Volume ekspor buah mangga selalu menurun dibandingkan dengan total produksinya karena kebutuhan konsumsi dalam negeri semakin tinggi. Akibatnya pada saat musim panen raya terjadi lonjakan produksi yang besar. Untuk mengatasi produksi yang berlimpah dan sifat buah mangga yang mudah rusak, maka dibutuhkan teknologi pengolahan dan penyimpanan agar masa distribusi lebih lama. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh petani mangga untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing dan kesejahteraan melalui kegiatan diversifikasi produk olahan buah mangga. Cara mendapatkan keripik buah dengan mutu tinggi adalah menggunakan mesin penggorengan vacuum frying. Kelebihannya antara lain keripik buah tidak gosong, kandungan nutrisi tidak hilang, rasa dan aroma sesuai bahan aslinya, renyah, tidak perlu bahan pengawet dan penambah rasa buatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah membahas pengaruh optimalisasi suhu dan waktu mesin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik mangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu dan waktu penggorengan dengan menggunakan mesin vacuum frying terhadap karakteristik mutu keripik mangga dan untuk menentukan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik untuk pembuatan keripik mangga dengan penggorengan vacuum frying agar diperoleh produk keripik mangga yang sesuai dengan keinginan konsumen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental nyata (true experimental research). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Permesinan Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Jember Jalan Karimata No. 49 Jember pada bulan November 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin vacuum frying kapasitas 2 kg bahan. Pengamatan suhu yang digunakan untuk melakukan penggorengan adalah 70 o C, 80 o C, dan 90 o C dan variasi waktunya adalah 30 menit, 40 menit, dan 50 menit sehingga diperoleh kualitas keripik mangga yang optimal berdasarkan uji organoleptik. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah kadar air buah-buahan yang digoreng sebesar 60%-85%, kapasitas maksimal tabung penggoreng 2 kg dengan kebutuhan minyak goreng sebanyak 12 liter. Penentuan perlakuan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik dari hasil uji organoleptik dengan uji pembobotan. Pada uji organoleptik, panelis dimintai pendapatnya mengenai tingkat kesukaannya terhadap produk keripik mangga. Uji organoleptik pada penelitian ini menggunakan 15 orang panelis dengan uji kesukaan meliputi 4 parameter mutu yaitu aroma, rasa, kerenyahan, dan warna. Hasil dari penelitian ini adalah perlakuan suhu dan waktu penggorengan yang terbaik untuk pembuatan keripik mangga adalah suhu 90 o C selama 50 menit. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa panelis cenderung mengurutkan kerenyahan pada urutan pertama (38%), rasa pada urutan kedua (33.33%), warna pada urutan ketiga (29.33%), dan aroma pada urutan keempat (26.66%).
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu membahas hubungan optimalisasi suhu dan waktu penggorengan pada mesin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik pisang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan optimalisasi suhu dan waktu penggorengan pada mesin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik pisang kepok dan untuk memperoleh suhu dan waktu penggorengan yang terbaik dalam pembuatan keripik pisang kepok dengan penggorengan vacuum frying sehingga dapat diperoleh produk keripik pisang yang sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut yaitu pengamatan suhu yang digunakan untuk melakukan penggorengan adalah 70 o C,80 o C, dan 90 o C dan variasi waktunya adalah 30 menit, 40 menit, dan 50 menit sehingga diperoleh kualitas keripik pisangyang optimal berdasarkan uji organoleptik, Kadar air buah-buahan yang digoreng sebesar 60%-85%, Kapasitas maksimal tabung penggoreng 2 kg dengan kebutuhan minyak goreng sebanyak 12 liter, Temperatur penggorengan dibatasi 70 o C-90 o C untuk menghindari perubahan warna dan rasa., Bahan utama olahan yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan jenis pisang kepok. Manfaat penelitian ini adalah dibutuhkan alat Vacuum Fryer untuk dapat dihasilkan produk olahan yang tidak gosong, tampak cerah seperti warna aslinya dan kandungan vitamin dari buah olahan tidak rusak. Kerusakan aroma dan rasa dapat dihindari karena suhu penggorengannya lebih rendah dari suhu penggorengan pada tekanan satu atmosfir. Kata kunci : optimalisasi suhu, waktu penggorengan, mesin vacuum frying, kualitas keripik pisang.
