BACKGROUND: Education of dental health maintenance is important for children, because the lack of knowledge of children in maintaining dental health will affect the development of dental health in adulthood. The success of education is influenced, among others, by the media or tools used. AIM: This study aims to determine the effect of education using paint application media on the risk factors for caries. METHODOLOGY: This type of research was a quasi-experimental design with pre-test and post-test designs. To find out changes in knowledge, a questionnaire was administered. The sample was elementary school students, aged 8-10 years and the number of samples were 60 people. Data analysis using paired t test. RESULTS: This study showed that there was a significant effect on the average value obtained from students' knowledge before and after the intervention using the paint application. The results of this study can be used as a basis for the use of paint applications as a medium for education media of dental health maintenance CONCLUSION: Education using paint application media has increased students' knowledge. It was stated that education using paint applications had an effect on increasing students' knowledge in maintaining dental health. It is hoped that the use of the Paint Application media will be an alternative in the selection of dental health maintenance educational aids.
Rasa cemas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut sering dialami oleh setiap kalangan terutama padaanak – anak. Hal ini bisa disebabkan oleh trauma pada perawatan gigi sewaktu masa anak – anak dan bisajuga disebabkan oleh lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kecemasan yangdimiliki anak pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiandeskriptif dengan menggunakan metode survey. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas V – B SDSt. Antonius Jl. Sriwijaya No.7 Medan tahun 2014 yang berjumlah 42 anak. Data tentang kecemasan siswa/idiperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada seluruh sampel. Hasil yang diperoleh dari penelitian iniadalah 11,9% tidak cemas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut, 26,2% memiliki tingkat kecemasansedang, 33,3% memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan 28,6% sangat cemas terhadap pelayanankesehatan gigi dan mulut. Penyebab kecemasan tertinggi adalah luka atau trauma pada rongga mulut (52,4%)dan jenis pelayanan yang paling dicemaskan adalah pencabutan gigi (47,2%).
Persepsi sakit bisa dipengaruhi oleh pengetahuan tentang penyakit karena semakin besar persepsinya terhadap sakit, semakin besar pengetahuannya tentang penyakit. Banyak orang keliru dalam memilih cara pengobatan yang tepat, disebabkan mereka tidak tahu tentang penyebab penyakit dan upaya pencegahannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan siswa/i terhadap keluhan sakit gigi di SMA PGRI 24 Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey yang menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 52 orang siswa/i SMA PGRI 24 Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa/i tentang keluhan sakit gigi paling banyak dalam kriteria baik, yaitu sebanyak 44 responden (84,6%). Sebagian besar (71,15%) siswa/i pernah mengalami sakit gigi. Tindakan siswa/i dalam mengatasi keluhan sakit gigi paling banyak berada dalam kriteria baik, yaitu sebanyak 35 responden (67,3%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan tindakan siswa/i sudah baik. Namun siswa/i belum mengetahui tindakan yang tepat untuk menanggulangi gigi berlubang.
The habit of chewing betel leaves are the habit of chewing betel leaves with other additives ingredients for adding the pleasure of taste. Chewing betel leaves becomes daily habit for people, especially mothers who believe it can strengthen their teeth. This research employed an analytical survey with cross sectional design, aiming to find out the relationship between the knowledge of oral hygiene of mothers who chewing betel leaves and their oral condition. This research found that there is no relationship between the knowledge of mothers who chewing betel leaves on oral hygiene and their oral condition. However, there is association between the duration of chewing betel leaves and oral hygiene (p = 0.002) as well as caries experience (p = 0,011). Mothers who chewing betel leaves have poor oral hygiene and high caries experience.
Menyikat gigi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan plak pada permukaan gigi. Agar penyikatan gigi lebih efektif dibutuhkan bahan pewarna disclosing agent untuk menunjukkan sisa makanan dan plak yang masih tertinggal pada permukaan gigi sewaktu menyikat gigi. Penelitian bersifat deskriftif dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui peranan penggunaan disclosing agent sebelum menyikat gigi terhadap penurunan indeks plak pada murid kelas V SD Negeri 067247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan. Data diperoleh melalui pemeriksaan secara langsung pada murid. Sampel penelitian yaitu seluruh murid kelas V yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata indeks plak sebelum menyikat gigi tanpa menggunakan disclosing agent sebesar 1,95 dan sesudah menyikat gigi tanpa disclosing agent menurun menjadi 0,7. Sedangkan rata-rata indeks plak sebelum menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent sebesar 2,21 menurun menjadi 0,5 sesudah menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent. Berdasatkan tingkat kebersihan mulut pada murid kelas V sebelum menyikat gigi tanpa disclosing agent diperoleh kriteria baik 1 orang (3,3%), kriteria sedang 13 orang (43,3%) dan buruk 16 orang (53,3%). Sesudah menyikat gigi tanpa disclosing agent diperoleh kriteria baik 22 orang (73,4%), sedang 6 orang (20%) dan buruk 2 orang (6,6%). Tingkat kebersihan mulut pada murid kelas V sebelum menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent tidak ada kriteria baik, kriteria sedang 8 orang (26,7%) dan kriteria buruk 22 orang (73,3%). Sesudah dilakukan penyikatan gigi dengan menggunakan disclosing agent tingkat kebersihan mulut meningkat dengan kriteria baik 28 orang (93,3%), sedang 1 orang (3,3%) dan buruk 1 orang (3,3%). Berdasarkan rata-rata indeks plak dan kriteria indeks plak, bahwa menyikat gigi dengan menggunakan disclosing agent lebih efektif menghilangkan plak dibandingkan menyikat gigi tanpa menggunakan disclosing agent
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.