This study aims to examine the effect of financial technology, demographics, and financial literacy on the financial decision making of the productive age population in Surabaya. The type of research is quantitative and conclusive in the form of causality. The data used are primary data obtained from the questionnaire. The population which is used as much as 180 respondents was selected by way of judgmental sampling. The characteristics of respondents are the productive age population in Surabaya who has income and work. Mechanical analysis of the use of researchers is an analysis of regression doubled by using SPSS software version 20. Results of the study showed that the variables demographics are proxied by type of sex, income, and age did not influence on the financial management behavior in the population age productive in Surabaya. Whereas Financial Technology and Financial Literacy have a significant positive effect on Financial Management Behavior in the productive age population in Surabaya
AbstrakKeterbatasan waktu di dalam kelas dapat ditutupi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing siswa. Belajar secara mandiri, disamping belajar di dalam kelas, dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Siswa dapat memahami materi dengan cepat dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian diperlukan lebih dari buku untuk dapat membimbing siswa untuk menjadi lebih aktif belajar secara mandiri. Modul diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan bahan belajar mandiri. Media cetak ini disusun secara sistematis, mementingkan aktivitas belajar siswa, penampilan yang menarik, serta disampaikan dengan bahasa yang komunikatif. Tujuan Penelitian: Mengembangkan modul pembelajaran IPA Biologi Berbasis Saintifik pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya. Mendeskripsikan modul berbasis saintifik hasil pengembangan. Mengungkap kelebihan dan kekurangan modul. Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Data penelitian yang didapatkan dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil penilaian teman sejawat ahli media 86,05%, ahli materi 85,45%. Hal ini berarti modul IPA Biologi yang dikembangkan "Baik" digunakan dalam pembelajaran siswa. Simpulan penelitian ini yaitu modul IPA Biologi Berbasis Saintifik Terintergrasi Nilai Keislaman pada materi Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya yang dikembangkan sudah "Baik" digunakan dalam pembelajaran siswa SMP/MTs. AbstractLimited time in the classroom could be covered by a learning process that was done independently by each student. Learning independently, in addition to learning in the classroom, could meet learning objectives. Students can understand the material quickly with their respective abilities. Thus it takes more than a book to be able to guide students to become more actively learn independently. The module is expected to become one of the choice of self study materials. Print media is organized in a systematic, concerned about student learning activities, attractive appearance, and delivered in a communicative language. Research Objectives: Develop science-based biology science-based learning module on materials of living creatures with their environment. Describe the development-based scientific module. Uncover the advantages and disadvantages of the module. This research uses research and development design (Research and Development).
Keterbatasan waktu di dalam kelas dapat ditutupi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing siswa. Belajar secara mandiri, disamping belajar di dalam kelas, dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Siswa dapat memahami materi dengan cepat dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian diperlukan lebih dari buku untuk dapat membimbing siswa untuk menjadi lebih aktif belajar secara mandiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di MTs Bandar Agung, modul sudah digunakan sebagai salah satu bahan belajar siswa. Namun penggunaannya masih seperti buku, karena hanya terdapat penjabaran meteri serta paket soal evaluasi. Modul seperti ini kurang dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri siswa, karena dipandang siswa kurang menarik. Untuk itu perlu adanya bahan ajar yang dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri oleh siswa.Bahan ajar penting digunakan dalam pembelajaran, karena bahan ajar berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran. Dharma (2008: 3) mengemukakan bahwa modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan "bahasa pengajar" atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Novana (2014: 112) tentang pengembangan modul inkuiri
Berbagai permasalahan terkait pembangunan dan keterbatasan infrastruktur, maka penggunaan dan pemanfaatan TIK tidak dijadikan prioritas utama oleh pemerintahan desa. Kesenjangan digital antara masyarakat perkotaan dan pedesaan seperti telepon seluler, komputer, maupun internet, serta ketersediaan SDM berbasis IT. Dengan demikian peserta KKN-PPM Tematik Unisma melalukan pengembangan website Desa dengan tujuan sebagai sarana akuntabilitas dan transparansi publik serta promosi potensi-potensi wisata desa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sampel yaitu potensi desa Amadanom. Hasil penelitian terkait pengembangan website dapat meningkatkan pendapatan warga desa amadanom dan segala potensi desa akan dipromosikan dalam website sehingga orang luar akan merasa tertarik mengunjungi tempat wisata di Desa Amadanom.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji pengaruh prebiotik alami yang bersumber dari inulin umbi Gembili dalam upaya meningkatkan kesehatan dan performa pertumbuhan broiler. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan yang diisi masingmasing 10 ekor ayam. Perlakuan meliputi: P0 = Ransum kontrol tanpa tepung umbi Gembili, P1 = Ransum + 0,5% tepung umbi Gembili, P2 = Ransum + 1,0% tepung umbi Gembili, dan P3 = Ransum + 1,5% tepung umbi Gembili. Variabel yang diamati yaitu performa broiler (konsumsi ransum, PBB, dan FCR) dan persentase bobot organ limfoid (bursa fabrisius, tymus, dan limpa). Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam ANOVA, jika berpengaruh nyata maka dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan inulin umbi Gembili memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap PBB dan FCR tetapi tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan pada broiler. Status kesehatan broiler yang meliputi persentasi bobot relatif bursa fabrisius juga menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) namun tidak berpengaruh pada berat relatif tymus dan limpa. Kesimpulan penelitian bahwa level tertinggi pemberian tepung umbi Gembili yaitu sebesar 1,5% memberikan pengaruh paling baik terhadap peningkatan performa pertumbuhan dan status kesehatan broiler.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.