ABSTRAKPerkembangan sistem rem sepeda motor adalah adanya teknologi sistem rem cakram. Rem cakram merupakan pengembangan sistem rem tromol yang ada sebelumnya, dan banyak perbedaan antara jenis tersebut. Rem cakram sangat memudahkan bagi penggunanya dikarenakan kontruksi lebih sederhana dan lebih mudah perawatanya. Rem cakram pada dasarnya terdiri dari 3 komponen utama yaitu Piringan (Cakram), Kampas Rem dan, Caliper. Cakram adalah sebuah piringan logam yang cukup tipis dan digunakan untuk proses pengereman kendaraan. Hal ini dilakukan dengan memberikan gaya gesek pada bagian cakram tersebut.. Pada penelitian ini akan diambil data perbandingan antara piringan cakram dengan jumlah lubang 30; 36 dan 40. Dimana data tersebut meliputi kecepatan sepeda motor, beban pengereman, jarak tempuh,dan panas pada piringan. Metode pengukuran panas pada piringan dengan menggunakan thermometer yang pertama, dimulainya kecepatan 60 km/jam dengan jarak 2km,dan dengan beban yang telah ditentukan sampai sepeda motor berhenti.dengan jumlah lubang 40, pelepasan panas pada piringan ini lebih cepat dan maksimal disbanding dengan piringan cakram dengan jumlah lubang 30 dan 36. Pada temperatur awal ditemukan suhu rata-rata 25,13 ºC dan pada temperatur panas menunjukan rata-rata pada 30,57 ºC dan untuk rata-rata pelepasan panas pada piringan dengan jumlah lubang 40 ditemukan 5,24 menit. Kata kunci : Piringan cakram, pelepasan panas. ABSTRACTDevelopment of the brake system of motorcycle is the disc brake system technology. Disc brakes are drum brake systems development that existed before, and a lot of differences between the species. Disc brakes very easy for users because the construction is simpler and easier maintenant. Disc brakes basically consists of three main components, namely disc (discs), brake lining and, Caliper.The disc is a fairly thin metal plate and is used for braking the vehicle. This is done by giving the frictional force on the disc section .. In this study will be taken the comparison data between disk disc with a number of holes 30; 36 and 40. Where such data include the speed of the motorcycle, load braking, mileage, and heat on disc. The measurement method of heat to the dish by using a thermometer of the first, the start of a speed of 60 km / h with a distance of 2 km, and with a predetermined load to motorcycle brake number of holes 40, the release of heat on this disc more quickly and the maximum compared with disk disc with a number of holes 30 and 36. at the start temperature was found the average temperature and the temperature of hot 25,13 ºC show on 30,57 ºC average and the average for the release of heat to the dish with a number of holes 40 found 5.24 min. Keywords: brake systems development,The Release Of Heat In PENDAHULUANSepeda motor merupakan salah satu produk otomotif kendaraan roda 2 yang banyak digunakan di
Dengan meningkatnya perkembangan sektor transportasi darat yang pesat, maka pemanfaatan dan peningkatan kualitas minyak bumi terus menerus dilakukan. Perbaikan kualitas bahan bakar dilakukan bermacam-macam cara, antara lain dengan penambahan zat aditif, meliputi : TEL (Tetra Ethyl Lead), TML (Tertra Methyl Lead), MMT (Methilcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl). Penambahan aditif ini diharapkan dapat menaikkan nilai oktan, salah satu contohnya adalah bahan bakar bensin pertamax yang mempunyai nilai oktan 91,5 didapat dari hasil pencampuran bensin premium dengan MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether) sebanyak 10%. Selain itu dapat juga ditambahkan hidro karbon ringan. Penambahan atau pencampuran bahan bakar murni dengan hidro karbon lebih dirasakan aman bagi lingkungan, beda halnya dengan penggunaan zat aditif diatas yang mempunyai kadar timbal (Pb) dan juga mangan. Pada penelitian ini penulis mencoba mencampur bahan bakar bensin pertamax murni 100% dengan senyawa hidro karbon yaitu methanol (CH3OH), penelitian ini dilakukan dengan membandingkan bahan bakar bensin murni (pertamax) dengan berbagai campuran methanol yaitu 5% sampai 25% methanol dengan range 5% terhadap prestasi mesinnya. Dalam melakukan penelitian ini posisi throttle terbuka penuh, kemudian menetapkan variasi putaran mesin yang berubah-ubah (dari 1000 rpm s/d 70000 rpm), sehingga didapatkan sebuah data untuk mengetahui prestasi mesin. Dari hasil pengujian emisi gas Buang Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) rata-rata tertinggi pada rpm rendah (1000 rpm) dan penambahan methanol dapat mengurangi kadar CO pada rpm tinggi (4000-7000 rpm) dengan kadar CO tertinggi 6,66% dan terendah 0,08%, untuk HC tertinggi 759 ppm dan terendah 29 ppm. Torsi dan daya tertinggi diperoleh pada variasi pertamax 75% : 25% methanol, sehingga penambahan methanol bisa meningkatkan torsi dan daya. Penggunaan methanol untuk campuran bahan bakar, meskipun bisa menurunkan kadar CO dan HC, tapi untuk adanya methanol berakibat turunnya daya dan torsi. Kata kunci: bensin pertamax, methanol, prestasi mesin.
This research aims to determine whether plastic oil can be used as an alternative fuel and also to know the influence of plastic oil mixture denagan premium, pertalite and also pertamax to exhaust gas emission performance This research is to know the level of exhaust emission of HC and CO by using gas analyzer. The results of this research is known that the premium mixed with 10% plastic oil decreased by 606 ppm HC and CO decreased by 1.24%, for which the 15% mixture decreased HC by 701 ppm and CO by 1.3% from pure premium which was tested. Denagan fuel type pertalite with 10% composition of HC gas plastic oil decreased by 408 ppm and CO 0.97%, for the composition of 15% decreased HC gas by 915ppm and CO gas decreased by 3.04% from pure in test. For the mixed pertamax fuel 10% of HC gas plastic oil decreased by 139 ppm for CO by 0.33% and the 15% mix decreased by 398 ppm in HC gas 0.93% in CO gas of pertamax under test.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.