<p>Chlorella sp. merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan, sebagaimana Firman Allah Swt. dalam al-Quran surat asy Syu’ara ayat 7. Chlorella sp. termasuk dalam spesies mikroalga dari kelompok Chlorophyta yang mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan seperti flavonoid, tanin, senyawa fenolik, terpenoid, klorofil dan karotenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan dan golongan senyawa aktif dari Chlorella sp. yang ditumbuhkan dalam Medium Ekstrak Tauge (MET).</p><p>Chlorella sp. dikultivasi dalam MET 4 % dan pemanenan dilakukan pada hari ke-10. Ekstraksi Chlorella sp. dilakukan dengan metode maserasi menggunakan dua variasi pelarut yaitu metanol dan etil asetat. Aktivitas antioksidan ekstrak kasar Chlorella sp. dilakukan dengan uji DPPH secara spektrofotometri sinar tampak. Identifikasi golongan senyawa aktif dilakukan dengan menggunakan uji reagen secara kualitatif yang meliputi alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin, dan asam askorbat.</p><p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan sel tertinggi (4,6 x 105 sel/mL) saat kultivasi Chlorella sp. dalam MET terjadi pada hari ke-10. Rendemen dari ekstrak metanol dan ekstrak etil asetat Chlorellasp. berturut-turut adalah 7,001 % dan 3,673 %. Ekstrak metanol Chlorella sp. mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai EC50 sebesar 18,610 ppm, begitu juga dengan ekstrak etil asetat yang mempuyai nilai EC50 sebesar 27,320 ppm. Hasil identifikasi golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak kasar Chlorella sp. menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung steroid, tanin dan asam askorbat, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung tanin dan asam askorbat.</p>

Conceptually, education quality of higher education can be determined by evaluation of their stakeholders's satisfaction level. The Purpose of this study is to describe how students as external stakeholder and lecturers as internal stakeholder, perceived their satisfaction of learning experience in the university. This study was conducted in quantitative research method to collect, analyze and interpret data. The findings indicated that students and lecturers had different perceptions on the quality of education. Lecturer perceived all dimensions of quality with a higher satisfaction level than students. This finding shows that there is a gap between perception of lecturers and students on higher education quality.

No abstract

No abstract

This study investigates whether the application of controversial religious issues in learning impacts increasing students' critical thinking skills. The research conducted quasi-experimental research with a nonequivalent group design. The study applied to students in Malang Islamic University's third-seventh semester. Instruments for collecting the data are in the form of tests, and questionnaires are arranged in multiple-choice and essays conducted before and after treatment. Hypotheses were tested using two-way ANOVA in SPSS 20 version. This study found that implementing controversial religious issues in learning positively improved student critical thinking skills. However, differences in gender and semester groups do not affect differences in student achievement. The study implies that lecturers may apply the controversial religious issues method to students in higher education in any group of gender and semester. Mentally, higher education students are ready to discuss controversial religious issues that will affect students' critical thinking skills and student achievement.