This study aims to show the problem of the credit crunch in Islamic banking in Indonesia from the perspective of Tawhidi String Relation (TSR). This research is a literature review using library data. The study results show that the main problems that trigger the emergence of a credit crunch in Islamic banking in Indonesia are natural disasters and the lack of availability of Islamic banking capital. Religious values have become a concept and a reference for every Islamic banking activity in Indonesia, which is based on the Al-Quran and Hadith. This research can be used as a reference for increasing the productivity of Islamic banking in maintaining the stability of the national economy. Practically this research can be a basis that can be applied universally in achieving benefits for all people.
This study aims to analyze the effect of participation, clarity of targets, and budget feedback on the implementation report of the Bengkalis district revenue and expenditure budget (REB). This type of research is quantitative, with primary data in the form of a questionnaire. The population of this study was all elements of the regional secretariat of the Bengkalis district. The sampling technique used purposive sampling so that 60 samples were obtained. The data analysis technique used multiple linear regression with the help of SPPS 25 software. The results showed that participation and clarity of budget targets positively and significantly affected reports on implementing the Bengkalis district REB. Budget feedback does not affect reports on the implementation of the Bengkalis district REB. This research can be used as reference material for further research and the Bengkalis district government reporting the implementation of the REB.
Kegemilangan Melaka sebagai pusat perdagangan pada abad awal 1400-an menyebabkan Melaka menjadi tumpuan para pedagang Timur dan Barat. Ketika Melaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511 M, merupakan titik awal penguasaan Eropah di kepulauan Melayu yang menyebabkan berdirinya kuasa baru iaitu Johor dinilai sebagai penerus pemerintahan keturunan Melaka. Bengkalis semulanya merupakan wilayah dibawah penguasaan Melaka akhirnya menjadi pelabuahan dan perdagangan milik Johor. Tujun kajian ini adalah untuk mengetahu dan mengidentifaks Bengkalis Sebagai Pusat Pelabuhan Dan Perdagangan Era Kesultanan Melayu. Sifat kajian ini terutama pendekatan campuran seperti studi kes dan kualitatif. Beberapa data diambil dari jurnal dan artikel. Temuan pada kajian ini menunjukkan bahawa Pelabuhan Bengkalis merupakan alternatif baru bagi para pedagang Rumpun Melayu dan Barat menjalankan perdagangannya yang menyebabkan Melaka menjadi sepi. Disaat Portugis jatuh ke tangan Belanda (VOC) pada tahun 1641 hubungan Johor dan pemerintahan Belanda di Melaka menjadi terganggu akhirnya Johor hanya fokus memajukan pelabuhan miliknya sendiri termasuk Bengkalis. Kegemilangan Johor ditandai dengan pesat dan majunya Bengkalis sebagai kota pelabuhan dan pusat perdagangan di Selat Melaka. Barulah setelah terjadi tragedi berdarah pada bulan Ogos 1699 ketika Sultan Mahmud Syah II dibunuh oleh Megat Sri Rama, ekonomi Johor turun secara mendadak, kemudian negeri-negeri Selat termasuk Bengkalis melepaskan diri dari Kerajaan Johor. Kata kunci: Bengkalis, Pelabuhan Melayu, Hubungan Perdagangan, Kesultanan Melayu
Masyarakat Melayu memiliki potensi sumber daya yang sangat besar di wilayahnya sendiri. Kekuatan terbesar adalah sebagai bangsa serumpun yang tidak terikat oleh batas-batas geografis dan budaya dalam wilayah administratif tertentu. Hal ini didukung dengan jumlah penduduk Muslim di dunia mencapai 1,8 bilion pada tahun 2019. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui dan mengindentifikasi peluang dan tantangan dalam pengembangan ekonomi rumpun Melayu. Sifat kajian ini terutama pendekatan campuran seperti studi kes dan kualitatif. Beberapa data diambil dari jurnal dan artikel. Temuan pada kajian ini menunjukkan bahawa ekonomi Melayu berpotensi jaya di wilayahnya kerana didukung dengan penduduk majoriti Islam, sumber daya alam yang melimpah, letaknya wilayah yang sangat tepat sebagai pusat industri dan lalu lintas perdagangan dunia serta memiliki kedekatan hubungan religious. Sementara tantangan yang dihadapi adalah kesadaran serta kepedulian masyarakat rendah, belum kuatnya dukungan partai posisi Islam untuk menerapkan ekonomi syariah, meningkatnya apresiasi masyarakat dan kegairahan memperluas pasar ekonomi syariah belum diikuti dengan edukasi yang memadai, belum dukungan sumber daya manusia ekonomi syariah, aspek politik, aspek budaya, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan globalisasi, aspek penegakkan hukum (law enforcement) dan peradaban Melayu pada posisinya yang lemah dalam benturan peradaban dunia. Adapun upaya yang dilakukan untuk penguatan ekonomi Melayu dalam percaturan ekonomi global dapat diwujudkan melalui penguatan kerjasama dan mempererat hubungan antara bangsa serumpun, memberdayakan potensi lokal (best practice), pengembangan industri makanan halal (halal food), mengembangkan potensi kearifan lokal, penguatan halal value chain/rantai pasok halal, penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta penguatan keuangan syariah.. Keywords: Ekonomi Islam; Melayu; Peluang; Pengembangan; Cabaran
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.