Fenomena kekerasan seksual pada anak terjadi peningkatan tahun 2015 sebanyak 2.898 kasus kekerasan dan 59,30% adalah kasus kekerasan seksual pada anak. Anak menjadi depresi dan dapat menjadi pelaku kekerasan seksual dikemudian hari. Pengenalan pendidikan seks dini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan anak dalam mendeteksi perlakuan yang diberikan oleh para pelaku kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengetahuan anak PAUD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan seks dini melalui media cerita bergambar. Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan Quasy experimental pre post test one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-5 thn di PAUD Candirejo Kabupaten Semarang sebanyak 165 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling sebanyak 90 anak. Instrumen pengetahuan anak terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban benar salah. Metode pengumpulan data meliputi tahap pre test pengetahuan anak tentang pendidikan seks dini, pengenalan dan pemberian materi media cerita bergambar tentang pendidikan seks dini pada anak, dan post test pengetahuan anak PAUD. Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji t-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anak PAUD setelah diberikan pengenalan pendidikan seks dini melalui media cerita bergambar mengalami peningkatan rata-rata 6,99 dibandingkan sebelum diberikan pengenalan media rata-rata 4,82 dengan p-value 0,001. Perlu adanya pengembangan materi media cerita bergambar tentang pengenalan seks dini pada anak dan media cerita bergambar ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada anak PAUD. Kata Kunci : Media cerita bergambar, pengenalan seks dini, anak PAUD
School-age children have a higher risk of contracting COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, besides that school-age children still like to play with friends their own age. Considering that children are individuals who are susceptible to contracting the disease, therefore knowledge about Covid-19 needs to be given to children to implement preventive behavior and reduce the number of Covid-19 diseases. School-age children have a higher risk of transmission of COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, Besides that, school-age children still like to play with friends their age. In order to fight against an increase in COVID-19 cases, various preventive measures absolutely must be implemented, both by the government and the community. The purpose of this study was to describe the knowledge of Covid-19 prevention in school-age children at SD Solafide Ungaran. The method in this study is to use an analytic descriptive design. The sampling method uses total sampling. Respondents in the study were 85 school-age children who attended Solafide Elementary School in grades 4, 5, and 6. The research instrument used a questionnaire sent via Google form via zoom. The variable in this study is knowledge about preventing covid-19. Data analysis uses frequency distribution. The results of this study were that most of the knowledge the on prevention of COVID-19 in children and in the good category, namely 61 children (71.8%). Keywords: Children, Knowledge, Covid 19 ABSTRAK Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Mengingat anak merupakan individu yang rentang tertular penyakit maka dari itu pengetahuan tentang covid 19 perlu diberikan kepada anak untuk mewujudkan perilaku pencegahan dan menekan angka penyakit covid 19. Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Guna melawan adanya peningkatan kasus COVID-19, maka berbagai tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah di SD Solafide Ungaran. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik. Metode pengambilan sampling menggunakan total sampling. Responden dalam penelitian adalah anak usia sekolah jumlah 85 anak yang bersekolah di SD solafide pada kelas 4,5 dan 6. Intrumen penelitian mengunakan kuesioner yang dikirim melalui google form melalui zoom. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan covid-19. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan pencegahan COVID 19 anak pada keategori baik yaitu 61 anak (71.8%). Kata kunci : Anak, Pengetahuan, Covid-19
Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri pada bayi yang menjalani imunisasi. Penelitian dilakukan pada 60 bayi yang sedang diberikan injeksi imunisasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penilaian skala nyeri bayi dilakukan dengan instrument FLACC. Skala nyeri yang diambil dikategorikkan menjadi 5 yaitu tidak nyeri (skala 0), nyeri ringan (skala 1-3), nyeri sedang (skala 4-6), nyeri berat (skala 7-8) dan nyeri sangat berat (skala 10). Hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar bayi mengalami nyeri ringan sebanyak 28 bayi (46,7%). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat yang melakukan tindakan imunisasi dapat melakukan teknik yang dapat mengurangi skala nyeri pada bayi saat dilakukan imunisasi
