<p class="BasicParagraph">Pembangunan gedung bertingkat yang tidak simetris atau tidak beraturan harus dirancang menahan beban lateral seperti beban angin dan gempa. Selain itu, bentuk bangunan yang tidak simetris mengakibatkan distribusi massa yang tidak seragam. Pengaruh penempatan dinding geser dan berapa efektif penggunaan dinding geser pada gedung bertingkat tidak beraturan tehadap gaya lateral gempa.</p><p class="BasicParagraph">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan simpangan horisontal yang terjadi akibat beban gempa pada gedung yang tidak beraturan dengan variasi letak dinding geser. Penelitian membandingkan tiga model struktur yang letak dinding gesernya berbeda. Model 1 adalah struktur yang didesain tanpa dinding geser, model 2 menggunakan dinding geser di tepi, model 3 Menggunakan dinding geser di lift. Denah bangunan memiliki denah struktur yang tidak simetris. Hal tersebut menyebabkan simpangan horisontal yang terjadi memiliki nilai yang berbeda untuk setiap arah gempa yang terjadi, yaitu gempa arah X dan gempa arah Y.</p><p class="BasicParagraph">Berdasarkan hasil analisa pemodelan dengan variasi tata letak dinding geser atau shear wall, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding geser memberikan kontribusi besar terhadap struktur bangunan bertingkat dalam menahan gaya lateral seperti beban gempa dan letak dinding geser pada bangunan bertingkat berpengaruh dalam hal nilai simpangan horisontal.<strong></strong></p>
<p>Peraturan perencanaan struktur gedung tahan gempa di Indonesia mengalami perkembangan, maka SNI 03-1726-2002 direvisi menjadi SNI03-1726-2012. Oleh sebab suatu peraturan gempa terbaru muncul dan diberlakukan, maka hal tersebut mengakibatkan perlunya revisi atau peninjauan ulang bangunan-bangunan yang sudah berdiri untuk dikaji ulang menggunakan peraturan terbaru. Masalah yang akan ditinjau adalah besar perbedaan gaya gempa yang terjadi antara SNI 03-1726-2002 dengan RSNI 03-1726-2012, dan bagaimana perilaku struktur bangunan jika dikenakan beban gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan RSNI 03-1726-2012. Batasan masalah penelitian ini adalah bangunan gedung yang akan dikaji gedung kuliah Fakultas Psikologi Universitas Semarang (empat lantai Gedung T); gaya dalam yang ditinjau adalah peningkatan gaya gempa yang terjadi berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; kebutuhan tulangan yang dianalisis adalah tulangan lentur dan tulangan geser pada <em>frame</em> balok dan kolom As-B, dan pemodelan struktur menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14. Penelitian bertujuan untuk: 1)_mendapatkan perbandingan periode getar struktur pada bangunan gedung perkuliahan Fakultas Psikologi USM pada gedung T; 2)_mengetahui gaya geser dasar (<em>base shear</em>) berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; 3)_mengetahui persentase peningkatan gaya gempa antara SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; dan 4)_mendapatkan kebutuhan tulangan lentur dan geser pada balok dan kolom As –B. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi komputasi dengan SAP 2000 versi 14 untuk mendapatkan perbandingan gaya gempa yang terjadi antara SNI Gempa 03-1726-2002 dengan SNI Gempa 03-1726-2012. Simulasi komputasi ini dilakukan dengan memodelkan bentuk bangunan 3 dimensi dengan SAP 2000 versi 14 dari model bangunan gedung T USM.</p><p class="ParaAttribute3">Regulation of the structural design of earthquake-resistant buildings in Indonesia progressed, it was revised to SNI03-1726-2012 SNI 03-1726-2002. Therefore a latest earthquake regulations appear and enforced, then it can result in the need for revision or review of the buildings that had stood to be re-examined using the latest regulations. The problem to be looked at is a big difference between the seismic forces that occur with RSNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012, and how the behavior of the structure when subjected to earthquake loads with RSNI based SNI 03-1726-2002 03-1726-2012. Limitations of this research is the building that will be studied the lecture hall of the Faculty of Psychology, University of Semarang (four floors of Building T); style in the review is the increased seismic forces that