Penelitian ini ini membahas tentang implikasi penetapan dispensasi perkawinan terhadap kasus perceraian di Pengadilan Agama Sengkang. Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu keterkaitan antara disepensasi perkawinan dan perceraian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara dispensasi perkawinan dan perceraian saling berkaitan satu sama lain karena termasuk dalam perkara di Pengadilan Agama namun faktor yang menjadi latar belakang permohonan dispensasi perkawinan yaitu budaya yang senantiasa dipelihara masyarakat Kabupaten Wajo untuk menikahkan anaknya meskipun masih di bawah umur. Latar belakang kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang tidak segera menikah adalah takut anaknya menjadi perawan tua. Pendidikan yang rendah sehingga tidak ada aktifitas belajar dan bekerja karena lemahnya ekonomi, Hanya sekitar 10% kasus perceraian disebabkan oleh dispensasi perkawinan selebihnya faktor penyebab perceraian di dominasi karena masalah ekonomi, pertengkaran terus menerus (konflik), tidak adanya kecocokan. Solusi strategis meminimalisir dispensasi perkawinan adalah dengan memberikan edukasi kepada anak bahwa menikah di bawah umur memiliki resiko yang tinggi termasuk saat melahirkan sang anak kelak, Pemerintah Daerah juga harus berperan aktif dengan menerbitkan aturan berupa UU tentang larangan menikah di bawah umur. Implikasi dispensasi perkawinan di bawah umur penyebab timbulnya konflik dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian, selain itu penyebab kematian pada ibu ataupun bayi yang dilahirkan karena belum adanya kematangan fisik pihak perempuan.
The purpose of this study is to discuss the implications of establishing a marriage dispensation for divorce cases at the Sengkang Religious Court. This type of research is qualitative field research with a normative juridical approach. A strategic solution to minimizing marital dispensation is to educate children that underage marriages have a high risk, including when giving birth later, the Regional Government must also play an active role by issuing regulations in the form of laws regarding dispensation of marriage and the prohibition of underage marriages. The implication of dispensation for underage marriage is a cause of conflict in the household which leads to divorce, besides that the cause of death of mothers or babies born is due to the lack of physical maturity on the part of the woman.
Salah satu pendataan untuk mahasiswa adalah Nomor Induk Mahasiswa. Proses pencarian di suatu universitas menjadi kurang efektif jika suatu data itu terlalu banyak. Pembagian kelas biasanya dilakukan berdasarkan Nomor Induk Mahasiswa. hal ini, menggunakan pengurutan data adalah cara tercepat untuk mencari data mahasiswa. Umumnya dalam menggunakan pengurutan data berupa Nomor Induk Mahasiswa membutuhkan waktu dan jumlah kriteria yang ditentukan oleh pihak universitas, masalah ini sering membutuhkan waktu yang cukup lama karena banyaknya jumlah mahasiswa dan kelas. Maka untuk melakukan pengurutan data Nomor Induk Mahasiswa dalam melakukan pegurutan data Nomor Induk Mahasiswa bisa juga menggunakan algoritma atau metode untuk dapat mempermudah proses pengurutan. Algoritma Bubble Sort adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengurutan data, algoritma ini dapat menukarkan posisi data yang telah dibandingkan sesuai dengan kitreta yang diinginkan. Dengan menggunakan algoritma Bubble Sort dapat mempermudah dan meringankan tugas dalam pengurutan Nomor Induk Mahasiswa. Hasil dari penggunakan algoritma ini bisa mempermudah pencarian identitas dari mahasiswa.
Penelitian ini ini membahas tentang implikasi penetapan dispensasi perkawinan terhadap kasus perceraian di Pengadilan Agama Sengkang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara dispensasi perkawinan & perceraian saling berkaitan satu sama lain karena termasuk dalam perkara di Pengadilan Agama namun faktor yang menjadi latar belakang permohonan dispensasi perkawinan yaitu budaya yang senantiasa dipelihara masyarakat Kabupaten Wajo untuk menikahkan anaknya meskipun masih di bawah umur. Latar belakang kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang tidak segera menikah adalah takut anaknya menjadi perawan tua. Pendidikan yang rendah sehingga tidak ada aktivitas belajar & bekerja karena lemahnya ekonomi, Hanya sekitar 10% kasus perceraian disebabkan oleh dispensasi perkawinan selebihnya faktor penyebab perceraian di dominasi karena masalah ekonomi, pertengkaran terus menerus (konflik), tidak adanya kecocokan. Solusi strategis meminimalisir dispensasi perkawinan adalah dengan memberikan edukasi kepada anak bahwa menikah di bawah umur memiliki resiko yang tinggi termasuk saat melahirkan sang anak kelak, Pemerintah Daerah juga harus berperan aktif dengan menerbitkan aturan berupa UU tentang larangan menikah di bawah umur. Implikasi dispensasi perkawinan di bawah umur penyebab timbulnya konflik dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian, selain itu penyebab kematian pada ibu ataupun bayi yang dilahirkan karena belum adanya kematangan fisik pihak perempuan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.