Pendahuluan: Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tujuan: Mencari hubungan status gizi, riwayat penyakit, motivasi kerja dan displin kerja dengan produktivitas kerja pada masa pandemic Covid-19. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja non dosen dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Hasil: Uji bivariat didapatkan ada hubungan status gizi (p=0.03), motivasi kerja (p=0.04) dengan produktivitas kerja. Kesimpulan: Bahwa seseorang dengan status gizi yang normal, motivasi kerja yang baik dan disiplin kerja yang baik dapat memperbaiki produktivitas kerja tenaga kerja. Perusahaan disarankan untuk memperhatikan status gizin motivasi kerja dan disiplin kerja.
Sedentary behavior and lack of physical activity among children in Indonesia is an important issue that needs to be addressed. It is estimated that 57% of children in Indonesia have insufficient physical activity. Studies have shown that children who engage in sedentary behaviors are at an increased risk for various negative health outcomes, including obesity, type 2 diabetes, cardiovascular disease, and poor mental health, compared to physically active ones. This article aims to provide recommendations to increase physical activity and reduce passive behavior in children in Indonesia. This is a commentary article developed from observing the recent progress of sedentary behavior and lack of physical activity among children in Indonesia and the potential consequences. The level of inactive behavior in children in Indonesia is relatively high. Factors that contribute to sedentary behavior and lack of physical activity among children in Indonesia are the increasing use of electronic devices and screen time, the lack of safe and accessible places to be physically active, the COVID-19 pandemic, as well as cultural and social norms that prioritize academic achievement over physical activity. To address sedentary lifestyles among children, there is a need for a comprehensive approach that addresses both the individual and societal factors contributing to the problem. This might include increasing access to healthy food options, promoting physical activity, and implementing education programs to raise awareness about the importance of healthy eating and physical activity, as well as limiting screen time.
Latar Belakang: Sebab utama terputusnya ASI eksklusif adalah produksi susu yang tidak lancar. Torbangun dan Katuk merupakan galactagogue yang dapat menstimulasi produksi ASI. Modifikasi pengolahan food bar menggunakan Torbangun dan Katuk merupakan bentuk fortifikasi pangan untuk meningkatkan produksi ASI Ibu menyusui. Tujuan: Mengidentifikasi total flavonoid dan aktivitas antioksidan tepung Torbangun, tepung Katuk dan produk food bar Torbangun Katuk serta menganalisis efektivitas food bar Torbangun Katuk terhadap produksi ASI. Metode: Pre-eksperimen menggunakan rancangan pre test and post test design untuk melihat produksi ASI sebelum dan sesudah mengonsumsi food bar. Bahan baku dan produk food bar dianalisis total flavonoid dengan aluminium klorida (AlCl3) dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Food bar adalah produk dengan penambahan tepung Torbangun 2,5% dan tepung Katuk 5%. Uji efektivitas dilakukan pada 10 Ibu menyusui. Efektivitas dilihat dari perubahan volume ASI sebelum dan setelah mengonsumsi food bar. Pengaruh food bar terhadap produksi ASI menggunakan uji T berpasangan. Hasil: Analisis kimia yang didapatkan total flavonoid tepung Torbangun dan Katuk adalah 4,06 mg/g dan 5,30 mg/g serta antioksidan tepung Torbangun dan Katuk 39,77 ppm dan 307,96 ppm. Sementara itu, total flavonoid dan aktivitas antioksidan produk food bar Torbangun Katuk berturut-turut 0,36±0,06 mg/g dan 116,01±36,83 ppm. Hasil efektivitas menunjukkan terdapat kenaikan 54,98% antara rata-rata volume ASI sebelum dan setelah konsumsi food bar. Pemberian food bar berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi ASI (p<0,05). Kesimpulan: Tepung Torbangun dan tepung Katuk memiliki potensi sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan produksi ASI
Dampak tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 memicu hal positif. Salah satunya motivasi untuk bertahan (coping strategy) secara ekonomi berupa efisiensi atau sumber pendapatan baru. Wujudnya berupa tumbuhnya usaha kecil yang terutama digerakkan kaum perempuan. Berdasarkan analisis situasi ditemukan adanya usaha rintisan atau UKM yang berbasis pengolahan pangan lokal di RW 05 Kampung KB Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat. Namun keterbatasan pengetahuan menjadikan usaha rintisan ini belum berkembang padahal potensial. Sehubungan dengan hal ini, dibutuhkan program peningkatan keterampilan dalam hal pengemasan dan pelabelan produk pangan sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik. Adapun tahapan pelaksanaan program meliputi pelatihan dan pendampingan dengan muatan materi pengemasan pangan, pelabelan pangan serta materi penunjang lainnya seperti aspek kesehatan dan keamanan pangan olahan. Kegiatan telah berdampak positif bagi masyarakat sasaran yaitu tampilan produk menjadi lebih menarik dan lebih tahan lama sekaligus memperhatikan peraturan pelabelan pangan dan aspek keamanan pangan. Melalui pengetahuan dan implementasi pengemasan yang menarik dan pelabelan sesuai ketentuan serta memperhatikan aspek keamanan pangan mendorong UKM yang dirintis ini mulai menjual di toko-toko daring yang sudah ada. Kata kunci: Pengemasan pangan, pelabelan pangan, pangan lokal, kewirausahaan ABSTRACT The Covid-19 pandemic affected not only people’s health but also their social and economic. But on the other side has triggered positive things. One of them is a coping strategy by earning income from new small businesses. It helped the economic condition of the affected people. Initiated by women, small businesses for local food processing were growing. Based on the situation analysis, there were many new small businesses started. For instance, some new businesses or SME based on local food processing which is located at RW 05 Kampung KB, Gandul Cinere Village, Depok, West Java. However, limited knowledge makes this startup business not yet developed, even though it has potential. Therefore, an additional skill improvement program is needed such as packaging and labeling of food products so that they have a better selling value. The stages of program implementation include training and assistance for food packaging, food labeling, and other supporting issues such as health and safety aspects of processed food. The activity has had a positive impact on the targeted community, namely the appearance of the product becomes more attractive and more durable while paying attention to food labeling regulations and food safety aspects. Through knowledge and implementation of attractive packaging and labeling according to regulations and paying attention to food safety aspects, this SME started selling in existing online shops. Keywords: Food packaging, food labeling, local food, entrepreneurship
Hiperkolesterol merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal (>240 mg/dl). Salah satu alternatif pencegahan hiperkolesterol adalah dengan meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Bekatul merupakan jenis pangan tinggi serat dan kaya antioksidan. Kedelai merupakan jenis pangan tinggi isoflavon yang mampu menurunkan hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan bekatul terhadap kadar serat, aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik minuman kedelai serta menentukan formula terpilih dan menganalisis kandungan gizi formula terpilih. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor berupa empat perlakuan dengan penambahan bekatul sebesar F0 (0%), F1 (6%), F2 (8%) dan F3 (10%). Analisis uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney jika terdapat perbedaan. Analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan jika terdapat perbedaan signifikan. Hasil analisis uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis pada parameter warna, aroma, tekstur dan rasa minuman kedelai. Hasil analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar serat pangan dan aktivitas antioksidan minuman kedelai. Formula terpilih pada penelitian ini adalah F3 dengan penambahan bekatul 10% karena memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibanding formula lain, yaitu kadar serat pangan 10,23 gram, aktivitas antioksidan 3094.18 ppm, kadar protein 1,80%, kadar lemak 1,64%, kadar karbohidrat 6,49%, kadar abu 0,73% dan kadar air 89,34%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.