occur under the SNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012; needs reinforcement analyzed are flexural and shear reinforcement in the frame beams and columns As-B, and the modeling of structures using a support program SAP 2000 version 14. The research aims to: 1) _mendapatkan comparison period vibrating structures in buildings lectures on the building of the Faculty of Psychology USM T; 2) _mengetahui shear force (base shear) based on the SNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012; 3) _mengetahui percentage increase between SNI 03-1726-2002 seismic forces with SNI 03-1726-2012; and 4) _mendapatkan needs of flexural and shear in beams and columns As -B. The method used in this study is a computational simulation with SAP 2000 version 14 to obtain comparative seismic forces that occur between SNI earthquake with SNI 03-1726-2002 03-1726-2012 earthquake. Computational simulation is done by modeling the three dimensional shape of the building with SAP 2000 version 14 of the model building T USM</p>
<em>The most widely used material as a house wall is red brick, which is relatively cheap and safe to weather compared to other materials. Red bricks are usually in the manufacturing process by traditional means and fabrication. In general red bricks require additional materials of rice husk in the process of making. Much of the "starchy" waste material widely found in Klaten that is not currently utilized, is expected to be used instead of rice husk which is one of the red brick material mixtures.This research will be conducted brick test with mechanical behavior test which includes density test, water absorption test and compressive strength test with red brick made from rice husk mixture as comparison with analysis result of mixture of starch onggok waste. The result of this research is compressive strength of brick with mixture of rice husk larger and has a small water absorption compared with compressive strength of brick with mixture of onggok.</em>
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Balok sebagai salah satu komponen struktur gedung mempunyai peranan yang sangat penting dalam memikul beban diatasnya. Balok beton bertulang dengan penampang T merupakan balok yang banyak digunakan pada sistem lantai bangunan. Penggunaan program komputer dianggap cukup efektif dalam hal waktu, biaya dan peralatan yang digunakan namun perlu diketahui berapa tingkat akurasi analisis dan desain balok beton tampang T dengan menggunakan program komputer yaitu SAP 2000. Sebagai pembanding untuk hasil analisis dan desain dengan program SAP 2000 digunakan hasil yang diperoleh menurut SNI 2002. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SAP 2000 dan menurut SNI 2002, terdapat perbedaan hasil dalam hal luas tulangan memanjang yang dibutuhkan. Hal disebabkan oleh model default SAP 2000 balok dengan sayap posisi sayap tidak terletak pada sisi atas balok tetapi pada garis berat balok dan terdapat bagian <em>overlap</em> pada balok dan pelat yang berpengaruh pada berat mati komponen struktur.</p>
Abstrak Rumah tinggal pada umumnya dibangun menggunakan metode pengerjaan konvensional dengan bahan dasar struktur menggunakan beton, besi tulangan dan bekisting. Struktur bangunan pada rumah tinggal merupakan komponen utama yang menjadi kerangka terbentuknya sebuah bangunan, kokoh atau rapuhnya sebuah bangunan terlihat dari metode dan material yang digunakan untuk menyusun struktur bangunannya. Risba merupakan kepanjangan dari Rumah Instan Baja yang menjadi salah satu rumah tahan gempa yang dikenalkan oleh dosen UGM, Metode Risba telah diteliti mengenai material baja yang digunakan dengan melakukan pengujian balok, sloof dan kolom menggunakan CNP dobel dengan metode pembebanan monotonic. Perkiraan biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam setiap pekerjaan konstruksi dengan komponen perencanaan biaya dan waktu terdiri dari tenaga kerja dan peralatan serta material yang digunakan. Pembangunan rumah tinggal 2 lantai tipe 72 dengan menggunakan metode konvensional dan metode risba didapatkan selisih biaya sebesar Rp 13.059.024,00 dengan kata lain bahwa struktur bangunan dengan metode risba lebih murah 17 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.