Nyeri dismenore adalah nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit (kontriksi) yang menimbulkan iskemi jaringan. Penanganan nyeri dismenore dapat dilakukan dengan nonfarmakologis diantaranya dengan pemberian minuman kunyit asam dan stimulasi kutaneus. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam yang baisa dikonsumsi remaja dengan pemberian stimulasi kutaneusterhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada siswi remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 40 remaja di Desa Candirejo Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa lembar observasi nyeri Numerical Rating Scale. Analisis data menggunakan uji statistik t-test independent. Hasil penelitian melalui uji statistik t-test independent menunjukkan nilai p-value 0,002 yang artinya ada perbedaan efektivitas pemberian kunyit asam dan stimulasi kutaneus terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan rata-rata penurunan skala nyeri lebih tinggi pada stimulasi kutaneus. Kesimpulannya adalah stimulasi kutaneus lebih efektif menurunkan skala nyeri dismenore pada remaja putri.Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan intervensi stimulasi kutaneus dapat diterapkan dan diaplikasikan sebagai intervensi baru bagi remaja ataupun masyarakat untuk mengatasi dismenore. Kata kunci : nyeri dismenore, kunyit asam, stimulasi kutaneus
Transmission of Covid-19 during pregnancy or childbirth is still rare. Global guidelines released by WHO and Unicef believe that until now there is no evidence or case reports of vertical transmission from mother to fetus. In limited studies, there have been no findings of Covid-19 in breast milk in breastfeeding mothers who have been confirmed positive. These two reasons allow mothers with Covid-19 to continue breastfeeding and provide breast milk. Nowadays parents' anxiety increases with the problems of their income, food, and future. The success of breastfeeding will increase if the mother gets support from the family. This community service activity was carried out for 1 day on November 30, 2021, starting from the preparation stage, collecting data on breastfeeding mothers, providing materials, and evaluating. The material delivery stage, where breastfeeding mothers will receive "SITASI" guidelines (psychology, lactation, and nutrition) for breastfeeding mothers to improve understanding and mental and physical health during breastfeeding during the COVID-19 pandemic. At the evaluation stage, breastfeeding mothers will measure their level of understanding and the ability to carry out SITASI by using a questionnaire. The method of activity is carried out with field activities because the condition of the covid-19 pandemic has begun to decline. The media for this activity include power points and leaflets. The results of the evaluation showed that 100% of participants' knowledge increased and 75% of participants' abilities increased and all participants were very enthusiastic and had high motivation to carry out SITATION management in exclusive breastfeeding during the Covid 19 pandemic. It is hoped that this activity can increase mothers' knowledge and abilities in psychological problems, lactation and nutrition when breastfeeding babies during the COVID-19 pandemic.ABSTRAKPenularan Covid-19 selama kehamilan atau persalinan masih langka. Pedoman global yang dirilis WHO dan Unicef meyakini hingga saat ini belum ada bukti atau laporan kasus transmisi vertikal dari ibu ke janin. Dalam penelitian terbatas, belum ada temuan Covid-19 dalam ASI pada ibu menyusui yang terkonfirmasi positif. Kedua alasan tersebut memungkinkan ibu dengan Covid-19 untuk terus menyusui dan memberikan ASI. Saat ini kecemasan orang tua bertambah dengan masalah pendapatan, makanan, dan masa depan mereka. Keberhasilan menyusui akan meningkat jika ibu mendapatkan dukungan dari keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 1 hari pada 30 November 2021 yang dimulai dari tahap persiapan, pendataan ibu menyusui, pemberian materi, dan evaluasi. Tahap pemberian materi, dimana ibu menyusui akan mendapatkan pedoman “SITASI” (psikologi, laktasi, dan gizi) pada ibu menyusui untuk meningkatkan pemahaman dan kesehatan fisik jiwa selama menyusui di masa pandemi covid 19. Pada tahap evaluasi, ibu menyusui akan diukur tinglat pemahamannya dan kemampuan menjalankan SITASI dengan menggunakan kuesioner.Metode kegiatan dilakukan dengan kegiatan lapangan karena kondisi pandemi covid-19 sudah mulai menurun. Media kegiatan ini meliputi power point dan leaflet. Hasil evaluasi menunjukkan 100% pengetahuan peserta meningkat dan 75% kemampuan peserta meningkat serta semua peserta sangat antusias dan memiliki motivasi tinggi untuk melakukan manajemen SITASI dalam pemberian ASI Eksklusif Di Masa pandemi Covid 19. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam masalah psikologis, laktasi dan gizi saat memberikan ASI pada bayi selama masa pandemi Covid 19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.