Jurusan Psikologi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perfeksionisme terhadap strategi coping pada mahasiswa tingkat akhir. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 orang mahasiswa tingkat akhir FISIP Universitas Brawijaya dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi self oriented perfectionism dan socially prescribed perfectionism dengan problem focused coping, namun tidak berhubungan signifikan dengan emotional focused coping. Selain itu, dimensi other oriented perfectionism tidak berhubungan signifikan baik dengan problem focused coping maupun emotional focused coping. Berdasarkan hasil analisis chi square, hanya dimensi self oriented perfectionism yang berperan dalam memprediksi problem focused coping pada mahasiswa tingkat akhir.
ABSTRAK Pembentukan masyarakat sehat secara mandirimerupakan program kesehatan masyarakatyang harus terus digerakkan dan dibina agar masyarakat dapat membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satuupayanya berupa dorongan kepada masyarakat dalam memantau kesehatan mandiri lansia melalui kegiatan posyandu. Posyandu lansia merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat untuk mendidik dan membina masyarakat, sehingga tercipta masyarakat sehat hingga masa lanjut usia. Posyandu Anthurium terletak di wilayah Surakarta bagian tengah kota dengan karakteristik penduduk sangat beragam dilihat dari sosial ekonominya, namun partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan cukup baik. Beberapa masalah yang masih dihadapiposyandulansiaanthurium iniadalahbelumadanyapapannamaposyandu yang dapat menarik perhatian lansia untuk datang, belum lengkapnya sarana untukpemeriksaan kesehatan rutin, seperti: tensimeter, timbang badandan kit untukpemeriksaanbiokimiadarahsepertikolesterol, asamurat, gula darah, belum adanya prasarana untuk edukasi tentang penyakit-penyakit degeneratif seperti leaflet dan poster-poster, belum tersedia meja dan kursi untuk memberikan pelayanan konseling. Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah pengetahuan dan pemahaman pengelola posyandu dalam memberikan pelayanan untuk memantau kesehatan lansia masih sangat kurang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pembenahan administrasi posyandu, pengadaan dan menambah peralatan untuk pemeriksaan dan pengontrolan kesehatan lansia, mengadakan peralatan konseling kesehatan berupa leaflet dan poster kesehatan, memberikan pelayanan berupa pendidikan dan latihan fisioterapi untuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. Selanjutnya adalah konsultasi gizi, dan penyuluhan tentang tips hidup sehat pada lansia. Hasil pengembangan kegiatan di posyandu lansia dapat meningkatkan motivasi lansia datang ke posyandu untuk mengontrol kesehatannya, sehingga dapat tercipta masyarakat lansia yang sehat, mandiri dan aktif dan tidak lagi bergantung pada program pemerintah. ABSTRACT The formation of a healthy society independently is a public health program that should continue to be driven and nurtured in order to people can form a clean and healthy living behaviors (PHBs). One of its efforts is encouraging the community to monitor the health of the elderly through Posyandu activities independently. Posyandu is a form of the activities performed by and for the community to educate and nurture
Terapi religi adalah pengobatan atau penyembuhan berdasarkan keyakinan kepada Tuhan dengan ajaran dan tuntunan yang diajarkan Agama, didalam Islam Al-quran adalah pedoman bagi seluruh umat manusia, menjelaskan bahwa setiap “penyakit ada obatnya” asal manusia itu mau bersyukur dan memahami setiap tanda-tanda kebesaran Allah. Sedangkan Dzikir adalah metodologi peringatan, motivasi, controling, dan ibadah kepada Allah SWT. Dzikir mengantarkan individu kesuatu kondisi kesadaran akan pentingnya dekat dengan Allah, semakin dekat dengan Allah semakin membuatnya sadar akan kebesarannya, dan berada dalam pengawasan dan penjagaan yang tidak pernah pupus.Keyakinan tentang esensi pengawasan Allah melalui dzikir, melahirkan pola kesadaran bahwa individu selalu mendapat pengawalan dan monitoring terhadap perilaku baik maupun buruk. Perilaku baik maupun buruk mendapat balasan dari Tuhan-Nya, sekalipun sekecil Zarrah (atom). Oleh karena itu terapi religi menjadi solusi yang sangat cocok bagi penderita gangguan jiwa dimana gangguan jiwa adalah gejala atau pola tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari hubungan dengan keadaan distres (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan resiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu. bagaimana terapi religi dzikir ini bekerja dalam membantu penderita gangguan jiwa akan dijelaskan didalam tulisan ini.
Berdasarkan hasil analisis Alat Ungkap Masalah (AUM) saat studi pendahuluan, aspekmasalah tertinggi ada di bidang kesehatan dan pekerjaan sejumlah 50% dan kecemasandi masa pandemi. Keberhasilan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19 saatini memerlukan peningkatan kepedulian antar keluarga/tetangga dalam menerapkanPHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) agar tercipta lingkungan bebas COVID-19.Masyarakat memerlukan konseling akan masalahnya. Namun, sebagian besarmenyatakan lebih memilih cukup bercerita tentang permasalahannya baik ke media sosialmaupun teman dekat. Pelaksanaan konseling telah mengalami perubahan berarti yangdipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, konseling secara konvensionaltelah berubah dan merambah dunia maya serta media sosial untuk memudahkan proseskonseling PHBS yang merupakan masalah global masyarakat dunia. Penelitian ini untukmengetahui efektivitas konseling berbasis media sosial terhadap PHBS masyarakatserta meningkatkan perilaku pro-PHBS pada masyarakat. Metode penelitian kuantitatifmenggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian quasy experiment desainpre-test post-test satu kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorumtertentu terhadap kelompok/sampling kuota dengan rumus Slovin didapatkan sejumlah40 orang tanpa kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dilihat pre-test sebelumperlakuan dan post-test setelah adanya perlakuan. Uji Wilcoxon menunjukkan p-value0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada efektivitas yang berpengaruh dari konselingmelalui media sosial WhatsApp terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan PHBS yangmeningkat pada masyarakat. Peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel perilakuserta kelompok pembanding.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.