Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengujian variasi jumlah katup terhadap kinerja pompa hidram, mengetahui debit air yang dihasilkan pada pompa hidram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016. Data-data yang diperoleh melalui pengujian alat akan dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus empiris yang mendukung proses pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pompa hidram pada jumlah katup 1 buah sebesar 6,0000725%, jumlah katup 2 buah 10,20 %, dan jumlah katup 3 buah 16,0003525 %. Kapasitas pemompaan pada jumlah katup 1 buah 9,2083.10-6 m3/s, jumlah katup 2 buah 1,25833.10-5m3/s, dan jumlah katup 3 buah 2,35416.10-5 m3/s. Kapasitas limbah pada jumlah katup 1 buah 7,25.10-5 m3/s, jumlah katup 2 buah 9,41667.10-5m3/s, dan jumlah katup 3 buah 1,175.10-4m3/s. Kapasitas total pada jumlah katup 1 buah 9,09166.10-5m3/s, jumlah katup 2 buah 1,319167.104 m3/s, dan jumlah katup 3 buah 2,116665.10-4 m3/s.
Mesin pemotong rumput tipe rotari adalah pemotong rumput yang memotong berdasarkan benturan (impact) pisau terhadap rumput (free cutting) dengan kecepatan putaran tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2017. Tujuan penelitian adalah membuat desain mesin pemotong rumput tipe rotari dengan motor penggerak motor listrik serta mengetahui efisiensi dan kebutuhan daya alat dengan metode eksperimen yaitu melakukan uji coba alat yang telah di desain sehubungan dengan rancangan structural dan rancangan funsional dan menganalisis data uji coba alat yang diperoleh untuk mengetahui efisiensi dan kebutuhan daya alat. Bagian alat mesin pemotong rumput tipe rotari yang dibuat terdiri dari rangka, deck, dudukan mata pisau, mata pisau, motor penggerak, dan baterai sebagai sumber arus tenaga penggerak. Kapasitas kerja lapang teoritis mesin pemotong rumput tipe rotari sebesar 0,0186 ha/jam, kapasitas kerja lapang efektif rata-rata mesin pemotong rumput tipe rotari sebesar 0,0131 ha/jam, Efisiensi kerja lapang rata-rata mesin pemotong rumput tipe rotari sebesar 70,4 %, dan daya yang dibutuhkan motor penggerak mesin pemotong rumput tipe rotari adalah sebesar 179,67 Watt.
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui Pola perilaku komunikasi masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang; (2) untuk mengetahui sarana yang digunakan oleh masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa dalam berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Adat Ammatoa, Kajang. Informan penelitian ini adalah pemimpin adat, dua pemangku adat dan salah satu masyarakat Kawasan Adat Ammatoa Kajang. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, dan data sekundernya dikumpulkan melalui hasil studi pustaka yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perilaku komunikasi masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang terjadi secara verbal maupun nonverbal dengan sesama masyarakat serta dengan Tuhan dan alam. Komunikasi verbal maupun nonverbal yang terjadi dalam masyarakat mencerminkan bagaimana mereka masih sangat menjaga kelestarian adat mereka dengan bahasa, cara berkomunikasi dan simbol-simbol yang mereka gunakan, serta hubungan komunikasi mereka dengan Tuhan dan Alam. Sarana komunikasi yang mereka gunakan juga menunjukkan bagaimana mereka begitu menghargai leluhur mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L). Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Madako Tolitoli, Propinsi Sulawesi Tengah pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan dosis pupuk organik cair tediri dari 0 ml/liter air (M0), dosis pupuk organik cair 5 ml/liter air (M1), dosis pupuk organik cair 10 ml/liter air (M2), dosis pupuk organik cair 15 ml/liter air (M3), dosis pupuk organik cair 20 ml/liter air (M4), dan dosis pupuk organik cair 25 ml/liter air (M5). Jumlah populasi kacang hijau dalam satu petak sebanyak 32 tanaman dan jumlah keseluruhan tanaman sebanyak 576 populasi tanaman kacang hijau. Jumlah sampel yang diamati untuk setiap perlakuan sebanyak 8 tanaman petak-1 sehingga terdapat 144 tanaman sampel. Data hasil pengamatan di analisis menggunakan uji ANOVA yang diikuti dengan uji Beda Nyata Jujur pada tingkat 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, Berat biji kering petak-1 (g) dan Berat biji kering petak-1 (g) yaitu pada dosis pupuk organik cair 25 ml/liter air.Kata kunci : Tanaman kacang hijau, Pupuk organik cair
Air kelapa memiliki kandungan kalium, kalor serta klorin yang tinggi sehingga memiliki peluang dikembangkan menjadi produk yang bergizi. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mempraktekkan pengolahan kecap manis serta meningkatkan adding value tehadap produk kecap manis di Desa Sese, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Tolitoli. Metode pelaksanaan adalah observasi, penyuluhan, pelatihan, dan diskusi. Pelatihan pengolahan produk kecap manis air kelapa dapat memanfaatkan potensi desa yaitu air kelapa. Berdasarkan data hasil pelatihan, materi yang diberikan sangat mudah dipahami, hal ini ditunjukan rata-rata 87.56% peserta memahami materi yang diberikan yang sebelumnya peserta belum mengetahui tentang kecap air kelapa yaitu sebesar 66.17%. Hasil analisis data uji hedonik didapatkan rata-rata 9 orang sangat menyukai warna dan aroma, 10 orang menyukai rasanya, dan 6 orang menyukai tekstur dari kecap manis air kelapa. Kegiatan diskusi didapatkan bahwa peserta menginginkan pendampingan dalam pembuatan kemasan, metode penyimpanan dan metode pemasaran. Kata kunci: Air kelapa, Kecap manis, Pengabdian masyarakat, Diversifikasi produk, Tolitoli ABSTRACT Coconut water contains high potassium and chlorine, so it has the opportunity to be developed into a nutritious product. This Community Service aims to provide knowledge and practice sweet soy sauce processing and increase the adding value of sweet soy sauce products in Sese Village, North Dampal District, Tolitoli Regency. The implementation method is observation, counseling, training, and discussion. Training on processing coconut water sweet soy sauce products can take advantage of the village's potential, namely coconut water. Based on the data from the training, the material provided was very easy to understand. It was shown that an average of 87.56% of participants understood the material that previously participants did not know about coconut water soy sauce, which was 66.17%. The hedonic test data analysis results showed that an average of 9 people liked the color and aroma, ten people liked the taste, and six people liked the texture of the coconut water sweet soy sauce. The discussion activity found that participants wanted assistance in making packaging, storage methods, and marketing methods. Keywords: Coconut water, Soy sauce, Community dedication, Product diversification, Tolitoli
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.