<p><strong><em>Abstraksi : </em></strong><em>Pertumbuhan penduduk sebagai pemicu perubahan tataguna lahan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan aliran permukaan dan menurunnya peresapan air ke dalam tanah, yang berakibat terjadinya banjir dan kekurangan air tanah. Sumur resapan salah satu alat untuk menambah peresapan air dan sekaligus menurunkan debit banjir. Pendekatan persamaan debit sumur resapan pada umumnya dilakukan secara matematis, sedangkan secara empiris masih sangat kurang.Tekstur tanah diinvestigasi dengan grain size dan hidrometer. Klasifikasi tanah dengan menggunakan segitiga tekstur tanah menurut USDA. Dengan menggunakan sumur dinding rapat diameter 50 cm, dan tinggi 90 cm dilakukan pengujian debit resapan sumur sebanyak 6 kali dengan periode waktu awal 0 jam (tes-1), 3 jam (tes-2), 18 jam (tes-3), 24 jam (tes-4), 42 jam (tes-5), dan 24 jam (tes-6) dengan terus menerus sumur resapan diisi air tanpa terputus. Pengukuran debit resapan dilakukan dari kedalaman 85 cm, setiap penurunan 5 cm sampai kedalaman 10 cm. Diterimanya sebuah persamaan regressi dengan melihat koefisien korelasi (R<sup>2</sup>)mendekati 1.</em></p><p><em>Hasil penelitian debit sumur resapan dengan diameter 0,50 meter untuk tekstur tanah silt, mengikuti persamaan parabola Qs = 0,000001 . H <sup>4,487</sup>. Nilai R<sup>2</sup> untuk persamaan ini adalah 0,984. Debit resapan sumur resapan akan menurun semakin lama peresapan berlangsung. Tanah silt belum mencapai kondisi jenuh dalam waktu peresapan selama 24 jam. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang sumber daya air yang berhubungan dengan permasalahan debit resap sumur resapan. Penelitian ini masih sangat awal dalam menyimpulkan hubungan debit resapan dengan kedalaman air dan masih perlu dikembangkan dengan variasi jenis tanah, diameter dan jenis sumur resapan. </em></p><p> </p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Population growth as a driver of land-use change has a direct impact on rising surface flows and decreasing infiltration into the soil, resulting in flooding and water shortages. The absorption well is one of the tools to increase water infiltration and simultaneously decrease the flood discharge. The approach of the discharge well equation is generally done mathematically, while the empirical is still very less. The soil texture is investigated by grain size and hydrometer. Soil classification using a soil texture triangle according to USDA. Using well wall wells of diameter 50 cm, and height 90 cm, a well discharge well 6 times (0 test-1), 3 hours (test-2), 18 hours (test-3), 24 hours hour (4th test), 42 hours (test-5), and 24 hours (test-6) with continuous absorption wells filled with water without interruption. The measurement of absorption discharge is done from a depth of 85 cm, each decrease 5 cm to a depth of 10 cm. Acceptance of a regression equation by looking at the correlation coefficient (R2) approaches 1.</em></p><em>The results of discharge well discharge research with diameter 0.50 meters for silt soil texture, following parabolic equation Qs = 0,000001. H 4,487. The value of R2 for this equation is 0.984. The absorption well discharge will decrease the longer the infiltration takes place. The silt soil has not reached saturation condition within 24 hours of impregnation. It is expected that this research can be useful in the development of science, especially the field of water resources related to the problems of absorption wells disposal. This research is still very early in concluding the relationship of absorption discharge with water depth and still need to be developed with variation of soil type, diameter and type of absorption well</em>
<p class="BasicParagraph">Pembangunan gedung bertingkat yang tidak simetris atau tidak beraturan harus dirancang menahan beban lateral seperti beban angin dan gempa. Selain itu, bentuk bangunan yang tidak simetris mengakibatkan distribusi massa yang tidak seragam. Pengaruh penempatan dinding geser dan berapa efektif penggunaan dinding geser pada gedung bertingkat tidak beraturan tehadap gaya lateral gempa.</p><p class="BasicParagraph">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan simpangan horisontal yang terjadi akibat beban gempa pada gedung yang tidak beraturan dengan variasi letak dinding geser. Penelitian membandingkan tiga model struktur yang letak dinding gesernya berbeda. Model 1 adalah struktur yang didesain tanpa dinding geser, model 2 menggunakan dinding geser di tepi, model 3 Menggunakan dinding geser di lift. Denah bangunan memiliki denah struktur yang tidak simetris. Hal tersebut menyebabkan simpangan horisontal yang terjadi memiliki nilai yang berbeda untuk setiap arah gempa yang terjadi, yaitu gempa arah X dan gempa arah Y.</p><p class="BasicParagraph">Berdasarkan hasil analisa pemodelan dengan variasi tata letak dinding geser atau shear wall, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding geser memberikan kontribusi besar terhadap struktur bangunan bertingkat dalam menahan gaya lateral seperti beban gempa dan letak dinding geser pada bangunan bertingkat berpengaruh dalam hal nilai simpangan horisontal.<strong></strong></p>
