Pada umumnya penduduk Desa Perbo Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong bermata pencaharian sebagai petani. Bercocok tanam merupakan andalan utama penopang kehidupan mereka, semakin banyak hasil produksi pertanian yang diperoleh maka semakin meningkat kesejahteraan masyarakat petani. Oleh karena itu, petani Desa Perbo Kecamatan Curup Utara selalu berusaha untuk meningkatkan hasil panennya melalui berbagai cara, antara lain pemakaian pestisida sintetik dalam pembrantasan hama penyakit. Mereka tidak menyadari bahwa pemakaian pestisida ini akan menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya berbagai penyakit yang menyerang manusia serta terjadinya pencemaran lingkungan. Mengingat hal tersebut di atas, maka perlu mengalihkan pemakaian pestisida sintetik menjadi pestisida alami. Cara yang paling efektif untuk mengalihkan perilaku masyarakat yang mengutamakan pemakaian pestisida kimia ini adalah melakukan penyuluhan/pelatihan, dimana metodenya terdiri dari : tentang kelebihan dan kekurangan pestisida berbahan dasar kimia dan pestisida alami (biopesitisida) serta pelatihan pembuatan biopestisida, terutama biopestisida daun pepaya. dimana metodenya terdiri dari : (1) Pendidikan dan penyuluhan tentang perlunya menjaga kelestarian lingkungan; kelebihan dan kekurangan pestisida berbahan dasar kimia dan pestisida alami (biopesitisida); serta bagaimana teknik pembuatan biopestisida daun pepaya; (2) Pelatihan cara pembuatan biopestisida yang bahan bakunya daun pepaya yang sangat berlimpah di Desa Perbo Kecamatan Curup Utara. Melalui kegiatan penyuluhan/pelatihan dalam rangka pengabdian masyarakat ini telah meningkatkan wawasan anggota kelompok wanita tani seputar pestisida sintetik dan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan serta dalam membuat pestisida daun pepaya. Selanjutnya diharapkan dapat menekan biaya operasional dalam berusaha tani serta meminimalisir pencemaran lingkungan akibat pemakaian pestisida sintetik.Kata Kunci : daun pepaya, pestisida nabati, pencemaran lingkungan
Pelatihan ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Teratai dan Mawar Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong. Kelompok wanita tani ini mempunyai usaha bercocok tanam cabai. Hasil panen biasanya dijual dalam bentuk segar tanpa ada pengelolaan terlebih dahulu. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengolahan pasca panen cabai membuat mereka terpaksa menjualnya dalam bentuk segar. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah (1) Agar kelompok wanita tani memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memperpanjang masa simpan cabai merah keriting; (2) mampu mengurangi resiko kegagalan dalam usaha cabai merah keriting, terutama pada saat terjadinya penimbunan hasil panen; (3) mampu memanfaatkan teknologi pengolahan cabai merah menjadi tepung cabai, abon cabai dan saos cabai serta mampu menjadikannya sebagai usaha dalam meningkatkan nilai tambah cabai merah keriting, terutama disaat harga anjlok di pasaran. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari tiga metode (1) Pendidikan dan penyuluhan tentang arti pentingnya memperpanjang masa simpan tanaman hortikultura dan pengetahuan tentang pembuatan tepung, abon dan saos berbahan baku cabai merah keriting; (2) Pelatihan tentang proses pembuatan tepung, abon dan saos berbahan baku cabai merah keriting; (3) Pendampingan kelompok wanita tani dalam memproduksi cabai kering, abon dan cabe kering yang dihasilkan menjadi usaha pokok mereka. Hasil pelatihan ini adalah pengolahan cabai merah keriting dengan menggunakan teknologi yang sederhana mampu menghasilkan produk olahan dalam bentuk abon cabai, tepung cabai dan saos cabai yang mempunyai citarasa khas daerah Kecamatan Curup utara. Selain itu, pemanfaatan teknologi sederhana ini bisa memperpanjang masa simpan cabai sehinggga dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan ketika harga jual cabai meningkat tajam.Kata Kunci: Hortikultura, Umur Simpan, Cabe Kering, Abon Cabe, Saos Cabe
Permasalahan yang dihadapi oleh masyarkat Kelurahan Timbul Rejo yaitu di Kelurahan Timbul Rejo tidak terdapat satu pun sekolah sebagai tempat pendidikan anak. Sehinggs anak Kelurahan Timbul Rejo menempuh pendidikan sekolah dasar di SD 73 Rejang lebong, Kelurahan Talang Rimbo Lama. Setelah melakukan wawancara dan observasi anak kelas VI di SD 73 Rejang lebong sebagai subjek kegiatan diketahui bahwa minimnya tingkat motivasi belajar matematika pada siswa dan minimnya tingkat pengetahuan tentang pentingnya belajar matematika dalam kehidupan. Salah satu program keilmuan yang dilaksanakan pada kegiatan KKN dan pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatan Motivasi Belajar Melalui Edukasi Pentingnya Belajar Matematika dalam Kehidupan di Sekolah Dasa pada tanggal 14 September 2022, adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : 1). Observasi dan wawancara kepada kepala Kelurahan Timbul Rejo tentang keberadaan sekolah untuk mengetahui dimana anak Kelurahan Timbul Rejo menempuh pendidikan. 2). Observasi dan wawancara ke SD 73 Rejang Lebong yang dimana sebagai tempat anak Kelurahan Timbul Rejo menempuh pendidikan yaitu bagaiamana minat siswa terhadap pelajaran matematika. matematika siswa. Hasil yang didapat : 1). Siswa dapat memahami tentang pentingnya belajar matematika dalam kehidupan. 2). Siswa dapat memahami kaitan konsep matematika dengan mata pelajaran lain dijenjang yang lebih tinggi. Kata Kunci: matematika, minat belajar, motivasi
ABSTRAK Tanaman anggrek merupakan tanaman primadona yang cukup populer di seluruh penjuru dunia, salah satunya anggrek dendrobium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman angrek Dendrobium Sp terhadap zat pengatur tumbuh dan pupuk organik cair. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertaman zat pengatur tumbuh (Z): Z0 (kontrol), Z1 (1 ml/l), Z2 (2 ml/l), sedangkan faktor kedua pupuk organik cair (P): P0 (kontrol), P1 (3 ml/l), P2 (4 ml/l), P3(5 ml/l), masing masing perlakuan dibuat menjadi 3 kelompok. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apa bila berbeda nyata dilakukan uji lanjut dan Duncan’s Mutiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman (42, 63 dan 84 hst), panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar, sedangkan pupuk organik cair menunjukkan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman (42, 63 dan 84 hst), dan tidak terdapat interaksi antara zat pengatur tumbuh dan pupuk organik cair pada (21, 42 dan 63 hst), pada perlakuan ZPT konsentrasi terbaik 2 ml/l dan POC 5 ml/l. Kata kunci : Anggrek Dendrobium Sp, zat pengatur tumbuh, dan pupuk organik cair.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.