Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada suatu program studi yang keberadaannya pada sebuah perguruan tinggi diatur berdasarkan Permenpan & RB Nomor 3 tahun 2010. Pada Program Studi BKI FDK UIN Ar-Raniry difokuskan keberadaannya untuk mengemban fungsi sebagai laboratorium pengajaran, yakni sebagai tempat pembelajaran secara praktik bidang mikro konseling, praktikum konseling (individual dan kelompok), bimbingan kelompok (misalnya Bimbingan Pribadi-Sosial, Bimbingan Karier). Di samping itu, juga diharapkan dapat melayani asesmen psikologis dengan teknik tes maupun nontes, dan pengajaran teori dan bahan ajar lainnya dengan menggunakan film/video sebagai media pembelajaran. Arah pengembangan laboratorium yang urgen dilakukan adalah revitaliasi fungsinya untuk memungkinkan: (a) berkembangnya laboratorium yang berbasis prinsip-prinsip ajaran Islam dari al-Qur’an dan hadis; (b) berkembangnya fungsi penelitian dan layanan masyarakat; (c) berkembangnya kegiatan praktikum asesmen psikologis untuk pengungkapan masalah dan tugas-tugas perkembangan; dan (d) mampu melakukan layanan tes psikologis dalam batas-batas kewenangan yang ada pada dosen konseling/konselor seperti tes intelegensi, kepribadian, tes bakat, tes minat, dan tes kreativitas. Untuk maksud tersebut, keberadaan laboratoriumperlu didukung oleh sejumlah inventory, di antaranya instrument ungkap masalah, dan instrument tugas-tugas perkembangan. Di samping itu, laboratorium juga perlu dilengkapi media audio visual, seperti televisi, handycam, video player, VCD/DVD player, sound system yang standar. Kata Kunci: Laboratorium, Landasan, Arah Pengembangan
Abstrak: Organisasi Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tajdid dan dakwah amar makruf nahi munkar. Muhammadiyah didirikan pada tanggal tanggal 18 Desember 1912 oleh KH Ahmad Dahlan atas dasar keprihatinan sosial, religius dan moral yang disebabkan oleh kebodohan, kemiskinan dan keterbelakagan umat. Pada tahun 1927, Muhammadiyah mendirikan cabang-cabangnya sampai ke Aceh. Di dalam konteks ke-Acehan, organisasi Muhammadiyah mengalami perkembangan luar biasa. Perkembangan ini dapat dilihat dari beberapa sisi, seperti keorganisasian, pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi dan budaya. Namun demikian, dari semua perkembangan yang telah diperoleh, kelihatannya perkembangan dalam bidang dakwah atau amar ma`ruf nahi munkar relatif lamban dan kurang berkembang. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai modernitas dalam gerakan dakwah, dan faktor-faktor penghambat gerakan dakwah organisasi Muhammadiyah di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini dikatagorikan kepada dua macam: Pertama, sumber data primer yang di dapat dari hasil observasi dan wawancara. Kedua, sumber data sekunder meliputi naskah, dokumen dan semua informasi dari kegiatan dakwah organisasi Muhammadiyah di Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai modernitas dalam dakwah Muhammadiyah dilakukan melalui semua kegiatannya, seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, pemikiran dan dakwah. Muhammadiyah juga mengalami sejumlah hambatan pada pelaksanaan internalisasi nilai tersebut mengingat organisasi ini relatif kecil di Aceh. Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-nilai Modernitas, Dakwah dan Muhammadiyah Manuskrip ini merupakan hasil sarian dari laporan hasil penelitian penulis dengan judul: "Internalisasi Nilai-Nilai Modernitas dalam Gerakan Dakwah Muhammadiyah Aceh", Banda Aceh: Pusat Penelitian UIN Ar-Raniry, 2015.
The obligation of teaching and educating teenagers to be able to read al-Qur`an well and correctly, it actually encompasses the obligation to find out the correct and effective teaching method. The discovery of iqra` method is a real work of As’ad Humam seen as an effective innovative learning method and sifnificant strive to reduce the number of the blind of reading-writing al-Quran among childern aged 4-6 years and teenagers generally. The use of the rooted Qaidah Baghdadiyah method amidst moslems seen less effective, student`s motivation was low, and the aplication did not develope instutionally. In the same time, anxiousness among Muslims toward blind of reading and writing al-Quran is increasing and unsettling. The discovery of an innovative al-Qur`an learning method could answer the problem of blind of reading-writing al-Quran in real. The innovasion of iqra` method from process aspect is student center learning process, coaching teacher`s profesionalism, and fun and practical learning approach. From the institional development aspect, TPA/TPQ is approved as instituition that organize non-formal Islamic education for learning of reading al-Quran from an early age. Besides, the existence of TPA/TPQ become stronger with the issued Goverment`s Act number 55 year 2007 about Religious Education, the content of the act stated that educaton of al-quran that consits of TKA/TKQ, TPA/TPQ, Ta`limul Quran lil Aulda (TQA), and any other of the same form. This shows that the strive to eradicate â€the blind of reading-writing al-Quran†in Indonesia has had a strong base legalization. While the support factors to speed up the innovasion are the informed clarity ideas, have regional support and have good institutional managerial skills.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.