<p>Peraturan perencanaan struktur gedung tahan gempa di Indonesia mengalami perkembangan, maka SNI 03-1726-2002 direvisi menjadi SNI03-1726-2012. Oleh sebab suatu peraturan gempa terbaru muncul dan diberlakukan, maka hal tersebut mengakibatkan perlunya revisi atau peninjauan ulang bangunan-bangunan yang sudah berdiri untuk dikaji ulang menggunakan peraturan terbaru. Masalah yang akan ditinjau adalah besar perbedaan gaya gempa yang terjadi antara SNI 03-1726-2002 dengan RSNI 03-1726-2012, dan bagaimana perilaku struktur bangunan jika dikenakan beban gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan RSNI 03-1726-2012. Batasan masalah penelitian ini adalah bangunan gedung yang akan dikaji gedung kuliah Fakultas Psikologi Universitas Semarang (empat lantai Gedung T); gaya dalam yang ditinjau adalah peningkatan gaya gempa yang terjadi berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; kebutuhan tulangan yang dianalisis adalah tulangan lentur dan tulangan geser pada <em>frame</em> balok dan kolom As-B, dan pemodelan struktur menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14. Penelitian bertujuan untuk: 1)_mendapatkan perbandingan periode getar struktur pada bangunan gedung perkuliahan Fakultas Psikologi USM pada gedung T; 2)_mengetahui gaya geser dasar (<em>base shear</em>) berdasarkan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; 3)_mengetahui persentase peningkatan gaya gempa antara SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012; dan 4)_mendapatkan kebutuhan tulangan lentur dan geser pada balok dan kolom As –B. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi komputasi dengan SAP 2000 versi 14 untuk mendapatkan perbandingan gaya gempa yang terjadi antara SNI Gempa 03-1726-2002 dengan SNI Gempa 03-1726-2012. Simulasi komputasi ini dilakukan dengan memodelkan bentuk bangunan 3 dimensi dengan SAP 2000 versi 14 dari model bangunan gedung T USM.</p><p class="ParaAttribute3">Regulation of the structural design of earthquake-resistant buildings in Indonesia progressed, it was revised to SNI03-1726-2012 SNI 03-1726-2002. Therefore a latest earthquake regulations appear and enforced, then it can result in the need for revision or review of the buildings that had stood to be re-examined using the latest regulations. The problem to be looked at is a big difference between the seismic forces that occur with RSNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012, and how the behavior of the structure when subjected to earthquake loads with RSNI based SNI 03-1726-2002 03-1726-2012. Limitations of this research is the building that will be studied the lecture hall of the Faculty of Psychology, University of Semarang (four floors of Building T); style in the review is the increased seismic forces that occur under the SNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012; needs reinforcement analyzed are flexural and shear reinforcement in the frame beams and columns As-B, and the modeling of structures using a support program SAP 2000 version 14. The research aims to: 1) _mendapatkan comparison period vibrating structures in buildings lectures on the building of the Faculty of Psychology USM T; 2) _mengetahui shear force (base shear) based on the SNI SNI 03-1726-2002 03-1726-2012; 3) _mengetahui percentage increase between SNI 03-1726-2002 seismic forces with SNI 03-1726-2012; and 4) _mendapatkan needs of flexural and shear in beams and columns As -B. The method used in this study is a computational simulation with SAP 2000 version 14 to obtain comparative seismic forces that occur between SNI earthquake with SNI 03-1726-2002 03-1726-2012 earthquake. Computational simulation is done by modeling the three dimensional shape of the building with SAP 2000 version 14 of the model building T USM</p>
<p>Kurang dimanfaatkannya limbah aspal di Laboratorium Transportasi menyebabkan pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini limbah aspal tersebut digunakan sebagai bahan penambahan dalam campuran beton yang merupakan salah satu solusi mengatasi masalah limbah aspal. Meneliti lebih mendetail terkait manfaat limbah aspal untuk meningkatkan kuat lentur beton. Prosentase campuran limbah aspal sebesar 10%, 12%, dan 15% dilihat dari kuat lentur.</p><p>Metode Eskperimen memakai benda uji berupa balok beton berukuran 60cm x 15cm x 15cm yang ditekan pada umur yang telah di tentukan..<br /> Setiap jenis sampel terdiri 3 benda uji dengan berat campuran yang berbeda., sehingga keseluruhan benda uji berjumlah 12 buah.</p><p>Hasil pengujian kuat lentur diperoleh Beton normal pada pada hasil pengujian kuat lentur nilainya 12 Mpa, Pada berat limbah aspal 10% nilai kuat lentur didapatkan 13,30 Mpa. Berat limbah aspal 12% nilai kuat lentur senilai 7,60 Mpa. Dan Berat limbah aspal 15% nilai kuat lentur = 5,00 Mpa</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.