Kesehatan pada masa remaja merupakan hal penting bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja itu sendiri. Pengabdian ini berupa program “Youth Movement” yaitu pelatihan kesehatan remaja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja terhadap kesehatan diri. Program ini dilaksanakan selama 1 bulan di Desa Gamol, Paremono yang diikuti oleh remaja Desa Gamol. Permasalahan yang dihadapi masyarakat berupa banyaknya perilaku merokok dan kesadaran terkait kesehatan sangat kurang mengenai stimulasi tumbuh kembang remaja. Pengabdian ini dilakukan 3 tahapan yaitu persiapan, pelatihan, pelaporan. Pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan adalah pelatihan kader, sosialisasi kesehatan meliputi Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi bagi remaja, kesehatan jiwa, gizi remaja, deteksi dini kesehatan fisik dan jiwa dan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial Covid-19 untuk orang sehat. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan remaja terhadap kesehatan diri. Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah pendampingan dan peningkatan keterampilan berkelanjutan bagi kesehatan remaja di Desa Gamol, Paremono.
Magelang Regency was ranked first in the case of Covid-19 in Central Java in May 2020. Covid-19 has both physical and psychological impacts. Stress, anxiety and depression are the biggest impacts of the COVID-19 pandemic. This study aims to find out how the psychological view of the residents of Magelang Regency during the covid-19 pandemic. The design of this research is descriptive research, with the aim of knowing the psychological view of the Magelang district community during the covid pandemic. This study was conducted on 62 respondents aged > 15 years in Magelang Regency using the SRQ-29 questionnaire (self-reporting questionnaire-29). From the SRQ-29 which was distributed to the respondents, it was found that there were respondents who had problems with mental emotional disorders, psychotic disorders and PTSD and there were no respondents who used psychotropic substances. During this COVID-19 pandemic, there were respondents who experienced mental emotional disorders, psychotic disorders and also PTSD.
Latar belakang: Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarrmya. Kemunduran fungsi sosial yang dialami seseorang di dalam diagnosa keperawatan isolasi sosial. Dari perilaku menarik diri, seseorang dapat menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan maupun komunikasi dengan orang lain. Dampak dari perilaku pasien isolasi sosial menunjukan dengan menarik diri, tidak ada kontak mata, asyik dengan pikiran sendiri, sedih, efek tumpul, perilaku bermusuhan, menyatakan perasaan sepi atau ditolak kesulitan membina hubungan di lingkungannya, menghindari orang lain, dan mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk dapat mengaplikasikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi pada asuhan keperawtan klien isolasi sosial. Metode: Studi ini adalah studi deskriptif. Populasi studi ini sebanyak 5 responden. Instrumen studi dengan menggunakan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat. Sampel dalam penelitian ini adalah klien isolasi sosial yang diambil secara purposive sampling berjumlah 5 orang. Hasil: Hasil univariat diketahui gambaran masalah isolasi sosial di salah satu ruang bangsal Antareja RSJ Prof.Dr.Soerodjo Magelang sebagian besar dengan masalah isolasi sosial yaitu 5 responden, mayoritas berumur 30-40 tahun, pendidikan terakhir mayoritas smp, mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Dan dari hasil TAKS sesi 1-5 cukup efektif untuk diterapkan kepada klien dengan masalah isolasi sosial sesuai. Kesimpulan: Terapi aktivitas kelompok pada asuhan keperawatan klien isoslasi sosial. Saran: oleh karena itu terapi aktivitas kelompok sosialisasi cukup efektif diterapkan pada masalah isolasi sosial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.