ABSTRAK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan kemampuan verbal dan kemampuan menyelesaikan soal cerita serta untuk mengetahui pengaruh kemampuan kemampuan verbal terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Se-Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat kausalitas. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Se-Kota Makassar sebanyak 1048 siswa yang tersebar di dalam 10 sekolah dan jumlah sampel sebanyak 145 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes masing-masing variable dengan teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif dan analisis infrensial (Analisis Correlation dan Analisis Regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kemampuan verbal siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 51,83; (2) Tingkat kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 70,62; (3) Kemampuan verbal memiliki korelasi/hubungan dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dengan besar hubungan 67,5%; (3) Kemampuan verbal berpengaruh positif terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita dengan pengaruh sebesar 42% sedangkan sisanya sebesar 58% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kemampuan verbal berpengaruh positif terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa, hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin baik atau semakin tinggi kemampuan verbal yang dimiliki oleh siswa maka kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa tersebut akan semakin baik atau semakin tinggi.Kata kunci: Kemampuan Verbal dan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. PENDAHULUANTujuan pembelajaran matematika yaitu; memahami konsep matematik, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan Wardani (2008; 9). Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa adalah dengan melihat hasil belajar siswa tersebut, hal ini juga berlaku pada mata pelajaran matematika. Dalam pelajaran matematika untuk memperoleh hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar diri siswa tersebut. Salah satu faktor yang harus dipenuhi siswa untuk mendapatkan kemampuan dan hasil belajar matematika yang baik, maka siswa tersebut harus memiliki kemampuan berfikir verbal.Soal cerita matematika merupakan salah satu bentuk soal matematika yang memuat aspek kemampuan untuk membaca, menalar, menganalisis serta mencari solusi, untuk itu siswa dituntut dapat menguasai kemampuan-kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita matematika tersebut. Kemampuan membaca digunakan untuk menerjemahkan masalah, sedangkan menalar untuk
<p>Data antropologi, demografi dan perilaku ekonomi <br />masyarakat kudus menunjukkan bahwa masyarakat <br />Kudus adalah komunitas yang bercirikan sosial santri-<br />muslim yang bertumpu pada bidang usaha industri<br />pengolahan (62,72 %) dan perdagangan (24,12 %). <br />Perilaku tersebut dibangun di atas fondasi tradisi<br />lokal Gusjigang. Hubungan antara basis tradisi<br />(local value) dan potensi masyarakatnya (local asset)<br />dengan pelaksanaan industrialisasi seringkali dengan<br />differensiasi structural yang patut dicermati secara<br />serius, terutama ketika hal tersebut berada dalam<br />cengkeraman globalisasi. Intensitas dan cakupan <br />globalisasi ternyata menyentuh hampir seluruh <br />sendi kehidupan. Tidak hanya bidang ekonomi,<br />bisnis, budaya, politik, ideologi, melainkan juga telah<br />menjamah ke tataran systems, processes, actors, dan events. Tulisan ini menyajikan data bahwa tradisi<br />Gusjigang mampu dipertahankan dengan baik,<br />sehingga industrialiasasi di Kabupaten Kudus bisa<br />dijadikan model yang relevan sesuai dengan potensi<br />dan karakter masyarakatnya. Selain itu gusjigang<br />sebagai nilai-nilai kearifan lokal dapat dijadikan sebuah<br />pijakan untuk pengembangan sebuah pembelajaran<br />yang lebih berkarakter. Kebermaknaan pembelajaran<br />dengan lingkup kearifan lokal akan menampilkan<br />sebuah dimensi pembelajaran yang selain memacu<br />keilmuan seseorang, juga sekaligus bisa mendinamisasi<br />keilmuan tersebut menjadi kontekstual dan ramah<br />budaya daerah.</p>
This study aims to examine the effect of recycled Polyethylene Terephthalate (PET) artificial aggregate as a substitute for coarse aggregate on the compressive strength and flexural strength, and the volume weight of the concrete. PET plastic waste is recycled by heating to a boiling point of approximately 300°C. There are five variations of concrete mixtures, defined the percentage of PET artificial aggregate to the total coarse aggregate, by 0, 25, 50, 75 and 100%. Tests carried out on fresh concrete mixtures are slump, bleeding, and segregation tests. Compressive and flexural strength tests proceeded based on ASTM 39/C39M-99 and ASTM C293-79 standards at the age of 28 days. The results showed that the use of PET artificial aggregate could improve the workability of the concrete mixture. The effect of PET artificial aggregate as a substitute for coarse aggregate on the compressive and flexural strength of concrete is considered very significant. The higher the percentage of PET plastic artificial aggregate, the lower the compressive and flexural strength, and the volume weight, of the concrete. Substitution of 25, 50, 75 and 100% of PET artificial aggregate gave decreases in compressive strength of 30.06, 32.39, 41.73 and 44.06% of the compressive strength of the standard concrete (18.20 MPa), respectively. The reductions in flexural strength were by respectively 19.03, 54.50, 53.95 and 61.00% of the standard concrete's flexural strength (3.59 MPa). The reductions in volume weight of concrete were by respectively 8.45, 17.71, 25.07 and 34.60% of the weight of the standard concrete volume of 2335.4 kg/m3 Doi: 10.28991/cej-2020-03091626 Full Text: PDF
Interaction between freshwater and saltwater is a natural phenomenon in river estuaries, with no exception for Jeneberang estuary. This interaction will affect the distribution of salinity. Due to the difference in the density of saltwater and freshwater, blending will occur in between the two types of fluids. In another perspective, the existence of a driving factor such as the tidal routines affects the level of salinity. The purpose of this research was to describe the distribution of salinity at Jeneberang River Estuary both on high and low tide conditions. The results show that the salinity in Jeneberang River estuary in high tide conditions is distributed to distance as far as 2.63 km from the mouth of the estuary, while at low tide conditions the distances reach 2.12 km to the upstream. The salinity would decrease in line with the increase of the distance towards the headwaters of the river. The Salinity would also decrease in the same trends with increasing distance towards the surface of the river. While the value of salinity between the high tide and low tide is not too significant at depth of 0.8H. This is caused by the difference in the depth of the River at each point of sampling and a low stream at low tide conditions, so that the salt sediment washed from the sea at high tide did not return at low tide. Based on water classification, the kind of water in the Jeneberang River estuary could be categorized as freshwater to brackish.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana hasil dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Sinjai, 2) Untuk mengetahui hasil presentasi dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada siswa SMK Negeri 1 Sinjai, 3) Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Sinjai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SMK Negeri 1 Sinjai sejumlah 341 siswa dan sampel sebanyak 200 siswa. Analisis data dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM), yaitu SEM berbasis covariance. Berdasarkan hasil dari analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Pengujian variabel-variabel pada model I-E-O, yang berpengaruh pada kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Sinjai, dengan menggunakan pendekatan SEM, disimpulkan model fit dengan data yang ada. 2) Faktor kemampuan memiliki nilai koefisien sebesar 5,537437. Faktor kemampuan merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi kesiapan kerja pada siswa SMK Negeri 1 Sinjai. Faktor ini terdiri atas prestasi belajar, tingkat intelegensi, pengalaman praktek, kedisiplinan, ekspektansi masuk dunia kerja, bakat. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Sinjai, dipengaruhi oleh faktor kemampuan, faktor akademis, faktor prilaku dan potensi diri, faktor bawaan/warisan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.