In vitro fertilization (IVF) has been associated with poor neonatal outcomes. Preterm birth, small-for-gestational age (SGA), and low birth weight (LBW) rates are approximately twice as high in IVF pregnancies than in natural pregnancies. The IVF procedures have become more routine in recent years in Indonesia, but there have been few assessments of neonatal outcomes. The study aimed to evaluate the risk of preterm birth, SGA, and LBW in IVF infants. This was a retrospective cohort study performed in Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta from January 2012 to December 2016. Pre-coded questionnaires were used to collect data from medical records. The relative risk of preterm birth, SGA, and LBW among IVF infants were calculated and compared to naturally conceived infants. A total sampling method was used for the IVF infants and a simple random sampling method was used for naturally conceived infants, who were born on the same day as an infant in the IVF group. A total of 108 infants were recruited, consisting of 54 IVF infants and 54 naturally conceived infants. The IVF infants had increased risk of preterm birth (RR = 2.0; 95%CI 0.52 -7.58) and LBW (RR = 1.25; 95%CI 0.53 -2.92). However, the IVF infants did not have an increased risk of SGA (RR = 1.0; 95%CI 0.21 -4.73). In conclusion, the risk of preterm birth and LBW in IVF infants are higher than in naturally conceived infants, but not statistically significant. However, there is no increased risk of SGA in IVF infants. ABSTRAKFertilisasi in vitro (FIV) dihubungkan dengan luaran neonatus yang rendah. Tingkat kelahiran preterm, bayi kecil untuk usia kehamilan, berat badan lahir rendah sekitar dua kali lebih tinggi pada kehamilan FIV dibandingkan kehamilan normal. Teknik FIV telah rutin dilakukn di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, tetapi sedikit dilakukan penilaian terhadap luaran neonatusnya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji risiko kelahiran preterm, bayi kecil untuk usia kehamilan, berat badan lahir rendah pada anak dengan FIV. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif yang dilakukan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta dari Januari 2012 sampai Desember 2016. Kuesioner berkode digunakan untuk mengumpulkan data dari rekam medik. Risiko relatif kelahiran preterm, bayi kecil untuk usia kehamilan, berat badan lahir rendah dihitung dan dibandingkan dengan bayi lahir normal. Metode sampling total digunakan untuk bayi dengan FIV dan metode sampling acak sederhana digunakan untuk bayi normal yang lahir pada hari yang sama. Total sebanyak 108 bayi direkrut yang terdiri dari 54 bayi dengan FIV dan 54 bayi normal. Fertilisasi in vitro meningkatkan risiko kelahiran preterm (RR = 2,0; 95%CI 0,52 -7,58) dan berat badan lahir rendah (RR = 1,25; 95%CI 0.53 -2,92). Namun demikian,
Beberapa studi mendapatkan hasil bahwa pada anak dengan infeksi dengue dapat ditemukan komplikasi dengan beberapa faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara usia, jenis kelamin dan status perdarahan terhadap terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 110 rekam medis dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan 36 orang (32,7%) mengalami komplikasi. Status perdarahan memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya komplikasi (p = 0,026, OR 2,52, IK 95%; 1,10;5,76), usia (p = 0,799) dan jenis kelamin (p = 0,347) tidak berhubungan dengan terjadinya komplikasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa status perdarahan berhubungan dengan terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. .
Gastroesophageal reflux (GER) merupakan suatu kondisi fisiologis terjadinya aliran retrograd isi lambung ke esofagus secara involunteer dan dikeluarkan melalui mulut. GER sering ditemukan pada bayi berusia 0-12 bulan. Penyebab terjadinya GER disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor ibu, yaitu status paritas yang akan dikaitkan dengan pengetahuan dalam teknik menyusui dan teknik menyendawakan setelah menyusu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status paritas dengan kejadian gastroesophageal reflux pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan menggunakan data primer melalui pengisian formulir identitas dan kuesioner I-GERQ-R oleh ibu bayi sebagai wali responden sebanyak 66 bayi. Analisis bivariat menggunakan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian gastroesophageal reflux pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda sebanyak 45 bayi (68,2%). Persentase bayi yang mengalami GER ditemukan lebih banyak pada ibu dengan status primipara sebanyak 73% dibandingkan ibu dengan status multipara sebanyak 66,7% dengan hasil uji statistik yang didapatkan p = 0,758. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status paritas ibu dengan kejadian gastroesophageal reflux pada bayi usia 0-12 bulan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.