This research is entitled as "Anecdotal Text in the Oral Story of Yong Dollah Inheritance of Malays as Alternative Choice for Indonesian Language Teaching Materials". It is inspired by the collection of Yong Dollah stories as the inheritance of Malays in Bengkalis Regency which contain of humor elements. In addition, the stories have the same characteristics with anecdotal text, so that it can be applied as teaching material for Indonesia Language subject in the school. This research method was content analysis of descriptive approach. This research was conducted during six months. The technique used to collect data were documentation and interview. The data of this study were the entire generic structure and language features of anecdotal texts contained in a collection of Yong Dollah stories which consisted of 11 stories. The result showed that as following. First, there are five texts contain of complete generic structures and six texts contain of incomplete generic structure which is coda part for data 2, 3, 5, 8, and 1. Second, about language features, there are four data contains of all language features of Anecdote text, but on the other side, there are seven incomplete language features in the texts. Third, the consideration of choosing Yong Dollah as alternative material for Indonesia Language subject refers to eight indicators that are conveyed based on teachers’ perception toward Anecdote text Yong Dolla. 55 % of number of teachers claim that these texts suitable to be implemented as teaching material, but 44% of them claim neutral, and 1% claim disagree on it.
Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi anak didik sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Pendidikan karakter merupakan proses untuk menuntun peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam hati, raga, pikir, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Samani, 2011:45).Pendidikan sejarah merupakan pendidikan yang sangat penting untuk mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya sejarah sebagai pembentuk kepribadian siswa. Sartono Kartodirdjo dalam (Susanto, 2014:35) berpendapat bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kemampuan berpikir kesejarahannya.
Jaulah merupakan kegiatan berkeling-keliling yang dilakukan satu kelompok jamaah dengan mendatangi masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang dilakukan pada waktu sore hari sebelum tiba shalat Magrib . Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam metode Jaulah serta pengaruhnya ke masyarakat kota Langsa berbasis konsep komunikasi Islam. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dengan jumlah informan yang tidak terbatas. Analisis data menggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dianalisis berdasarkan teori komunikasi Islam, metode Jaulah sudah sesuai dengan substansi dari komunikasi Islam, yaitu menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi yang terdapat dalam al-Quran dan Hadis. Cara yang digunakan adalah mengajak kepada ma’ruf dan mencegah kemungkatan, menasehati dan menegur. Dalam hal ini, komunikasi Islam senantiasa mengubah perlakuan buruk individu atau khalayak sasaran kepada perlakuan yang baik. Setelah melakukan metode Jaulah, dapat disimpulkan bahwa metode Jaulah bisa dikatakan cukup berhasil. Para Jamaah Tabligh telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat penerima dakwah bahwa hanya dengan usaha para jamaah, pengetahuan dan pemahaman keagamaan mereka bertambah dan melalui pesan-pesan dakwah yang disampaikan para Jamaah Tabligh, masyarakat dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
This present study explains about syntactiv verb of Banjar Hulu language: Review of Grammatical Functions. Banjar Language is a language used by the people of Indragiri Hilir Regency, Riau which has been neglected. Therefore, it is necessary to conduct the research of Banjar Hulu language to maintain that language especially the characteristics of verb. This study used descriptive method with data analysis focus on the form and function of verbs in sentences and relate them to distribution. The expected result of this research is the publication in unaccredited scientific journals of TKT 3. There were two findings of this study; first, transitive verb of Banjar Hulu language dominated by prefixes ma-, man-, and maN-kan. Based on these finding was found another transitive verb such ekatransitive, dwitransitive, and semitransitive. Second, intransitive verb Banjar Hulu language a lot of dominated by prefixes; ta-, ma-, and ba-.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.