Mucocutaneous disorders often seen in HIV patients with varying morbidity. The HIV progression is characterized by the declining of CD4 cell counts and emergence of mucocutaneous manifestations. The aim of the study was to evaluate the relationship between CD4 cell counts with mucocutaneous manifestations in HIV patients. This was a cross-sectional study based on medical records at Dr. Sardjito General Hospital during the period January 2011-December 2015. Data of patient's age, sex, risk factors of transmission, most mucocutaneous manifestations and CD4 cell count were gathered. The correlation between CD4 cell counts with muscocutaneous manifestations were analyzed using chi-square test. A total 928 patients were involved in the study. More than half of the patients were male (65.4%) and mostly, the patients aged 20-29 years (38.69%). The main risk factors for HIV transmission were unsafe sex (75%). The highest CD4 cell counts was 1094 cells/mm 3 and the lowest was 1 cell/mm 3 . We found 306 cases of mucocutaneous manifestations. The most mucocutaneous manifestations was a fungal infection (40.4%) with the highest infection type was oral candidiasis(33.8%); then noninfection (28%) with the highest type was drug eruption(35.9%); and tumors(0.5%) that was only Kaposi sarcoma cases. We also found sexually transmitted infections (STIs) (18.85%) with the highest cases was condyloma acuminata (49.3%). Statistical analysis showed a significantly relationship between CD4 cell counts with a fungal infection (p <0.0001; OR= 3.8; 95% CI: 2.29 -6.30), viral infection (p =0.0031; OR= 0.4; 95% CI: 0.24-0.74) and parasitic infection (p=0.043; OR= 0.2; 95% CI: 0.06-0.61). In conclusion, alteration in CD4 cell counts affects opportunistic infections occurence in HIV patients. Lower CD4 cell counts (<200 cells/mm 3 ) increases the risk of fungal infection as much as 3.8 times. Higher CD4 cell counts (>200 cells/mm 3 ) increases the risk of viral infection by about 2.5 times and parasitic infections as much as 5 times. ABSTRAKKelainan mukokutan sering dialami pasien HIV dengan morbiditas yang bervariasi. Progresitas HIV ditandai dengan penurunan angka CD4 dan munculnya manifestasi mukokutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara angka CD4 dengan manifestasi mukokutan pada pasien HIV. Penelitian dengan rancangan potong lintang ini dilakukan dengan mengambil data dari rekam medis di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta selama periode Januari 2011-Desember 2015. Data umur pasien, jenis kelamin, faktor risiko penularan, manifestasi mukokutan paling sering terjadi dan angka CD4 dikumpulkan. 43 Satiti Retno Pudjiati et al., Correlation between CD4 cell counts with mucocutaneous manifestations: study of HIV patients in Dr. Sardjito General Hospital, YogyakartaHubungan antara angka CD4 dan manifestasi mukokutan dianalisis dengan uji chi square. Total 928 pasien terlibat dalam penelitian. Lebih setengah pasien adalah pria (65,4%) dan sebagian besar berumur antara 20-29 tahun (38,69%). Faktor risiko utama penularan HIV ...
Lupus pannikulitis (LP), suatu variasi klinis kulit yang jarang pada lupus eritematosus kutan, jarang terjadi pada anak. Perjalanan penyakit lambat sehingga penegakan diagnosis sering terlambat.Anak laki-laki 13 tahun mengeluh area cekung pada wajah sejak usia 11 tahun diikuti cekung pada kepala. Benjolan sewarna kulit pada kedua lengan dirasakan selama 1 bulan. Terdapat atrofi pada kedua pipi dengan tepi lesi dikelilingi bercak merah keunguan. Pada skalp tampak alopesia dengan atrofi multipel, dikelilingi bercak eritematosa di tepinya. Pada kedua lengan atas terdapat nodul subkutan sewarna kulit, multipel, perabaan keras, dan tidak nyeri. Pemeriksaan histopatologis lesi wajah dan skalp dengan pewarnaan HE didapatkan ortokeratosis linear dengan sumbat keratotik pada epidermis. Pada dermis atas terdapat sebukan sel radang didominasi limfosit, dermis tengah kolagenisasi hingga jaringan subkutan, tampak sel radang pada jaringan subkutan septal-lobular dengan dominasi limfosit dan nekrosis lemak. Pewarnaan alcian blue ditemukan deposit musin pada dermis. Lupus band test ditemukan deposit IgG pada membran basalis.Lesi pada LP sulit dibedakan dengan pannikulitis lainnya, misalnya morfea profunda, karena keduanya menujukkan lesi lipoatrofi didahului nodus subkutan. Pannikulitis septal-lobular dan nekrosis lemak dengan deposit musin pada dermis merupakan gambaran histopatologis khas untuk LP. Lupus band test perlu dilakukan untuk membantu membedakan diagnosis LP dengan pannikulitis lainnya.Kata kunci: Lupus pannikulitis, lupus band test.
Kelainan mukokutan sering dijumpai pada pasien HIV dengan bentuk kelainan yang bervariasi. Progresivitas HIV ditandai dengan penurunan jumlah CD4 dan munculnya manifestasi mukokutan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan manifestasi mukokutan pada pasien HIV.Dilakukan studi potong lintang berdasarkan rekam medis di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta selama periode Januari 2011-Desember 2015. Data meliputi usia, jenis kelamin, faktor risiko transmisi, manifestasi mukokutan dan jumlah CD4. Titik potong jumlah CD4 adalah 200 sel/mm3. Hubungan jumlah CD4 dengan manifestasi klinis dianalisis menggunakan tes Chi-square, dengan kemaknaan p< 0,05.Dijumpai 928 subyek HIV; 65,4% laki-laki, 34,5% perempuan. Rentang usia terbanyak 20-29 tahun (38,69%). Faktor risiko transmisi HIV terbanyak seks tidak aman (72%). Jumlah CD4 tertinggi 1.094 sel/mm3 dan terendah 1 sel/mm3. Ditemukan 306 kasus dengan manifestasi mukokutan. Manifestasi mukokutan terbanyak berupa infeksi jamur (40,4%) dengan jenis infeksi tersering adalah kandidiasis oral (33,8%); diikuti non-infeksi (28%) dengan jenis tertinggi erupsi obat (35,9%); persentase tumor kecil (0,5%) berupa sarkoma kaposi. Ditemukan kasus infeksi menular seksual (18,85%) dengan kasus terbanyak berupa kondilomata akuminata (49,3%). Analisis statistik menunjukkan hubungan bermakna antara jumlah CD4 dengan infeksi jamur (p:0.0001; OR 3,8; 95% CI 2,29 – 6,30), infeksi virus (p: 0,0031 OR 0,4; 95% CI 0,24–0,74 ) dan infeksi parasit (p: 0,043 OR 0,2; 95% CI 0,06 – 0,61). Infeksi jamur meningkat pada kondisi jumlah CD4 < 200 sel/mm3, sedangkan infeksi virus dan parasit meningkat pada kondisi CD4>200 sel/mm3.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.