The aim this study is discussed on the detection and correction of data containing the additive outlier (AO) on the model ARIMA (p, d, q). The process of detection and correction of data using an iterative procedure popularized by Box, Jenkins, and Reinsel (1994). By using this method we obtained an ARIMA models were fit to the data containing AO, this model is added to the original model of ARIMA coefficients obtained from the iteration process using regression methods. In the simulation data is obtained that the data contained AO initial models are ARIMA (2,0,0) with MSE = 36,780, after the detection and correction of data obtained by the iteration of the model ARIMA (2,0,0) with the coefficients obtained from the regression 1 2 1 2 3 0,106 0, 204 0, 401 329 115 35,9 t t t Z Z Z X t X t X t and MSE = 19,365. This shows that there is an improvement of forecasting error rate data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah analisis cluster dengan metode average linkage dan metode Ward, serta membandingkan hasil analisis kedua metode tersebut cluster yang mana yang lebih baik digunakan. Langkah–langkah dalam analisis cluster hierarki yaitu melakukan standarisasi data, menentukan ukuran kemiripan atau ketidakmiripan antar data, proses pengclusteran dengan matriks jarak menentukan jumlah cluster dan anggotanya, menginterpretasi hasil cluster yang dibentuk. Langkah-langkah analisis cluster dengan metode average linkage adalah pasangan obyek yang berdekatan digabungkan menjadi satu cluster, menghitung kedua jarak kedekatan obyek tersebut dengan responden yang lain, penggabungan berikutnya terjadi pada cluster-cluster yang paling mirip dibandingkan dengan responden yang lain, sehingga membentuk cluster yang kedua. Hasil pengclusteran kedua metode tersebut kemudian dibentu beberapa pengelompokan awal yang selanjutnya akan ditentukan cluster yang baik digunakan dengan menggunakan validasi cluster indeks dunn. Kemudian diperoleh hasil bahwa pengelompokan dengan metode average linkage menghasilkan index dunn yang terbaik dengan nilai 0.55 dengan jumlah cluster yang terbentuk sebanyak 8 cluster dibandingkan dengan metode ward yang menghasilkan nilai index dunn 0.43. Kata Kunci : Analisis Cluster, Average Linkage, Ward, index dunn
Abstrak Nearest neighbor analysis merupakan sebuah metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan suatu pola penyebaran, apakah berpola seragam (uniform), acak (random), atau mengelompok (cluster). Nearest neighbor analysis dalam perhitungannya mempertimbangkan jarak, jumlah titik lokasi penyebaran, dadn luas wilayah, hasil akhir analisis ini berupa indeks tetangga terdekat (T) yang nilainya berkisar antara 0 sampai 2.15. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran hunian, pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi (r). Hasil dari penelitian ini berdasarkan perhitungan nearest neighbor analysis yaitu pola penyebaran hunian di Kota Kendari secara keseluruhan memiliki pola penyebaran yang cenderung berpola acak artinya jarak antara titik-titik penyebaran hunian tidak memiliki jarak yang sama, dan hasil dari perhitungan korelasi diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran hunian yang cenderung berpola acak. Faktor yang paling berpengaruh dengan hubungan positif yaitu faktor pertumbuhan penduduk, hal ini dapat dilihat pada hasil korelasi dimana faktor pertumbuhan penduduk memiliki nilai korelasi tertinggi yaitu 0.618 dan faktor yang paling berengaruh dengan hubungan negatif yaitu faktor fasilitas Pendidikan hal ini dapat dilihat pada hasil korelasi dimana faktor fasilitas Pendidikan memiliki nilai korelasi negatif tertinggi yaitu -0.526.Keywords: Nearest Neighbor Analysis, Pola Penyebaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.