ABSTRAK Upaya pengembangbiakan sapi melalui penerapan inseminasi buatan (IB) dengan semen beku terbukti berhasil meningkatkan produktivitas sapi potong di Provinsi NTB. Namun tingkat adopsi teknologi IB oleh peternak sapi di Kabupaten Sumbawa Barat selama lebih dari 10 tahun masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi peternak sapi dalam adopsi teknologi IB. Penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan metode wawancara tatap muka, rancangan cross sectional dengan bantuan kuesioner terstruktur dari 84 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90,5% responden mengetahui manfaat teknologi IB dan hanya 8,4% responden yang tidak mengetahui manfaat teknologi IB. Sebanyak 60-70% responden mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan IB dan tanda-tanda estrus yang diketahui dari keluarnya lendir dari vulva, warna merah vagina dan sapi menjadi gelisah. Sekitar 70% responden tidak memahami waktu yang tepat untuk inseminasi serta peralatan yang digunakan untuk IB. Semua responden setuju dengan program IB, namun, tidak ingin memiliki keterampilan dalam melakukan IB. Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi responden secara umum cukup baik dalam upaya untuk mengadopsi teknologi IB dan ada hubungan positip dan signifikan (p<0,05) antara pengetahuan, sikap dan motivasi.Kata Kunci: adopsi, inseminasi buatan, peternak sapi, teknologi ABSTRACTImproving cattle productivity in NTB by breeding using AI technology has been successful. In West Sumbawa District AI has been used for over 10 years, however, the level of its adoption is still low. The study was conducted to obtain the relationships between knowledge, attitude, and motivation of cattle farmers in the adoption of AI technology. A survey approach was used in this study and a questionnaire was developed to gather the data. The sample size for cattle farmers was 84. Data were analyzed using Spearman Rho. About ninety-five respondents apprehended the benefits of AI technology and only 8.4% did not know. Around 60-70% of respondents understood factors that affected the success of AI and recognized signs and characteristics of oestrus. About 70% of respondents did not understand the fixed time for insemination as well as the equipment used for AI. All respondents agreed with the AI program, however, they did not prefer to have skills in carrying out AI. In conclusion, the level of knowledge, attitude and motivation of respondents in general was quite good in the effort to adopt AI technology and there were positive and significant (p<0.05) relationships between knowledge, attitude, and motivations.Keywords: adoption, artificial insemination, cattle farmers, technology
AbstaksiKonsepsi Syatibi tentang maqasid al-syari'ah (tujuan hukum Islam) mempunyai keistimewaan dan keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan para pendahulunya. Syatibi melihat, pada satu sisi adanya keterpaduan dan kesatuan kehendak Tuhan dalam menciptakan alam semesta. Konsep ini melahirkan suatu pandangan tentang kesatuan syari'ah yang berarti bahwa semua hukum berasal dari satu sumber yang oleh karena itu mustahil berbeda.Konsep kemaslahatan ini menuntut adanya pertimbagan maslahah dan mafsadah. Pertimbangan ini mengimplikasikan hubungan yang sangat signifikan antara hukum syari'ah dengan kondisi umat manusia. Hubungan ini pada gilirannya menimbulkan adannya aturan-aturan hukum yang beragam dan berbeda. Kata kunci : Syatibi, Maqashid al-Syari'ah, kemaslahatan, aturan hukum
Sejarah Peradilan Agama di Indonesia telah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan Islam, kemudian pada jaman penjajahan Belanda dan Jepang sesudah kemerdekaan sampai akhirnya keluar UU No. 7 tahun 1989 tentang Pengadilan Agama yang lebih mempertegas lagi kedudukan Pengadilan Agama di Indonesia. Proses interaksi peradilan agama ini telah berlangsung dalam jangka waktu yang panjang sejak masyarakat Islam memiliki kekuatan politik pada masa kesultanan Islam hingga sekarang, maka ketika disebutkan peradilan agama maka yang dimaksudkan adalah peradilan Islam di Indonesia.
This research was conducted to determine the role and implementation of the padlet application as a discussion platform media in Islamic education learning in the 4.0 era. Padlet as an online discussion medium used during this pandemic is quite effective in PAI. Padlets can be used as presentation media such as videos, document files, and so on. The advantage of padlet media is that it can work on any device, be it mobile phones, laptops and computers. The purpose of learning to use this media padlet is to train students in getting used to digital and using it wisely based on the values of Islamic teachings.
Hukum di Indonesia sebagai akibat dari perkembangan sejarah, bersifat majemuk. Disebut demikian karena sampai sekarang dalam Negara Republik Indonesia berlaku beberapa sistem hukum yang mempunyai corak dan sistem sendiri. Yang dimaksud adalah sistem hukum Adat, sistem hukum Islam, sistem hukum Barat. Berlakunya hukum Islam untuk orang Islam Indonesia tidak disandarkan pada hukum Adat atau hukum lainnya, tetapi pada penunjukan peraturan perundangan sendiri. Mengenai keberadaan hukum Islam dalam sistem hukum di Indonesia adalah sejajar dengan hukum Adat dan hukum Barat, karena itu hukum Islam dapat menjadi sumber bagi pembentukan hukum nasional yang akan datang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.