PENDAHULUAN ABSTRAK:Terbentuknya persepsi positif dari pasien diharapkan dapat memunculkan kepuasan pelayanan farmasi terutama dalam informasi obat sehingga adanya loyalitas pasien atas jasa lembaga pelayanan kesehatan yang pernah digunakannya. Rancangan jenis penelitian ini adalah probability sampling, dengan populasi pasien dilingkungan rumah sakit umum pemerintah di kota Padang, yaitu RSUP Dr. M. Djamil Padang, RSUD Dr. Rasidin Padang dan RST Dr. Reksodiwiryo Padang yang pernah berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan dari Januari sampai Juni 2014. Teknik pengambilan sampel berupa Simple Random Sampling (105 pasien) dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis cronbach's alpha, Regresi Berganda, R Square, Uji t dan path analysis dengan SPSS versi 11.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada dimensi daya tanggap, jaminan dan bukti langsung bernilai p<0,05 sedangkan terhadap loyalitas pasien pada dimensi bukti langsung bernilai p<0,05 dan terhadap loyalitas pasien dengan dimediasi kepuasan pasien pada dimensi bukti langsung bernilai p<0,05.

No abstract

Microencapsulation is one of the pharmaceutical technologies that could be implemented in other fields of study. Previous researchers haveformulated fertilizer microcapsules using polystyrene (PS):polycaprolactone (PCL) as matrix. Microcapsules were prepared by a solvent evaporation method using PS:PCL(2:1). Characterization of microcapsules produced including spectroscopicanalysis by Fourier Transform Infra Red (FTIR) analysis, Scanning Electron Microscope (SEM), particle size distribution, determination of urea content in microcapsules, release test, and kinetics model of active substance release. Results showed that the FT IR analysis confirmed no chemical interaction between urea and PCL during the microencapsulation process. SEM results showed the microcapsules obtainedwere spherical in shape. The particle size distribution of urea microcapsules was in the range of 50-400 μm. The microencapsulation efficiency and release efficiencywere 86.75 ± 1.56%, and 46.54%, respectively. The urea release kinetics from the microcapsules following the Langenbucher equation. It means the release mechanism was based on diffusion and erosion.

This study aims to design a community education model in waste management in the city of Padang. This type of research is qualitative research using data collection techniques, namely literature study, observation and interviews. The results showed that the paradigm of housewives regarding waste management that relies on downstream must be replaced with a new paradigm, namely waste management from upstream to downstream which covers the entire waste cycle. The obstacle in waste management is the perception of the community that waste management is the responsibility of the local government, not the responsibility of each individual. Furthermore, the sanctions given to dumping garbage in any place have not provided a deterrent effect. Therefore, based on the results of the field and literature studies carried out, obtained a community education model design based on the recycle waste management model by synergizing the government, community and company / private sector and emphasizing adult education. That is, the design of the resulting model encourages people's knowledge and self-confidence, so that it can also encourage positive change, both physically and mentally in a real, comprehensive, and sustainable manner.

Urea merupakan salah satu pupuk berbasis nitrogen yang paling melimpah dengan proses manufaktur yang berkembang dengan baik dan kemanjurannya dalam meningkatkan ketersediaan nutrisi dan akumulasi senyawa protein dalam tanaman. Salah satu kelemahan penggunaan granul urea sebagai pupuk adalah kelarutannya dalam air yang tinggi dari 119mg/100ml pada 200C. Karena tingginya kelarutan, perkiraan efisiensi penggunaan nitrogen diseluruh dunia hanya 20-35%. Bahan yang digunakan adalah granul urea, dilakukan pemeriksaan bahan baku dan pembuatan tablet ureanya dengan metode kempa langsung, tablet urea yang dihasilkan selanjutnya di evaluasi dan pengujian pelepasan pada media tanah dan lumpur.  Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tablet urea lebih lama bertahan di media tanah dan lumpur dibandingkan dengan granul urea. Kesimpulan Penggunaan tablet urea lebih efisien dibandingkan granul urea karena dengan merubah bentuk granul urea menjadi tablet urea dapat mengurangi laju kehilangan urea, meminimalkan dampak negatif yang berhubungan dengan penggunaan takaran yang berlebihan dan juga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan.