The objective of this study was to examine the effect of storage time and egg weight at room temperature on the interior quality of Magelang duck. The material used were 120 eggs of Magelang duck. The parameters observed were albumen index, egg yolk index and Haugh unit. The 4 x 3 factorial experiment with 2 factors was applied. In which the first factor (A) was the length of egg storage of: a1 = 1 day, a2 = 3 days, a3 = 5 days and a4 = 7 days and the second factor (B) was egg weight of b1 (low = 48,4g -63,1g) b2 (medium = 63,2g -73,6g) and b3 (high 73,7g -81g,). The data were analyzed by the General Linear Model (GLM) procedure of Statistical Analysis System (SAS). The result showed that there was no interaction between storage time and egg weight on quality interior. Storage time was significant different (P<0,05) on albumin index, egg yolk index and Haugh unit. Egg weight had no effect on index albumen, egg yolk index and Haugh unit. In conclusion, the quality of the interior began to decline after being saved 3 days and the optimal egg weight for hatching eggs is medium egg weight.
Untuk memahami pembentukan sebuah citra kota, sebuah citra tersebut harus dibangun melalui elemen fisik. Penggalian elemen fisik diperlukan untuk mengetahui seberapa baik citra suatu kota. Elemen-elemen fisik dapat terbentuk dari hanya satu objek fisik saja jika dilihat dari pendekatan Kevin Lynch yang dijelaskan pada Image of the City. Patung Kuda Pangeran Diponegoro merupakan tugu salah satu tokoh pahlawan yang dimana citra dari pangeran Diponegoro yaitu Pahlawan Nasional yang dibentuk melalui sebuah objek fisik yang berbeda- beda pada setiap kotanya. Dengan menggunakan kognisi pengamat terhadap Patung Kuda Pangeran Diponegoro Semarang penelitian diharapkan ini dapat menggali elemen fisik yang terdapat pada objek fisik Patung Kuda Pangeran Diponegoro Semarang dan mengetahui apakah ada citra lain yang terbentuk dari elemen fisik yang ditemukan Di Kota Semarang yang dapat membedakan dari kota lainnya. Metode Penelitian ini menggunakan Eksplorasi deskriptif. Lokasi Penelitian ini berada pada kawasan Kota Semarang yang dimana dari hasil kognisi pengamat dilapangan memunculkan 4 titik seberan temuan objek fisik Patung Kuda Pangeran Diponegoro di Kota Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase dari silase jeroan ikan nila dalam pembuatan ransum pakan sehingga menghasilkan pertumbuhan dan kelansungan hidup benih ikan biawan yang baik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret- April dilaboratorium basah (Wet Lab) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak dengan lama pelaksanaan selama 50 hari. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) denagan empat perlakuan dan tiga kali ulangan menurut Hanafiah, (1993). Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut: Perlakuan A, pakan tanpa silase jeroan ikan nila (kontrol), Perlakuan B, pakan dengan persentase silase jeroan ikan nila 20% dari berat total pakan, Perlakuan C, Pakan dengan persentase silase jeroan ikan nila 30% dari berat total pakan, Perlakuan D, pakan dengan perentase silase jeroan ikan nila 40% dari berat total pakan. Ikan uji di masukan ke dalam aqurium sebanyak 15 ekor dengan ukuran 8-12 cm Pakan uji yang digunakan mengandung protein 35% pemberian pakan untuk benih ikan biawan sebanyak 5% dari berat tubuh dengan frekuensi sebanyak 3 kali sehari, hasil penelitian menunjukan retensi protein, retensi lemak, konsumsi pakan harian, pertumbuhan harian, efesiensi pakan dan kelansungan hidup ikan menunjukan antar perlakuan berbeda sangat nyata (P < 0.01). perlakuan C dengan kandungan silase jeroan ikan nila sebesar 30% memberikan nilai tertinggi untuk laju pertumbuhan harian 1,13% dan efesiensi pakan 23,78% Kata kunci: Ikan Biawan, Silase Jeroan Ikan Nila, Pakan
An image that arises based on people's memory is influenced by the history and culture of the people in a city. Palembang is one of the historical cities in Indonesia with the oldest trading system in Indonesia since ancient times known as the Venice city of the east. The formation of the image of a city is influenced by the physical elements of urban space. However, the development of the physical elements of Palembang City has never been known. Based on that, this study aims to determine the physical elements of Palembang City through physical objects in Palembang City. The scope of discussion of this study is in the form of determining the physical elements of Palembang City through Kevin Lynch's theory and public perception. The study will be conducted using a descriptive method with an exploratory Grounded Theory qualitative approach. The sampling technique uses non-probability sampling techniques and data collection of physical objects through sociological survey methods. The study found that the most influential constituent elements are preceded by nodes, landmarks, districts, paths and edges. The forming element of Palembang City is a physical object that is high in size and can be seen by the public from all corners of the city and is the center of community activity. The elements forming this city can be a consideration in determining the image of Palembang City.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil organoleptik, kandungan gizi, dan total kalori Naget Ikan Gabus (NIG) dengan fortifikasi Kecambah Kacang Hijau (KKH). Penelitian ini merupakan penelitian faktor tunggal dalam rancangan acak lengkap, dengan enam perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. KKH yang ditambahkan adalah 0, 5, 10, 15, 20, dan 25% dari jumlah daging ikan gabus. Data kandungan gizi dan total kalori dianalisis menggunakan Analysis of Variance dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf α 5%, sedangkan data organoleptik dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi terbanyak (modus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi KKH sampai dengan 25% memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik organoleptik dan gizi NIG (p0,05). NIG dengan penambahan KKH sampai dengan 10% mendapat respons disukai untuk atribut aroma, rasa, dan tekstur, sedangkan warna disukai hingga penambahan kecambah kacang hijau sebanyak 25%. NIG yang dihasilkan berwarna kuning keemasan hingga kuning kecokelatan. Semakin tinggi penambahan konsentrasi KKH menyebabkan respons sensoris mutu hedonik untuk aroma dan rasa ikan gabus menurun, sebaliknya respons sensoris mutu hedonik untuk aroma dan rasa KKH menjadi meningkat. Semakin besar penambahan KKH juga meningkatkan kelembutan tekstur NIG, serta meningkatkan kadar Abu; Air, Lemak; dan Protein, tetapi menurunkan kadar Karbohidrat dan total kalori NIG.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.