Context: Indonesia has a large population with a large number of motorised vehicles, so it cannot be separated from traffic accidents. Aims: This study aimed to determine and analyse the advanced level risk factors for road traffic accidents (RTA) in rural and urban areas based on data from the Basic Health Research 2018 (Riskesdas). Methods: This study used Riskesdas data sourced from the National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia, which was collected from 34 provinces in Indonesia using a cross-sectional method. The statistical data consisted of 59,423 respondents aged over 15 years old, who had experienced a road traffic injury and lived in rural or urban areas. The data variables analysis was socio-demographic, lifestyle, smoking status, alcohol consumption, mental disorders, nutritional status and use of helmets on motorcycle riders and passengers. Statistical Analysis: Multivariate logistic regression was used to analyse the most dominant risk factors related to RTA in rural and urban areas. Results: The prevalence of RTA in urban areas was 34.1%, while in rural areas was 28.2%. The factors related to traffic accidents in respondents from urban areas (P < 0.005) were sex (1.342 [1.217–1.480]), age (1.111 [1.067–1.156]) and use of helmets on motorcycle riders and passengers (0.662 [0.566–0.771]). Meanwhile, risk factors for respondents from rural areas (P < 0.005) were mental disorders (0.842 [0.743–0.955]), age (1.095 [1.040–1.154]) and use of helmets on motorcycle riders and passengers (0.682 [0.585–0.796]). Conclusions: We found that the prevalence of RTA in urban areas was higher than in rural areas. The dominant risk factors related to RTA in Indonesia were age, sex, mental disorders and the use of helmets on motorcycle riders and passengers. This finding supports the importance of road safety education and the prevention of RTA needs to be done both in urban and rural areas.
Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian ke-8 di Indonesia dan merupakan penyebab utama kematian pada usia 14– 40 tahun. Secara global, kecelakaan lalu lintas juga menjadi penyebab pertama kematian akibat cedera dengan jumlah terbanyak. Terdapat kenaikan angka kejadian kecelakaan lalu lintas pertahunnya di Indonesia, begitu pula kenaikan jumlah korban meninggal dan luka-luka. Kota Semarang merupakan kota dengan kejadian kecelakaan yang cukup tinggi. Angka kejadian kecelakaan di Kota Semarang meningkat dan jumlah korban terus bertambah, maka diperlukan suatu tindakan untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Kajian epidemiologi deskriptif dilakukan guna mendapatkan berbagai informasi yang berkaitan dengan kecelakaan. Faktor kelalaian manusia, kendaraan dan faktor lingkungan dikaji berdasarkan data yang tersedia untuk menemukan faktor-faktor berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kajian epidemiologi analitik juga dilakukan guna mendapatkan hasil analisis mendalam terkait data yang telah ditampilkan kemudian dikaji menggunakan berbagai penelitian serupa yang telah dilakukan di daerah lain. Hasil akhir semua kajian akan didapatkan berbagai tantangan dalam mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Berbagai solusi juga ditawarkan sebagai jawaban dari tantangan yang tersedia untuk mencegah kejadian kecelakaan lalu lintas dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
The government is trying to reduce the spread and death from COVID-19 by vaccinating all regions. Implementation of vaccination at the vaccination center is one of the government's innovations to make it easier for people to get vaccines. This study aims to determine the society's perspective regarding the services received when administering the COVID-19 vaccine at the Semarang vaccination center. This research is a qualitative study with a phenomenology approach. A total of 121 people became respondents. Data collection was carried out by conducting interviews with respondents after administering the vaccine at the vaccination center. The results showed that the vaccination services received at the vaccination center is appropriate with the expectations of the respondents. Much information about the implementation of vaccinations can be obtained through social media. In addition, serving officers need to apply a friendly, nimble and in adequate amount. We recommend that the government continue to carry out the vaccination program at vaccination centers with improvements like the need for staff training so that they can provide excellent service when providing vaccination services.
