Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa. Hal ini dikarenakan suatu konsep yang dipahami akan mengantarkan siswa pada proses pembelajaran yang bermakna. Namun berdasarkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lainnya menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis adalah dengan menerapkan metode pembelajaran guided inquiry pada proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran secara konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan tipe penelitian non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C - VIII I SMP Negeri 16 Kota Tangerang Selatan. Adapun sampel yang digunakan adalah kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VIII F sebagai kelas kontrol dengan banyak siswa ada 37 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk essai. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dengan uji parametrik (uji t equivalent). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya rata-rata peningkatan antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran secara konvensional. Kata Kunci: kemampuan pemahaman konsep matematis, metode pembelajaran guided inquiry, kuasi eksperimen. ABSTRACT The ability of understanding mathematical concepts is one of the abilities that must be possessed by students. This is because a concept that is understood will lead the students to a meaningful learning process. However, based on some research results that have been done by other researchers show that the ability to understand the mathematical concepts of students is still low. One effort to improve the ability of understanding mathematical concepts is to apply guided inquiry learning method in the learning process. The purpose of this study is to determine whether the average increase in the ability of understanding of mathematical concepts between students using guided inquiry learning method is higher than students using conventional learning methods. The type of research used is quasi experiment with non equivalent type control group design research. The population in this study is the students of class VIII C - VIII I SMP Negeri 16 City Tangerang Selatan. The sample used is class VIII C as experimental class and VIII F as control class with many students there are 37 people. The sampling technique uses cluster sampling. The instrument used is essay writing essay writing. Data collection techniques use tests, observations, and documentation. Hypothesis testing with parametric test (t test equivalent). The results of this study indicate that the magnitude of the average increase between students using guided inquiry learning method is higher compared with students using conventional learning methods. Keywords: Understanding of mathematical concepts, guided inquiry learning methods, quasi experiments.
Kesalahan dalam memahami konsep menjadi salah satu faktor yang menyebabkan miskonsepsi pada pelajaran matematika. Miskonsepsi pada materi bangun datar disebabkan oleh cara belajar siswa yang hanya menghafalkan bentuk dasar tanpa memahami hubungan antar bangun datar dan sifat-sifatnya. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi miskonsepsi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran konstruktivis. Salah satu model pembelajaran konstruktivis adalah Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) sebagai upaya mengatasi miskonsepsi matematis siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Subjek penelitian adalah 12 orang siswa SMP yang mengalami miskonsepsi pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui tes, video, observasi, dan wawancara. Validitas dan reliabilitas data melalui credibility, dependability, transferability, dan confirmability. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) yang terdiri dari fase individu, fase kelompok triplet, dan fase interpretasi seluruh kelas dapat mengatasi miskonsepsi siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Perubahan miskonsepsi siswa juga dapat dilihat dari nilai tes yang mengalami peningkatan nilai berdasarkan nilai tes awal dan tes akhir siswa. Kata Kunci: Conceptual Understanding Procedures (CUPs), miskonsepsi, segiempat. ABSTRACT Mistakes in understanding the concept became one of the factors that led to misconceptions in mathematics. The misconceptions in plane shapes are caused by the way of learning of students who only memorize the basic form without understanding the relationship between the plane shapes and its properties. Efforts made in overcoming these misconceptions is to apply constructivist learning. One of the constructivist learning models is Conceptual Understanding Procedures (CUPs). The purpose of this research is to know the application of conceptual learning model Conceptual Understanding Procedure (CUPs) as an effort to overcome students' mathematical misconception on the properties of quadrilateral. Research subjects were 12 students who experienced misconceptions on the properties of quadrilaterals. Data collection was conducted through test, video, observation, and interview. Validity and reliability of data through credibility, reliability, transferability, and confirmability. The results of this study indicate that the application of learning models. Comprising individual phases, triplet group phases, and all-class interpretation phenomena can overcome student misconceptions on quadrilateral properties. Changes in student misconceptions can also be seen from tests that have improved Keywords: Conceptual Understanding Procedures (CUPs), misconception, quadrilateral.
<p>Kemampuan dasar matematika sangatlah penting untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Salah satunya adalah kemampuan melakukan operasi hitung bilangan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Sekolah Dasar (SD) tentang operasi hitung bilangan masih rendah. Hal ini terjadi karena aktivitas siswa di sekolah pada umumnya masih dibatasi oleh guru, sehingga membuat anak-anak menjadi cepat bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, diperlukannya suatu suasana pembelajaran yang baru dengan berbantuan media sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif. Salah satu media pembelajaran yang akan digunakan adalah <em>Games Memorize Card. </em>Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan <em>Games Memorize Card</em> serta pengaruh <em>Games Memorize Card</em> terhadap hasil belajar siswa. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SD XYZ di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan menggunakan<em> one group pretest-posttest design</em>. Instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian ini berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilcoxon dan menghitung nilai N-Gain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan <em>Games Memorize Card </em>mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD pada operasi hitung bilangan.</p><p><em>Basic math skill is very important for elementary school students. One of them is ability to do number arithmetic operations. Based on the fact show that elementary school students learning outcomes about number arithmetic operations still low. This case happen because activity at school in general still limited by teacher, so that make children become easily bored when learning be held. Therefore, need a new learning environment with assisted media so it can make learning becomes fun and make students active. One of the media that will be used is Games Memorized Card. The purpose of this research for see the difference in learning outcomes before and after use Games Memorized Card and the influence of Games Memorized Card on student learning outcomes. As for the subject of this research is 3<sup>th</sup> grade students in XYZ elementary school in Tangerang district. The sampling technique had been used purposive sampling. This research is a pre-experimental design that used the one group pretest-posttest design. The instrument to be used in this research is test. The data analysis technique to be used are Wilcoxon test and calculate the value of N-Gain. The result of research obtained that use Games Memorized Card able to increase learning outcomes 3<sup>th</sup> grade students elementary school on the number arithmetic operations.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.