Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian Research and Development (R&D). Langkah-langkah untuk mengembangkan media interaktif berbasis macromedia flash 8 menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall.Kevalidan media diperoleh dari hasil validasi ahli yang terdiri dari dua ahli media dan dua ahli materi. Hasil yang diperoleh dari ahli materi I 98,33% dan ahli materi II 90% .Hasil yang diperoleh ahli media I 97,5% dan ahli media II 100% dengan kriteria “Sangat Layak Digunakan”. Kepraktisan media diperoleh melalui angket tanggapan siswa dan guru kelas II SDN Sidomulyo, SDN 1 Babadan dan SDN Purworejo terhadap media interaktif berbasis macromedia flash 8. Hasil angket tanggapan siswa kelas II SDN Sidomulyo 98,73%, SDN 1 Babadan 98,88%, dan SDN Purworejo 100%. Hasil angket tanggapan guru kelas II SDN Sidomulyo 97,5%, SDN 1 Babadan 97,5% dan SDN Purworejo 100% dengan kriteria “Sangat Layak Digunakan”. Kesimpulan bahwa media interaktif berbasis macromedia flash 8 valid dan praktis digunakan pada tema pengalamanku kelas II Sekolah Dasar.

No-wait job-shop scheduling (NWJSS) problem is one of the classical scheduling problems that exist on many kinds of industry with no-wait constraint, such as metal working, plastic, chemical, and food industries. Several methods have been proposed to solve this problem, both exact (i.e. integer programming) and metaheuristic methods. Cross entropy (CE), as a new metaheuristic, can be an alternative method to solve NWJSS problem. This method has been used in combinatorial optimization, as well as multi-external optimization and rare-event simulation. On these problems, CE implementation results an optimal value with less computational time in average. However, using original CE to solve large scale NWJSS requires high computational time. Considering this shortcoming, this paper proposed a hybrid of cross entropy with genetic algorithm (GA), called CEGA, on m-machines NWJSS. The results are compared with other metaheuritics: Genetic Algorithm-Simulated Annealing (GASA) and hybrid tabu search. The results showed that CEGA providing better or at least equal makespans in comparison with the other two methods

Prediksi tekanan pori sebelum proses pengeboran menjadi hal yang sangat penting karena banyaknya berat lumpur (Mud Weight) dapat direpresentasikan ketika melakukan pengeboran. Penelitian ini akan membandingkan dua jenis metode yang sering digunakan dalam perhitungan prediksi tekanan pori, yaitu: Metode Eaton, dan Metode Bowers. Kedua metode ini akan dibandingkan keakuratannya berdasarkan parameter-parameter yang dimasukkan untuk memprediksi nilai tekanan pori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Bower dan metode Eaton sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan metode yang digunakan diantara kedua metode tersebut bisa dilakukan berdasarkan kondisi geologi dan ketersediaan data yang ada. Walaupun begitu, keakuratan dalam prediksi dapat dicapai dengan data yang seadanya dengan cara penggabungan metode Eaton dan metode Bower.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui tingkat kemampuan perencanaan karier peserta didik kelas X Multimedia (MM) SMK Negeri 1 Slawi. 2) Mengetahui tingkat kemampuan perencanaan karier peserta didik kelas X Multimedia (MM) SMK Negeri 1 Slawi. 3) Untuk mengetahui keefektifan layanan penguasaan konten dengan media audiovisual dalam pemantapan perencanaan karier pada peserta didik kelas X Multimedia (MM) SMK Negeri 1 Slawi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian Pre Eksperimen Design dengan jenis One Group Pre-test and Post-test Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X Multimedia SMK Negeri 1 Slawi yang jumlah 63 peserta didik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling di mana sampel adalah peserta didik kelas X Multimedia (MM) berjumlah 24 peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi, wawancara dan observasi. Validitas instrumen menggunakan rumus product moment. Reliabilitasnya menggunakan rumus kolerasi Spearman-Brown. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji-t.Hasil penelitian menunjukkan gambaran peserta didik sebelum diberikan layanan penguasaan konten dengan media audiovisual memiliki presentase pemantapan perencanaan karier 29,2% (kategori rendah). Setelah memperoleh layanan penguasaan konten dengan media audiovisual meningkat menjadi 37,5% (kategori sedang). Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh hasil nilai thitung  sebesar 9,344 yang kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% sebesar 1,714, sehingga thitung >  ttabel.Berdasarkan perhitungan tersebut maka Ho penelitian ditolak dan Ha penelitian diterima.  Disimpulkan bahwa layanan penguasaan konten dengan media audiovisual efektif dalam pemantapan perencanaan karier peserta didik kelas X Multimedia (MM) SMK Negeri 1 Slawi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat disampaikan yaitu hendaknya konselor lebih bervariatif dalam pemberian layanan penguasaan konten untuk membantu peserta didik dalam membuat perencanaan karier secara tepat. Selain itu, bagi sekolah untuk memfasilitasi konselor yang bertugas agar memperdalam dan mengembangkan layanan Bimbingan Konseling khususnya layanan penguasaan konten.