AbstrakArtikel ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan afiksasi dalam karangan persuasi mahasiswa program BIPA. Data yang dikaji adalah enam karangan persuasi yang ditulis oleh enam mahasiswa BIPA program KNB di UPT Bahasa Uiversitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode agih atau distribusional. Adapun teknik dasarnya disebut teknik bagi unsur langsung (BUL). Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari 85 data kata berafiks yang ditemukan, penggunaan kata berafiks yang tepat sebanyak 66 kata (77,65%), sedangkan penggunaan kata berafiks yang tidak tepat sebanyak 19 kata (22,35%). Kata berawalan memiliki persentase ketepatan paling tinggi, sebanyak 44,71%. Sementara itu, penggunaan kata berafiks yang tidak tepat juga didominasi oleh kata berawalan, sebanyak 15,29%. AbstractThis article aims to describe the affixation usage in persuasion text of foreign learners (BIPA). The data are six persuasion text written by six BIPA students of the KNB program at Sebelas Maret University. The method used to analyze the data is agih or distribution method. The basic technique is the technique for the direct element. This study concludes that of 85 affixes data found, correct affixes use are 66 words (77,65%), whereas the incorrect use of affixes are 19 words (22,35%). The prefix has the highest percentage of truth (44,71%). Meanwhile, the use of incorrect affixes is also dominated by the prefix (15,29%).
The research examines the construction of discourse in the Al-Islam bulletin using the critical discourse analysis approach offered by Teun A. van Dijk. Research ersreveal the macro structure, super structure, and microstructure of the discoursewhich are then reviewed with context and social cognition to reveal the reasons behind the construction of the selected discourse. The data of this research are texts obtained form Al-Islam bulletin 829 and 820 edition using reading method with noting advanced techniques. The results of this study indicate that the construction of discourse in the Al-Islam bullet in puts forward to pics related to economic, social, and political life written using exposition texts chemes. In addition, the discour secon structionat the level of micro structure shows the use of lingual units such as diction, sentence form, and certain coherence in order tobuildthe meaning desired by the author.
The politeness in language in ‘the Mata Najwa’ talk show on TransTV is interested to study due to contradictory opinions expressed by guests who ended up in disrespectful speeches and debates. In line with the background, this study was aimed at describing the violation of the Leech’s politeness principle in language in the Mata Najwa talk show on TransTV. To reveal the violation, a descriptive method and a qualitative approach are used. The research subjects in this study were the speeches of the politicians in the Mata Najwa talk show on TransTV. The data used in this study are words, phrases and sentences that violate the maxims of politeness in accordance with Leech. The data were collected by means of documentation, listening and note-taking techniques. The data were initially analyzed by selecting the data which are assumed to violate Leech’s principles of politeness. Then the data were classified based on the violations of politeness maxims. The results showed that the violations of politeness in language found in the program of Mata Najwa talk show on TransTV included the six maxims of politeness in language; namely the maxims of tact, generosity, approbation, modesty, agreement, and sympathy. AbstrakKesantunan berbahasa dalam acara talk show Mata Najwa di TransTV menarik untuk diteliti karena pada acara tersebut pihak yang diwawancarai atau diskusi sering kali mengutarakan pendapat yang berbeda dan berujung pada tuturan dan perdebatan yang tidak santun. Sejalan dengan latar belakang tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah menghasilkan deskripsi tentang pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa Leech dalam acara talk show Mata Najwa di TransTV. Untuk mendeskripsikan tentang pelanggaran kesantunan tersebut digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah tuturan politisi di acara talk show Mata Najwa di TransTV. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang melanggar maksim-maksim kesantunan Leech. Teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data ada tiga teknik, yaitu (1) teknik dokumentasi, (2) teknik simak, (3) dan teknik catat. Kegiatan analisis data dimulai dengan penyeleksian data yang diduga sebagai bentuk tuturan melanggar prinsip kesantunan Leech. Kemudian data diklasifikasikan berdasarkan pelanggaran maksim-maksim kesantunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam acara di acara talk show Mata Najwa di TransTV mencakup keenam maksim kesantunan berbahasa; yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kontruksi aposisi dalam bahasa Jawa serta mengungkap motif penggunaan aposisi dalam media massa berbahasa Jawa. Media cetak yang menjadi sumber data adalah Panjebar Semangat edisi Februari—Mei 2019, dalam rubrik Pangudarasa. Data berupa kalimat, kemudian dianalisis dengan teknik permutasi dan ellipsis sehingga penulis dapat memaparkan jenis konstruksi aposisi yang terdapat dalam bahasa Jawa motif tujuan penggunaan aposisinya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam majalah Panjebar Semangat terdapat tiga pola aposisi yang digunakan, yaitu aposisi penuh, aposisi sebagian atau aposisi mewatasi, dan aposisi tak mewatasi. Merujuk pada motifnya, dalam majalah Panjebar Semangat ditemukan 8 motif aposisi, yaitu ketercukupan informasi, kejelasan istilah, pemberian informasi baru, kompetisi bahasa, pembentukan citra tokoh, instansi atau lembaga, penekanan emosi, penghormatan, dan pembangun humanisme.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.