Pengembangan pariwisata saat ini mulai menjadi salah satu program unggulan dalam pembangunan daerah. Pembangunan pariwisata tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan lapangan kerja di daerah. Salah satu kabupaten yang memiliki potensi wisata adalah Kabupaten Bangka. Kabupaten Bangka memiliki sumber daya alam yang potensial dan menarik untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata seperti kawasan pantai, sumber air panas, peninggalan sejarah, serta kawasan gunung dan perbukitan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Bangka terutama di kawasan Pantai Rambak dan Pantai Rebo. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melibatkan 20 orang informan, dengan teknik wawancara mendalam dan focus group discussion. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya model pengembangan pariwisata yang diusulkan dengan menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat. Pengembangan pariwisata di kawasan Pantai Rambak dan Pantai Rebo pada dasarnya merupakan potret upaya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bangka secara keseluruhan. Kajian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah model alternatif yang dapat diterapkan dalam pengembangan pariwisata di wilayah Kabupaten Bangka. Adapun model pengembangan pariwisata tersebut dapat dilihat dalam beberapa tahapan, antara lain: tahap awal (beginning), tahap pertengahan (middle), dan tahap lanjutan (advanced). Dari ketiga tahapan tersebut, terdapat pergeseran strategi, dari strategi direktif menuju ke strategi non-direktif. Pendekatan direktif merupakan pembentukan budaya pariwisata di masyarakat. Sedangkan pendekatan non-direktif merujuk pada budaya pariwisata yang telah tertanam dalam aktifitas kehidupan masyarakat, serta kesadaran dari masyarakat untuk menjaga keberlangsungan sumber daya alam di sekitarnya. Kedua pendekatan tersebut (direktif dan non-direktif) menekankan pada pelibatan penuh kepada masyarakat dalam proses pengembangan pariwisata.
Abstract. This research is motivated by acts of terrorism that are spiced with provocation that disturbs the public and interprets a sense of security and trust in the government which is a threat to the nation's disintegration. Economic factors (poverty). This study aims to discuss the phenomenon of terrorism as a threat to the nation's disintegration in the perspective of social welfare. The research method used is literature study. The conclusion is that terrorists are a group that has collective goals and decisions so that it grows and develops based on shared beliefs and is supported by domestic, international, and cultural factors. The attitude and understanding of radicalism towards religion or extreme fundamentalism is motivated by the various factors above to help someone fall into acts and networks of terrorism. There are several approaches to preventing and solving the problem of violence and terrorism, including an economic approach, an ideological approach, a psychological approach, and a spiritual approach. It takes the involvement of all components of society from families, communities, social institutions, educational institutions, and others in order to create a society that is prosperous, safe, peaceful, and free from violence and terrorism.Keywords: Terrorism, Disintegration of the nation, social welfareAbstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aksi terorisme yang dibumbui oleh provokasi sehingga meresahkan masyarakat serta melemahkan rasa aman dan percaya terhadap pemerintah yang menjadi ancaman disintegrasi bangsa. Faktor ekonomi (kemiskinan) ditandai dengan kesejahteraan yang tidak merata, ketimpangan distribusi, hubungan antara pemilik modal dan kekuasaan, serta ketidakstabilan sistem ekonomi dan politik dapat menjadi menyebabkan munculnya kekerasan sosial dan terorisme. Penelitian ini bertujuan untuk membahas fenomena terorisme sebagai ancaman disintegrasi bangsa dalam perspektif kesejahteraan sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur. Kesimpulan atau hasil yang didapatkan dari artikel ini adalah teroris merupakan kelompok yang memiliki suatu tujuan dan keputusan secara kolektif sehingga tumbuh dan berkembang berdasarkan keyakinan yang dipegang bersama serta didukung oleh factor domestic, internasional, dan budaya. Sikap dan pemahaman yang radikalisme terhadap keagamaan atau fundamentalisme ekstrim disertai motivasi oleh berbagai faktor di atas seringkali menjadikan seseorang terjerumus dalam aksi dan jaringan terorisme. Ada beberapa pendekatan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah kekerasan dan terorisme, diantaranya pendekatan ekonomi, pendekatan ideologi, pendekatan psikologi, dan pendekatan spiritual. Dibutuhkan keterlibatan dari seluruh komponen masyarakat dari keluarga, masyarakat, lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan lain-lain agar terciptanya masyarakat yang sejahtera, aman, damai, dan terbebas dari kekerasan dan terorisme.Kata Kunci: Terorisme, Disintegrasi Bangsa, Kesejahteraan Sosial
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.