Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang perkembangannya sangat cepat dan menjadi wabah di beberapa negara termasuk di Indonesia. Pemakaian masker merupakan salah satu upaya yang direkomendasikan WHO untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui sosialisasi penggunaan masker dan pembagian masker sebanyak 2000 masker kain 3 lapis kepada masyarakat yang berada di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan pada bulan September 2020. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Respon masyarakat cukup baik, sangat terbuka dan antusias. Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di area publik seperti pasar dan lapangan olahraga. Kegiatan ini diharapkan berkelanjutan serta perlu adanya monitoring berkala dengan jangkauan yang lebih luas untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik sindrom yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus rawat inap di RSUD Dr. Soekarjo Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan observasional dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian ini adalah 35 pasien rawat inap penderita diabetes melitus yang telah diberikan diet dari rumah sakit dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian menunjukkan rata-rata sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif (54,3%), motivasi diri yang baik (68,6%), kepercayaan diri yang baik (57,1%), dukungan keluarga yang positif (54,3%), dukungan petugas kesehatan yang baik (65,7%). Diperoleh bahwa sebagian besar responden mengonsumsi makanan dengan jenis yang tepat (62,9%), jumlah kalori tidak tepat (94,3%), dan mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit (51,4%).
Para pedagang atau penjual makanan khususnya yang memproduksi makanan dengan cara diolah sendiri oleh penjual harus memperhatikan pengolahan yang aman, khususnya dalam masa pandemi ini. Higiene dan sanitasi makanan harus sangat diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan baru akibat konsumsi makanan yang tidak aman. Hasil studi menunjukkan masih rendahnya praktek higiene sanitasi para pedagang khususnya di Kota Tasikmalaya. Hal ini menjadi dasar pentingnya dilakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan atau mensosialisasikan pedoman pengolahan pangan yang sehat dan aman kepada para pedagang kaki lima di masa covid 19. Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2022. Terdiri dari dua tahap yaitu Focus Group Discussion (FGD) termasuk penyusunan pedoman cara produksi pangan yang baik oleh tim pengabdi, dan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi pedoman cara produksi pangan yang baik kepada para pedagang kaki lima yang diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post tes. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi pedoman pangan yang aman dan baik adalah sebesar 57.1% pengetahuan gizi pedagang meningkat, pengetahuan yang tetap sebanyak 38.1% dan pengetahuan yang mengalami penurunan 4.8%. Kekurangan dan kendala yang dirasakan selama kegiatan penyuluhan adalah penyuluhan dilakukan di lokasi berdagang, sehingga konsentrasi pedagang terhadap materi penyuluhan yang disampaikan tidak optimal. Selanjutnya kegiatan penyuluhan ini bisa dilakukan secara rutin kepada pedagang agar bisa menerapkan pengolahan pangan yang sehat dan aman secara terus menerus.
The prevalence of DMT-2 in Indonesia is known to have increased from 1.1% in 2007 to 2.1% in 2013. One of the pillars of managing diabetes mellitus is the application of medical nutrition therapy, which consists of providing diet regulation, counseling, and behavior modification. Kahuripan Community Health Center is the first level health care facility that manages Prolanis (Chronic Disease Management Program) for patients with Diabetes Mellitus (DMT-2) and Hypertension. There were 30 DMT-2 patients who attended education on Thursday 3rd week. The number, type, and schedule (3J) of carbohydrate intake is the main determinant fot post-prandial blood glucose levels increase. Understanding and implementation of 3J in DMT-2 patients is still inadequate. Education is carried out using a media food model and a food photo book so that the description of the food portion is more appropriate. Patients and families are given knowledge about the calculation of the number of carbohydrates (carbohydrate counting basic) in order to be able to choose food ingredients according to the number and portion. Physical activity selected several activities that can be done at home, according to the age characteristics of patients who are mostly elderly. Counseling, carbohydrate counting education, and physical activity strategy can improve patient knowledge, but not all patients are willing and able to implement the results of education. There were two respondents who had pre and post counseling blood glucose levels experienced a decline, because they had started to apply 3J changes and physical activity.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.