Latar belakang: Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop BABs yang merupakan pintu masuk sanitasi total dan merupakan upaya memutuskan rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum, makan dan lainnya. STBM diharapkan dapat merubah perilaku kelompok masyarakat dalam upaya memperbaiki keadaan sanitasi lingkungan mereka, sehingga tercapai kondisi Open Defecation Free (ODF). faktor penentu perilaku terdiri dari faktor predisposisi (pengetahuan, tindakan), faktor pemungkin (sosialisasi, sarana-prasarana), faktor penguat (dukungan keluarga dan petugas kesehatan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 96 responden. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi tentang pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan STBM. Hasil: sebanyak 66,7% masyarakat memiliki pengetahuan baik dan 51,1% memiliki sikap mendukung dalam pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar pertama. dalam pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar pertama. sebanyak 60 % respondenpada kelompok kasus mempunyai riwayat pajanan pestisida dan kadar. Tingkat pengetahuan dan sikap secara signifikan berhubungan tindakan STBM pilar pertama. (p-value 0,006; 0,025). Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap berhubungan dengan tindakan STBM pilar pertama.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.