Abstrak: Organisasi Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tajdid dan dakwah amar makruf nahi munkar. Muhammadiyah didirikan pada tanggal tanggal 18 Desember 1912 oleh KH Ahmad Dahlan atas dasar keprihatinan sosial, religius dan moral yang disebabkan oleh kebodohan, kemiskinan dan keterbelakagan umat. Pada tahun 1927, Muhammadiyah mendirikan cabang-cabangnya sampai ke Aceh. Di dalam konteks ke-Acehan, organisasi Muhammadiyah mengalami perkembangan luar biasa. Perkembangan ini dapat dilihat dari beberapa sisi, seperti keorganisasian, pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi dan budaya. Namun demikian, dari semua perkembangan yang telah diperoleh, kelihatannya perkembangan dalam bidang dakwah atau amar ma`ruf nahi munkar relatif lamban dan kurang berkembang. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai modernitas dalam gerakan dakwah, dan faktor-faktor penghambat gerakan dakwah organisasi Muhammadiyah di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini dikatagorikan kepada dua macam: Pertama, sumber data primer yang di dapat dari hasil observasi dan wawancara. Kedua, sumber data sekunder meliputi naskah, dokumen dan semua informasi dari kegiatan dakwah organisasi Muhammadiyah di Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai modernitas dalam dakwah Muhammadiyah dilakukan melalui semua kegiatannya, seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, pemikiran dan dakwah. Muhammadiyah juga mengalami sejumlah hambatan pada pelaksanaan internalisasi nilai tersebut mengingat organisasi ini relatif kecil di Aceh. Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-nilai Modernitas, Dakwah dan Muhammadiyah Manuskrip ini merupakan hasil sarian dari laporan hasil penelitian penulis dengan judul: "Internalisasi Nilai-Nilai Modernitas dalam Gerakan Dakwah Muhammadiyah Aceh", Banda Aceh: Pusat Penelitian UIN Ar-Raniry, 2015.
Al-Qur`an dan al-hadits merupakan kitab suci yang ditinggalkan nabi Muhammad sebagai panduan bagi umat Islam. Sebagai panduan umum, kedua sumber ini tidak hanya menjelaskan tentang ketuhanan, ibadah dan hubungan kemanusiaan namun juga menyebutkan tentang dakwah sebagai tugas utama para rasul. Tujuan penulisannya adalah untuk menemukan dan menganalisis pandangan al-Qur`an dan al-hadits terhadap dakwah. Tulisan ini tergolong pada penelitian kepustakaan yang tehnik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi literatur serta analisis data menggunakan metode content analisis. Sumber utama tulisan ini adalah kitab suci al-Qur`an dan al-hadits yang berkenaan dengan perintah dakwah. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa berdasarkan penjelasan al-Qur`an dan al-hadits maka dapat dikatakan bahwa Islam merupakan agama dakwah dan melaksanakan dakwah merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Kata Kunci: Dakwah, al-Qur`an, al-Hadits
Aceh Singkil is one of the districts in Aceh province that has a history of inter-religious conflict. There have been several conflicts here, including in 1979 and in 2015. The conflict not only caused by disharmony but also caused by casualties and moral and material losses. The main problem in this paper is how relations are established between the majority and minority religious communities in Aceh Singkil. This research is a field research with qualitative analysis and data collection techniques used is in-depth non-structured interviews. The results of the study show that socially, the majority and minority religious groups coexist both in the areas of religion, social and culture and life is helping each other. Presumably conflicts arise due to several factors, including the weak enforcement of rules and the establishment of houses that are not in accordance with existing standards.
There is a traditional guide called melengkan in the Gayo wedding ceremony. Melengkan is a traditional speech that certain people can only deliver. This study raises the issue of da'wah messages in the melengkan at the wedding ceremony. This study aims to find out and find answers to the formulation of research problems: the messages of da'wah contained in the melengkan tradition, the usefulness of the melengkan, and what factors affect the delivery of the message of melengkan in the Gayo tribal wedding ceremony. The research uses a qualitative approach to the method. Data was collected through observation, interviews, and documentation studies. The data processing and analysis technique was carried out in three steps: data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that the messages of da'wah contained in the melengkan tradition at the wedding ceremony were in the form of bonds of friendship between fellow human beings, glorifying guests, glorifying temple experts, maintaining marital relations, reminding to remain devoted to both parents, directing husband and wife to become sakinah mawaddah warahmah family
Di dalam al-Qur`an ditemukan banyak ayat yang memerintahkan kewajiban melaksanakan dakwah. Dari sejumlah ayat tersebut, perintah dakwah adakalanya menggunakan kata yang berbeda-beda, seperti tabligh, nashihat, tarbiyah, tabsyir, tanzhir dan kata-kata lain yang perlu diteliti dan diidentifikasi kriterianya secara seksama. Artikel ini bertujuan untuk menemukan kriteria ayat-ayat al-Qur`an yang dapat dikategorikan sebagai ayat-ayat dakwah, dan bentuk kata-kata yang digunakan al-Qur’an yang semakna dengan makna dakwah. Tulisan ini tergolong pada penelitian kepustakaan dengan pendekatan analisis kualitatif. Sumber data primernya kitab suci al-Qur`an, tepatnya ayat-ayat yang berkenaan dengan perintah dakwah, serta bahan-bahan tertulis lainnya terkait metode tafsir al-Qur’an, seperti metode tafsir maudhu’i. Teknik analisis datanya dilakukan melalui metode content analisis. Berdasarkan hasil kajian ditemukan, bahwa terdapat beragam bentuk kata teknis yang diperkenalkan al-Qur’an yang semakna dengan makna dakwah. Beragamnya kata yang semakna dengan makna dakwah dapat dipahami bahwa al-Qur`an memiliki vocabulary yang demikian kaya sehingga penggunaan katanya lebih beragam. Selain itu, di dalam implementasinya, dakwah dapat dilihat dari multi sudut pandang sehingga harus menggunakan kata-kata yang lebih sesuai dengan kondisi manusia yang dihadapi. Di antara beberapa kriteria atau karakteristik khusus yang membedakan ayat-ayat dakwah dengan kelompok ayat lainnya adalah: ayat-ayat dakwah memuat norma dasar yang bersifat global; mengandung unsur perintah (suruhan) yang jelas (sharih al-amr) dan larangan (sharih al-nahy); keterhubungan ayat-ayat dakwah dengan masalah akidah, akhlak, muamalah, termasuk wa’ad dan wa’id; dan ayat-ayat dakwah di dalam al-Qur’an juga menggunakan bahasa yang luas, luwes, tegas dan akurat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.