Teknologi informasi di suatu organisasi yang sudah berjalan harus diaudit agar diketahui kelebihan-kelebihan maupun kekurangannya. Politeknik Sambas (Poltesa) merupakan salah satu politeknik di Kalimantan Barat yang telah menerapkan teknologi dalam proses administrasi maupun akademik sebagai penunjang kegiatannye. Audit yang dilakukan pada Poltesa menggunakan frame work COBIT 2019. Metode yang kami pergunakan pada penelitian ini terdiri dari bebrapa langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, pengolahan dan analisis data, serta pemberian rekomendasi. Berdasarkan hasil dari audit yang dilakukan pada teknologi informasi Poltesa, didapatkan rata-rata nilai sebesar 3,21 dengan nilai maturity level pada domain antara nilai 2 sampai dengan 4, yang berarti sistem telah dioperasikan dengan baik, akan tetapi belum secara maksimal. Manajemen teknologi informasi yang diharapkan di Poltesa dapat dipenuhi dan telah dilakukan dengan baik, karena nilai antara rata-rata level saat penelitian dilakukan dibandingkan dengan rekomendasi level menunjukkan gap yang tidak terlalu besar.
Abstract This study aims to determine and analyze the effect of financial literacy and the quality of financial learning on the use of fintech. The subjects in this study were students who had programmed financial management and used fintech, totaling 60 people who were determined by purposive sampling. Data were collected using a Likert scale questionnaire method. Test requirements analysis using the normality test, multicollinearity test and heterokedacity test. The analytical method used is multiple regression analysis. The results of this study indicate that: (1) financial literacy has a significant effect on the use of fintech with a significance value of 0.030 < 0.05 (2) The quality of financial learning influences the use of fintech with a significance value of 0.007 < 0.05 (3) financial literacy and the quality of financial learning has a significant effect on the use of fintech with a significance value of 0,000 < 0.05. The contribution value given from the independent variable to the dependent variable is 29.1%. Keywords: financial literacy, quality of financial learning, use of fintech Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh literasi keuangan dan kualitas pembelajaran keuangan terhadap penggunaan fintech. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah memprogramkan manajemen keuangan dan menggunakan fintech, berjumlah total 60 orang yang ditetapkan secara purposive sampling. Data dikumpulkan denga metode pembagian kuesioner dengan skala likert. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedasitas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan fintech dengan nilai signifikansi sebesar 0,030 < 0,05 (2) Kualitas pembelajaran keuangan berpengaruh terhadap penggunaan fintech dengan nilai signifikansi sebesar 0,007 < 0,05 (3) literasi keuangan dan kualitas pembelajaran keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaaan fintech dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai kontribusi yang diberikan dari variabel bebas ke variabel terikat sebesar 29,1%. Kata kunci : literasi keuangan, kualitas pembelajaran keuangan, penggunaan fintech.
Kehadiran Komisi Informasi Aceh yang dibentuk berdasarkan amanah Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 Tentang keterbukaan Informasi Publik merupakan ruang yang sangat besar bagi masyarakat untuk mengakses informasi publik yang dimiliki oleh Badan Publik di Aceh. Dalam pelaksanaannya, tentu ada masalah sejauhmana kewenangan Komisi Informasi Aceh dalam menerima dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik di Aceh. Ternyata kewenangan Komisi Informasi Aceh telah diatur secara tegas baik di dalam UU KIP maupaun PERKI PPSIP. Disebutkan bahwa kewenangan Komisi Informasi Aceh terdiri atas kewenangan absolut dan relatif. Kewenagan absolut Komisi Informasi Aceh adalah Menerima, memeriksa, mengadili dan memutuskan sengketa informasi publik. Sementara kewenangan relatif itu terdiri atas kewenangan untuk mengadili sengekta informasi yang terjadi pada Badan Publik tingkat Provinsi dan lembaga hirarkhis Pusat yang ada di Aceh. Komisi Informasi Aceh juga berwenang untuk menyelesaikan sengketa terkait Badan Publik tingkat Kabupaten/Kota, sejauh Komisi Informasi Kabupaten/Kota di Aceh belum terbentuk.The existence of Aceh Information Commission which was established due to the Law No.14 of 2008 about Public Information Transparency (UU KIP) is a huge space for society to access public information about any Public Agencies in Aceh. In doing so, there are surely some obstacles about how far the commission can accept and solve any problems of Public Information in Aceh. It turns out that the authorization of this commissions has been clearly stated both in the Law of Public Information Transparency and Regulations of Public Information Transparency No.1 of 2013 about the Procedure of Solving the Disputes in Public Information. It is mentioned in the Regulations that the Public Information Commission has the absolute authority and relative authority. The absolute authorities of Aceh Information Commission are to accept, check, adjudicate, and decide the disputes in public information. Whereas the relative authorities are the authority to adjudicate the information disputes occurred in the Public Agencies in the Province and Regional Offices in Aceh. Aceh Information Commission is also authorized to solve the disputes occurred in the offices in the regencies only when there is no Information Commission available in the regencies.
This study aims to investigate whether value of biological assets measured by fair value and disclosure of biological assets has influence on firm value. The samples are agricultural companies listed on the Indonesia Stock Exchange between 2018 and 2020 with 51 firm-year observations. Using multivariate analysis, this study found that value of biological assets measured by their fair value has a significantly positive effect on firm value, while the disclosure level of biological assets does have impact on firm value. The control variables, namely profitability, leverage, and growth, significantly affect firm value. This study provides a new perspective and empirical evidence in the research topic because this research focuses on the impact of the application of Indonesian statement of financial standard No. 69 regulating fair value of assets and disclosure of biological assets on firm value.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.