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan strategi kebijakan dan langkah konkreat yang diambil kepala puskesmas untuk mengoptimalkan work engagement bidan desa dalam program kesehatan ibu dan anak, yang dalam hal ini berfokus pada program post natal care. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengambilan data observasi partisipasi bidan desa Puskesmas Gabus I dan wawancara mendalam dengan kapus serta pihak-pihak terkait. Kepala puskesmas memberikan keleluasaan dan kewenangan penuh namun bersyarat kepada bidan desa dalam mengelola ANC, PNC dan program lain terkait kesehatan ibu. Hasil strategi tersebut melahirkan inisiatif bidan desa seperti memiliki peralatan tambahan di poskesdes/polindes selain standar yang ditentukan, membentuk whatsapp group bagi bumil dan bufas, dan terjalin kerjasama yang kuat dengan pemerintahan desa dan warga setempat. Kapus memposisikan semua bidan desa sebagai partner kerja dengan perlakuan sama namun tetap berdasar asas keadilan. Sesama bidan desa bekerjasama dan bahu membahu melayani masyarakat tanpa adanya persaingan dan perselisihan, nilai tertinggi work engagement bidan desa terletak pada kenyamanan bekerja dan dukungan dari pimpinan meskipun masing-masing personal finansial tidak tercukupi. Bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan kapus terhadap bidan desa selain dari laporan juga dilakukan sidak pada masyarakat tanpa atau dengan diketahui bidan desa, pemantauan kegiatan menggunakan chat maupun video call secara pribadi dan apabila bidan desa mendapat masalah, kapus tidak hanya menjadi juri namun juga memposisikan diri sebagai tim untuk menemukan solusi. Berdasarkan data yang dihimpun, dalam sepuluh tahun terakhir kejadian kematian ibu baik pada masa hamil, melahirkan maupun nifas hanya terdapat satu atau dua kasus saja dan lebih sering nol kasus kematian ibu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan, kerjasama dan strategi kebijakan kepala puskesmas yang tepat menjadi salah satu faktor utama mendorong work engagement bidan desa dalam menyelesaikan tanggungjawab dan mengoptimalkan kinerja. Implikasi praktis dari work engagement tersebut adalah pelayanan PNC yang optimal sehingga kesehatan ibu dan bayi terpantau sejak dini dan berkelanjutan.
COVID-19 masalah kesehatan serius yang perlu terus dipantau dan perlu penanganan khusus. Pemutusan rantai penularan COVID-19 dengan mematuhi protocol kesehatan seperti menggunakan masker, dan menjaga jarak serta melakukan vaksinasi. Pemerintah telah menerapkan kebijakan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat dan menekan penyebaran virus COVID-19 yang menghambat perekonomian. Kota Semarang, mendapat apresiasi presiden terkait angka vaksinasi yang tinggi. Prosentase capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 124.36% dan dosis kedua sebanyak 112.30% dari target provinsi Jawa Tengah (Kementerian Kesehatan, 2022). Prosentase capaian yang tinggi didukung dengan inovasi pendataan vaksinasi berbasis website, Vaksinasi COVID-19 Kota Semarang Terintegrasi (VICTORI). Namun kajian keberhasilan pelaksanaan vaksinasi maupun kemudahan penggunaan website VICTORI di Kota Semarang belum tersedia, sehingga khalayak luas belum dapat mengetahui maupun membelajari keberhasilan ini. Kajian evaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Semarang perlu dilakukan dari segi literatur maupun kenyataan pelaksanaan di lapangan. Tujuan utamanya untuk Continuous Quality Improvement, mengingat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga dan keempat terus berlanjut, serta harapannya dapat menarik masyarakat secara sadar diri untuk melakukan vaksin sehingga tercapai prosentase capaian vaksinasi yang tinggi dan masyarakat lebih terlindungi dari penyebaran COVID-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.