ABSTRAK Perkembangan media sosial terus mengubah cara berkomunikasi. Satu alat yang belum diteliti yang tersedia pada platform media sosial adalah hashtag. Penelitian ini bertujuan mengetahui: 1) tipe dan fungsi Hashtag yang digunakan pada akun twitter @DitjenPajakRI. 2) isi Hashtag yang digunakan pada akun twitter @DitjenPajakRI. 3). Pengaruh penggunaan Hashtag pada akun twitter @DitjenPajakRI untuk membangun kesadaran membayar pajak masyarakat dengan model AISAS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan analisis isi kuantitatif dan analisis regresi menguji variable dari hashtag ke dalam model AISAS. Adapun total hashtag yang dianalisis adalah sejumlah 51 hashtag selama periode 1 Januari – 31 Maret 2016 dan populasi survei adalah follower akun twitter @DitjenPajakRI, pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling-convienence sampling sebanyak lima puluh orang. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, kuisioner, dan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan frekuensi tabulasi silang dan analisis regresi dengan bantuan program SPSS IBM 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tipe hashtag lebih dominan hasil retweet dan Fungsi Hashtag lebih banyak fungsi pengelompokkan; 2) Isi Hashtag lebih banyak bertopik kegiatan, bersifat informatif dan tautan berupa photo; 3) Tweet menggunakan Hashtag di sosial media dalam kegiatan penyuluhan online kesadaran membayar pajak memberikan pengaruh positif dan signifikan kepada attention, interest, search, action, dan share berdasarkan hasil uji model yang dilakukan, dengan memanfaatkan fitur yang ada di sosial media di harapkan membantu pemerintah dan lembaga non profit dalam kegiatan penyuluhan, dan kampanye kesadaran masyarakat.
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui Pola perilaku komunikasi masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang; (2) untuk mengetahui sarana yang digunakan oleh masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa dalam berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Adat Ammatoa, Kajang. Informan penelitian ini adalah pemimpin adat, dua pemangku adat dan salah satu masyarakat Kawasan Adat Ammatoa Kajang. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, dan data sekundernya dikumpulkan melalui hasil studi pustaka yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perilaku komunikasi masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang terjadi secara verbal maupun nonverbal dengan sesama masyarakat serta dengan Tuhan dan alam. Komunikasi verbal maupun nonverbal yang terjadi dalam masyarakat mencerminkan bagaimana mereka masih sangat menjaga kelestarian adat mereka dengan bahasa, cara berkomunikasi dan simbol-simbol yang mereka gunakan, serta hubungan komunikasi mereka dengan Tuhan dan Alam. Sarana komunikasi yang mereka gunakan juga menunjukkan bagaimana mereka begitu menghargai leluhur mereka.
Setiap bahan bakar memiliki nilai kalor (NK) yaitu energi yang dikandung dalam setiap massa dari bahan bakar. Penentuan nilai kalor bahan bakar gas dapat dilakukan dengan kalorimeter aliran. Penelitian ini menggunakan LPG sebagai bahan penelitian. Untuk menjamin semua bahan bakar terbakar, digunakan udara berlebih (excess air). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan NK eksperimental LPG dan efisiensi kalorimeter aliran dengan variasi udara berlebih (excess air). Penelitian ini menggunakan metode pembakaran aktual dengan debit LPG 0,4; 0,5; dan 0,6 LPM dan tujuh variasi excess air (EA) 0% hingga 60% dengan interval variasi 10%. Dari hasil perhitungan didapatkan NK eksperimental dan efisiensi kalorimeter aliran yang mendekati NK LPG teoritik yaitu pada EA 50% sebesar 41.042,16 kJ/kg dan 85%. Namun pada variasi EA 60%, NK eksperimental dan efisiensi mengalami penurunan nilai yaitu 38.142,44 kJ/kg dan 78,66%. Dapat disimpulkan bahwa NK eksperimental LPG naik seiring dengan naiknya udara berlebih hingga 50% dan selanjutnya turun pada udara berlebih 60% karena penambahan udara berlebih selanjutnya akan bersifat sebagai pendinginan. Each fuel has a heating value (HV) which is the energy contained in each mass of the fuel. Determination of the heating value of gas fuel can be done with a flow calorimeter. This research uses LPG as research material. To ensure that all fuel is burned, excess air is used. The purpose of this study was to obtain experimental LPG heating value and flow calorimeter efficiency with excess air variations. This study uses the actual combustion method with an LPG discharge of 0.4; 0.5; and 0.6 LPM and seven variations of excess air (EA) from 0% to 60% with a variation interval of 10%. From the calculation results obtained experimental HV and flow calorimeter efficiency close to theoretical LPG HV, namely at 50% EA of 41,042.16 kJ/kg and 85%. However, at 60% EA variation, experimental HV and efficiency decreased in value, namely 38,142.44 kJ/kg and 78.66%, respectively. It can be concluded that the experimental HV of LPG increases with the increase in excess air by up to 50% and then decreases at 60% excess air because the addition of excess air will act as cooling.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.