Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pembenah tanah yang paling baik yang digunakan pada tanah salin bukaan baru, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa, L.) varietas Dendang. Penelitian dilakukan di lahan sawah bukaan baru bekas tambak garam di Dusun Cemara, Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Waktu penelitian mulai bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Oktober 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal empat perlakuan dlam enam ulangan. Faktor perlakuan tersebut meliputi macam-macam pembenah tanah, yaitu ; P 0 = Tanpa Pembenah Tanah; P 1 = 5 ton/ha Gipsum; P 2 = 10 ton/ha SP 50 (Pembenah tanah berbahan baku Biochar); P 3 = 10 ton/ha Volkanorf S532 (Pembenah tanah berbahan baku abu vulkanik dan batu alam Fosfat). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaryh yang nyata pemberian berbagai pembenah tanah terhadap pertumbuhan tanaman padi varietas Dendang. Hasil yang lebih tinggi diperoleh oleh perlakuan SP 50 (P2) terhadap rata-rata tinggi tanaman 70 hst (27,66 cm), jumlah anakan 70 hst (9,53 rumpun), dan jumlah populasi tanaman pada 70 hst (113,17 tanaman), walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kata kunci:pembenah tanah, padi sawah, tanah salin, bukaan baru
The Cauliflower (Brassica oleracea L.) PM 126 F1 is one of the vegetable commodities with a high enough demand because this vegetable is widely consumed by the public. This experiment purposes to get a dose combination of oyster mushroom waste organic fertilizer and NPK fertilizer which gives the highest growth and yield of cauliflower. The method of research used is the experimental method. The design of experimental used was randomize block design (RBD) with a single factor that consisted of 8 treatments with 3 replications, that is : A (control), B (10 ton/ha Organic fertilizer), C (20 ton/ha Organic fertilizer), D (30 ton/ha Organic fertilizer), E (NPK 800 kg/ha), F (10 ton/ha Organic fertilizer + NPK 800 kg/ha), G (20 ton/ha Organic fertilizer + NPK 800 kg/ha), H (30 ton/ha Organic fertilizer + NPK 800 kg/ha). the result highest curd weight is 7,75 ton/ha achieved by treatment G is 20 ton/ha waste compost of oyster mushroom and 800 kg/ha NPK fertilizer.
Efisiensi pemupukan merupakan salah satu upaya dalam memutus mata rantai penggunaan pupuk anorganik yang semakin tidak terkontrol. Penggunaan pupuk organik sangat disarankan dalam penggunaan teknologi ini, meski demikian waktu pengomposan dan kandungan kimia kompos kerap menjadi kendala penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pengomposan pupuk organik diperkaya yang paling tepat untuk mendapatkan hasil tanaman yang paling optimal dalam rangka efisiensi pupuk anorganik N dan P. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian UNSIKA dan laboratorium Rumah Kaca PT. Pupuk Kujang Cikampek, dilaksanakan selama musim kemarau tahun 2017. Penelitian dirancang menggunakan RAK faktorial. Faktor pertama adalah waktu inkubasi pupuk organik diperkaya yang terdiri dari 3 taraf yaitu W1 = 21 hari waktu inkubasi, W2 = 35 hari waktu inkubasi dan W3 = 49 hari waktu inkubasi. Faktor kedua adalah kombinasi dosis pemupukan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu P1 = 20 ton pupuk organik diperkaya ha-1 + 100% dosis rekomendasi pupuk anorganik NP, P2 = 20 ton pupuk organik diperkaya ha-1 + 75% dosis rekomendasi pupuk anorganik NP, P3 = 20 ton pupuk organik diperkaya ha-1 + 50% dosis rekomendasi pupuk anorganik NP dan P4 = 20 ton pupuk organik diperkaya ha-1 + 25% dosis rekomendasi pupuk anorganik NP. Hasil percobaan yang dilakukan menunjukan bahwa kombinasi perlakuan waktu inkubasi pupuk organik 21 HSI + 25% dosis rekomendasi pupuk anorganik N dan P yang memberikan hasil terbaik pada populasi total mikrob fungsional, pertumbuhan dan komonen hasil yang diamati.
Tanaman paria atau pare (Momordica charantia L.) termasuk salah satu tanaman sayur yang berpotensi komersil bila dibudidayakan secara intensif dalam skala agribisnis Tanaman ini hanya di tanam sebagai usaha sambilan mengingat rendahnya permintaan dari konsumen. Sekarang paria mulai diminati sejalan dengan munculnya hasil-hasil penelitian tentang potensi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik aplikasi jenis mulsa organik yang memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi tanaman paria ( Momordica charantia L.). Percobaan dilakukan pada Juli hingga September 2020 di Desa Teluk Buyung, Kecamatan Pakisjaya, Karawang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu A (Tanpa Mulsa (Kontrol) ), B (Mulsa Plastik Hitam Perak), C (Mulsa Jerami Tanpa dicacah), D (Mulsa Jerami dicacah) dan E ( Karpet Mulsa Jerami) Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga seluruhnya terdapat 25 unit percobaan. Hasil analisis ragam menyatakan bahwa pengaruh teknik aplikasi jenis mulsa terhadap pertumbuhan tanaman paria menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman , jumlah daun, jumlah cabang, diameter buah dan Bobot buah/plot. Sedangkan panjang buah dan bobot buah/butir menunjukkan hasil yang tidak nyata. Perlakuan B (Mulsa Plastik Hitam Perak) memliki nilai rerata tertinggi pada tinggi tanaman (183,94 cm), jumlah daun (111,64 helai daun), jumlah cabang (14,00 cabang), panjang buah (18,94 cm), bobot buah per plot (5,32 kg), dan pada Perlakuan D memiliki nilai rerata tertinggi pada bobot buah perbutir (232,26 gram), serta diameter buah (45,50 mm).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.