Latar belakang: Kami melakukan penelitian selama 10 tahun terakhir untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kelebihan besi, stres oksidatif, dan kerusakan sel pada pasien talasemia di Jakarta. Metode: Dari sampel darah 15 pasien yang bergantung transfusi (kelompok T), 5 pasien yang belum ditransfusi (kelompok N) dan 10 kontrol (kelompok C) dilakukan analisis plasma dan membran eritrosit yang diisolasi dan strukturnya diteliti dengan spekroskopi electron paramagnetic resonance (EPR) menggunakan doxyl-stearic acid dan maleimido-proxyl spin lable. Data statistik dianalisis dengan ANOVA. Hasil: Terdapat nilai trigliserida lebih tinggi dan nilai kolesterol plasma lebih rendah pada penderita talasemia dibandingkan dengan kontrol. Kadar vitamin E (kelompok C: 21.8 vs T: 6.2 μmol/L) dan reactive thiols (C: 144 vs. T: 61 μmol/L) jauh lebih rendah pada pasien yang bergantung-transfusi. Tanda-tanda stres oksidatif (MDA, C: 1.96 vs. T: 9.2 μmol/L) dan kadar transaminase dalam serum sangat tinggi. Pasien belum ditransfusi memperlihatkan sedikit tanda-tanda terjadinya stres oksidatif, tetapi tidak terdapat tanda-tanda yang berarti adanya kerusakan jaringan atau sel. Parameter membran sel darah merah dari spektroskopi electron paramagnetic resonannce (EPR) menunjukkan hasil yang sangat berbeda-beda untuk setiap kelompok. Pada pasien bergantung-transfusi, struktur membran sel darah merah serta gradien polaritas dan fl uiditas dalam domain lipid menunjukkan rusak; kapasitas mengikat protein tiol di dalam membran lebih rendah dan statis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.