Keywords: back maasage, breastmilk produktionAbstrak : ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu. Hormon oksitosin adalah hormon yang mempengaruhi proses laktasi. Oksitosin yang sampai pada alveoli mamae menyebabkan kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi alveolus mamae dan duktus laktiferus. Pijat punggung pada cervical 5-6 sampai tulang belikat bagian bawah merangsang pengeluaran hormon endorfin dan oksitosin maupun meningkatkan sirkulasi darah daerah payudara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pijat punggung terhadap produksi ASI ibu post partum di ruang Cempaka RSUD Ngudi Waluyo Wlingi November 2014. Desain penelitian Quasi Experimental dengan rancangan Control Group Pre-Test Post-Test Design dengan pengambilan data secara Non Random dengan Consecutive Sampling (1 minggu) dengan jumlah populasi 24 dan besar sampel 20 responden. Analisis data dengan uji Beda Dua Mean (T Test) Independent dengan menggunakan uji Paired Sample Test dengan H1 diterima bila nilai p<0,05 dan uji Independent Sample Test H1 diterima bila nilai p<0,05. Dan hasil penelitian pada uji Paired Sample Test menunjukkan nilai signifikan (p) 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05, dan ada pengaruh pijat punggung terhadap produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dari hasil penelitian disarankan semua ibu post partum untuk dilakukan pijat punggung.Kata kunci: pijat punggung, produksi ASI
The condition of the COVID-19 Pandemic which is full of uncertainty makes the elderly easily plagued by feelings of excessive anxiety which has an impact on physical health conditions. The purpose of the community service was to provide mental and psychosocial support (MHPSS) during Covid-19 pandemic through booklets. The method used health education by distributing booklets. The activity was conducted in Blitar district area through the online network on February 2021 with 21 elderly people as the respondents. The results showed that the elderly were able to follow all the activities given and able to re-practice physical activities that could be done to deal with anxiety as a psychological impact of COVID-19 properly. Batik activity is one form of occupational therapy for People with mental disorders to continue to be carried out so that independence and entrepreneurial spirit can increase, so they will be more productive. The Mental and Psychosocial Support (MHPSS) for all elderly groups in the community needs to be continuously carried out by involving elderly cadres as an effort to control anxiety as a result of the COVID-19 Pandemic.
Kemandirian bukanlah keterampilan yang muncul tiba-tiba tetapi perlu diajarkan pada anak.Tanpa diajarkan, anak tidak mengetahui bagaimana harus membantu dirinya sendiri sehingga anak akan selalu tergantung pada orang lain bahkan sampai dewasa. Kemandirian ini ditentukan oleh tipe keluarga dalam pengasuhan, pengasuhan yang terlalu longgar dalam disiplin dan tidak konsisten akan cenderung membuat anak manja dan kurang mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian anak usia prasekolah dalam pemenuhan ADL ditinjau dari tipe keluarga di Poli MTBS UPTD Puskesmas Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment. Populasi penelitian ini adalah semua pasien MTBS yang berusia 4-5 tahun sebanyak 61 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 42 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil dengan teknik purposive sampling. Data kemandirian dalam pemenuhan ADL diambil dengan lembar wawancara terstruktur. Hasil analisis perbedaan kemandirian didapatkan nilai p 0,033 dimana p<0,05 yang berarti ada perbedaan kemandirian dalam pemenuhan ADL antara nuclear dan extended family. Apapun tipe keluarga, diharapakan keluarga memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya stimulasi untuk membentuk kemandirian sehingga anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya.
Negative knowledge and experience of people with mental disorder (ODGJ) tend to form negative attitude. Many residents still discriminate, such as social isolation. This research aimed to determine people’s attitude towards ODGJ in terms of meeting experienced and the sources of information they get. This research was observational analytic with cross sectional approach. The population of this research was all households in RW 9 Kelurahan Tanggung Blitar City of 199 households, with a sample size of 120 households taken by purposive sampling technique. Attitude data were collected using the Community Attitudes toward Mentally III (CAMI III) questionnaire and analyzed using the Spearman rho correlation test. The results of the analysis showed that attitudes of towards ODGJ in terms of sources of information they have obtained with p value 0,890, and attitudes of households with experience meeting ODGJ with p value 0,470, p value>0.05 which meant that there was no correlation between attitudes and information sources experience meeting ODGJ in RW 9 Kelurahan Tanggung Blitar City. Based on these results, it is necessary to carry out promotional activities in mental health services to form a positive attitude towards people with ODGJ.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.