Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis masalah berpendekatan socioscientific issue terhadap sikap peduli lingkungan dan hasil belajar siswa pada materi minyak bumi di MAN 2 Rembang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan menggunakan desain penelitian noneqivalent control group design. Teknik pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling, didapatkan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen (XI MIPA 1) dan kelas kontrol (XI MIPA 2). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata, uji efektivitas variabel, dan uji korelasi antar variabel. Hasil penelitian diperoleh peningkatan rata-rata sikap peduli lingkungan dan hasil belajar kelas ekperimen 43,04 dan 44,74 sedangkan kelas kontrol 26,23 dan 24,38. Uji efektivitas variabel menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 nilai probabilitas 0,05 untuk sikap peduli lingkungan dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 nilai probabilitas 0,05 untuk hasil belajar. Uji korelasi antar variabel menghasilkan nilai rxy = 0,617 dan dinyatakan signifikan dengan korelasi cukup kuat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah berpendekatan socioscientific issue efektif digunakan pada pembelajaran untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan dan hasil belajar siswa pada materi minyak bumi di MAN 2 Rembang.
<p>Jagung varietas lokal memiliki beragam kandungan nutrisi biji yang berperan penting sebagai sumber bahan pangan. Nitrogen (N) merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis N yang memberikan hasil dan kualitas biji terbaik pada beberapa varietas jagung lokal. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan Mei hingga September 2019, menggunakan rancangan petak terbagi, dengan tiga ulangan. Petak utama adalah lima varietas jagung lokal asal Trenggalek, Bojonegoro, Kalimantan, Madura, dan Pasuruan, anak petak adalah empat dosis pupuk N yaitu 50, 100, 150 dan 200 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan varietas jagung lokal Trenggalek, Bojonegoro, Kalimantan dan Madura menghasilkan lebih tinggi dengan kisaran 3,68-4,24 t/ha, berbeda nyata dengan varietas lokal Pasuruan yang menghasilkan 2,29 t/ha. Pemupukan N dengan dosis 200 kg/ha memberikan respon pertumbuhan terbaik. Dosis pemupukan N 150-200 kg/ha menghasilkan biji lebih tinggi dengan kisaran 3,79 - 3,89 t/ha. Jagung varietas lokal Trenggalek dan Kalimantan menghasilkan protein biji lebih tinggi dengan kisaran 9,21 - 10,81% pada pemupukan N 50-200 kg/ha, varietas lokal Bojonegoro menghasilkan protein biji terendah, berkisar antara 7,10-7,88%. Kadar lemak biji jagung varietas lokal Bojonegoro, Madura, dan Pasuruan berkisar antara 5,03 - 5,27% lebih tinggi dibandingkan varietas Trenggalek dengan kisaran 4,60 - 4,78%. Jagung lokal Madura dan Pasuruan memiliki aktivitas antioksidan biji yang lebih tinggi masing-masing 17,86 – 19,22 % dan 14,87 – 19,89 %, varietas Kalimantan menghasilkan aktivitas antioksidan terendah dengan kisaran 10, 35 – 11, 76%.</p>
Tanaman kaktus dan sukulen memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai mini garden yang mempunyai banyak manfaat dan dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Mitra kegiatan program pengabdian kemitraan (PPK) adalah santri Pondok Pesantren Nurul Isman (PP NURIS) Jember dalam kelompok Masdrasah Sain (M-Sain). Mitra memiliki permasalahan belum mengenal tentang kewirausahaan serta manfaat, budidaya, perawatan tanaman kaktus dan sukulen serta menjadikan sebagai produk yang bernilai ekonomi tinggi seperti mini garden. Tujuan kegiatan PPK ini adalah meningkatkan pemahaman mitra tentang manfaat, cara perbanyakan, pemelihraan tanaman kaktus dan sukulen. Meningkatkan jiwa kewirausaan serta membuat produk mini garden kaktus dan sukulen yang bernilai ekonomi. Metode kegiatan pengabdian masyarakat berupa: penentuan permasalahan dan solusi, pemaparan materi tentang kewirausahaan, pemaparan materi dan praktek perbanyakan, pemeliharaan tanaman kaktus dan sukulen serta teknologi pembuatan mini garden. Hasil evaluasi kegiatan PPK : kegiatan berjalan lancer dan mitra sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan baik berupa pemaparan materi maupun praktek pembuatan mini garden . Kesimpulan dari kegiatan PPK ini adalah: terdapat peningkatan pengetahuan mitra tentang: manfaat, perbanyakan, pemeliharaan tanaman kaktus dan sukulen, produk minim garden dari tanaman kaktus dan sukulen sebagai menjadi produk mini garden
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.