ABSTRAKUraian singkat tentang pendidikan inklusif adalah pendidikan yang ramah untuk semua anak, dengan sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Sejarah pendidikan inklusif di dunia pada mulanya diprakarsai dan diawali dari negara-negara Scandinavia Pengertian Pendidikan InklusifIstilah pendidikan inklusif atau pendidikan inklusi merupakan kata atau istilah yang dikumandangkan oleh UNESCO berasal dari kata Education for All yang artinya pendidikan yang ramah untuk semua, dengan pendekatan pendidikan yang berusaha menjangkau semua orang tanpa terkecuali. Mereka semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari pendidikan.Hak dan kesempatan itu tidak dibedakan oleh keragaman karakteristik individu secara fisik, mental, sosial, emosional, dan bahkan status sosial ekonomi. Pada titik ini tampak bahwa konsep pendidikan inklusif sejalan dengan filosofi pendidikan nasional Indonesia yang tidak membatasi akses peserta didik kependidikan hanya karena perbedaan kondisi awal dan latarbelakangnya. Inklusifpun bukan hanya bagi mereka yang berkelainan atau luar biasa melainkan berlaku untuk semua anak.
This research stems from the latest phenomenon about the low results of the Teacher Competency Test as an impact of the teacher's lack of confidence in making teaching patterns according to student needs. The teacher's view of the quality of themselves and the ability to build relationships with students is the basis of this research, especially the belief that it is difficult to teach students with special needs. This study aims to look at the personal and social competencies of prospective teacher students as seen from their relationship / teacher-student relations with children with special needs in the inclusive school setting. The research method used was action research with a subject of 73 students of PAUD teacher candidates. Measurement uses a STRS (Student-Teacher Relationship Scale) instrument, to identify the level of relationship between prospective teacher and student students, especially students with Special Education Need (SEN). The results of the study indicate the low quality of student teacher relations with students, especially students with special needs in inclusive classes, this is reflected in the high conflict, high dependence beliefs and low aspects of closeness.
perilakunya, sangat difasilitasi oleh lingkungan. Sehingga jika perilaku anak ingin baik maka perlakuan terhadapnya harus baik pula, sebaliknya jika perilaku anak menunjukan kurang baik atau yang disebut dengan malsjusment, perlakuan lingkungan yang kurang baik pula. Sebagaimana halnya yang diungkapkan dalam teori perkembangan Empirisme dari John Lock mengatakan "anak lahir ke dunia bagaikan kertas putih yang belum ditulisi", yang mengandung makna bahwa perilaku anak itu bagaimana lingkungan yang memberikan perlakuannya, oleh karena itu anak berperilaku temper tantrum merupakan perlakuan lingkungan yang mempengaruhinya atau mengkondisikannya.Temper tantrum tersebut pertunjukan dari perkembangan emosi yang mengalami hambatan, diakibatkan kebutuhan dasar anak akan rasa kasih saying dan rasa aman tidak terpenuhi, menurut teori dari Abraham Maslow. Gejala perilakunya, marah berlebihan, merusak diri dan barang, takut yang sangat kuat, menarik diri dari lingkungan, sulit mengatasi perasaan tersinggung dan pandangan yang cenderung negative bersikap murung. Sehingga untuk menghadapi anak tersebut, bagi orang tua dan guru sebaiknya member perlakuan rasa kasih saying dan cinta kasih, serta hadapi anak dengan tenang, ajak anak berbicara dengan hati yang tulus, bahasa yang halus dan nada yang lembut dengan pelukan cinta.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan konsep bilangan dan lambang anak. Penelitian ini dilaksanakan di TK Tunas Unggulan kelas B1 dengan jumlah partisipan sebanyak 16 orang. Permasalahan ini akan diselesaikan dengan menggunakan metode modifikasi permainan ular tangga. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Elliot. Selama penelitian berlangsung peneliti mengumpulkan data menggunakan penilaian performa, observasi anak, observasi guru, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa hasil penilaian performa anak dengan menggunakan modifikasi permainan ular tangga pada setiap siklus adalah sebagai berikut. Pada indikator kesatu yakni memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10 siklus I sebesar 35,89%, siklus II 67,35% dan pada siklus III sebesar 75,15%. Indikator kedua yakni membilangan urutan bendabenda 1-20 siklus I sebesar 41,02%, siklus II 58, 16 % dan siklus III sebesar 75,15%. Indikator ketiga yakni meniru bentuk lambang bilangan 1-10 siklus I sebesar 25,63, siklus II sebesar 45,82 dan siklus III sebesar 64,07%. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan yaitu penerapan permainan ular tangga modifikasi akan meningkatkan kemampuan konsep bilangan dan lambang dengan lebih optimal, jika pada setiap permainan ular tangga melibatkan anak sebagai bidaknya sendiri serta kegiatan yang dirancang menarik dan sesuai kebutuhan anak. Kata Kunci: Konse, Lambang Bilangan, Permainan ular tangga, Modifikasi. Anak usia dini adalah individu yang memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan melalui stimulus dan bimbingan. Mereka adalah individu unik yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga sering disebut dengan masa Golden Age atau masa keemasan. Pada triwulan pertama kehamilan, organ yang paling cepat berkembang ialah otak. Otak janin yang berada di kandungan seorang ibu mengalami perkembangan yang sangat cepat. Setiap menitnya, sel saraf yang berada di otak janin bertambah hingga 25.000 sel. Hal ini terus berlanjut sampai menjelang kelahirannya dimana sel otak bayi telah mencapai hingga 100 milyar sel saraf. Bisa dibayangkan apabila tidak distimulasi dengan baik maka sel-sel tersebut tidak akan berfungsi bahkan rusak. Namun apabila sel saraf anak yang berjumlah milyaran tersebut dikembangkan dan distimulasi dengan baik maka betapa cerdasnya seorang anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.