Selat Makassar (SM) merupakan pintu masuk utama Arus Lintas Indonesia (Arlindo) membawa transport Arlindo sekitar 75% dari total 15 Sv. Pengukuran mooring arus di Kanal Labani telah dilakukan sejak tahun 1996, namun pengukuran hidrografi yang mencakup seluruh kawasan SM jarang dilakukan. Kontur selat yang berupa kanal dengan keragaman batimetri sangat mempengaruhi karakteristik massa air yang bergerak di dalamnya sehingga diperlukan penelitian mencakup seluruh kawasan SM. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji variasi spasial dan struktur arus dan massa air Arlindo di kawasan SM dari hasil ekspedisi EWIN Juni 2013. Data hidrografi yang digunakan terdiri dari 29 casts CTD yang tersebar di kawasan SM dan data arus di kedalaman 0-125 m dari shipboard ADCP sepanjang lintasan survei. Hasil penelitian menunjukkan Arlindo Makassar dicirikan arus jet kuat intensif di kedalaman termoklin (75-125 m), dimana pola alirannya mengarah ke selatan sampai barat daya di pintu masuk utara SM. Arus ini berlanjut sampai mendekati lintang 2°LS, yang selanjutnya arah alirannya berubah ke tenggara menyusuri lereng dangkalan Kalimantan yang mengarah ke Kanal Labani. Arus jet berubah ke arah selatan sampai tenggara di kanal ini dan menjadi lebih kuat. Sirkulasi di sisi tepi barat laut SM terbentuk pusaran arus searah jarum jam. Stratifikasi massa air Arlindo Makassar didominasi massa air Pasifik Utara, yaitu North Pacific Subtropical Water (NPSW) di kedalaman termoklin dan North Pacific Intermediate Water (NPIW) di bawah termoklin. Terdapat variasi spasial massa air NPSW dan NPIW, dimana semakin kearah selatan nilai salinitas maksimum (minimum) NPSW (NPIW) semakin berkurang sekitar 0.03 psu. Ketebalan lapisan termoklin sisi timur selat lebih besar sehingga distribusi vertikal massa air Pasifik Utara tersebut cenderung lebih kuat di sisi timur sehingga ditemukan intensifikasi Arlindo ke arah barat Selat Makassar.
The study of shoreline changes during 1990 -2008 ABSTRAKPenelitian perubahan garis pantai selama tahun 1990 -2008 dilakukan di delta Sungai Jeneberang, Makassar dengan memperhitungkan angkutan sedimen yang masuk dan keluar sel. Perhitungan angkutan sedimen sejajar pantai dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh tinggi dan sudut gelombang pecah. Hasil perhitungan angkutan sedimen menunjukkan bahwa angkutan sedimen dominan ke utara pada saat gelombang datang dari arah barat daya dan barat serta dominan ke selatan saat gelombang dari barat laut. Namun demikian secara keseluruhan angkutan sedimen dominan ke utara. Hasil perbandingan profil garis pantai hasil model dengan citra satelit menunjukkan adanya kemiripan. Perbedaan terutama terjadi pada pantai berbentuk tonjolan karena pada lokasi demikian dinamikanya lebih kompleks. Simulasi model selama 19 tahun (1990 -2008) menunjukkan tendensi adanya proses abrasi pada pantai yang berbentuk tonjolan akibat energi gelombang yang terfokuskan, sedangkan pantai melengkung mengalami sedimentasi akibat energi gelombang menyebar. Proses abrasi terutama terjadi pada pantai Tanjung Bunga yang berbentuk tonjolan (181.1 m), sedangkan proses sedimentasi terutama terjadi pada pantai Tanjung Merdeka bagian selatan sejauh 59.8 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantai Barombong bagian selatan lebih stabil dibandingkan dengan lokasi lain karena profil garis pantainya cenderung lebih lurus.Kata Kunci: abrasi, akresi, angkutan sedimen, perubahan garis pantai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.