AbstrakPeristiwa kebakaran sebuah gedung disebabkan oleh banyak faktor di antaranya faktor kelalaian manusia. Proses terjadinya kebakaran umumnya tidak dapat diprediksi terlebih dahulu, namun diketahui setelah keadaan api sudah membesar atau asap sudah mengepul keluar dari gedung. Dalam makalah ini, prototipe pendeteksi kebakaran akan didesain dengan menggunakan sensor api flame sensor, sensor gas MQ2, dan sensor suhu DHT11. Sensor api dihubungkan ke pin digital 11 pada mikrokontroler Arduino mega 2560. Data setiap sensor dikirim melalui modul komunikasi ESP8266 sehingga pengguna telepon seluler berbasis Android dapat menerima data tersebut. Dalam desain sistem, pengolahan data dan pertukaran informasi menggunakan salah satu platform internet-of-things yaitu Blynk. Hasil pengujian menunjukkan prototipe sistem pendeteksi kebakaran yang dirancang dapat mendeteksi kebakaran berdasarkan informasi dari sensor api dan gas serta mengaktifkan buzzer sebagai indikator terjadi kebakaran. AbstractThe fire accident in a building can be generated by several factors, including human error. The firing process generally cannot be predicted earlier, but it is known after the fire has enlarged or the smoke has billowed out of the building. In this paper, a prototype of fire detection will be designed using fire flame sensor, MQ2 gas sensor, and DHT11 temperature sensor. The fire sensor is connected to digital pin 11 on the Arduino mega 2560 microcontroller. Data for each sensor was sent through the ESP8266 communication module so that a mobilephone user based on Android may received the data. In the designed system, data processing and information transfer used one of the internets of things platform, i.e. Blynk. The results showed that the designed fire detection system was capable to early detect the fire based on information from the fire and gas sensors as well as activated the buzzer as an indicator of fire.
Sistem presensi dinilai dapat membantu suatu instansi dalam memberikan informasi mengenai jadwal kehadiran seseorang. Sistem presensi juga dapat digunakan sebagai salah satu alat yang efektif untuk menerapkan sikap disiplin pada sebuah instansi, dikarenakan pada sistem presensi ini kita dapat melihat perbedaan antara kedisiplinan orang melalui ketepatan waktu presensi yang telah ditentukan pada masing – masing instansi tersebut. Pada perancangan sistem ini metode yang digunakan adalah NFC (Near Field Communication) dimana sistem ini dapat digunakan dalam membantu pencatatan jadwal presensi seseorang. Perangkat keras yang digunakan adalah solenoid door lock, dan perangkat personal komputer, sedangkan untuk perangkat lunak yang digunakan diantaranya adalah Wemos D1 Mini. Untuk pencatatan pada database yang digunakan adalah MySql. Hasil perancangan sistem presensi menggunakan NFC menggunakan metode Key Door lock ini memiliki tingkat akurasi NFC reader dalam membaca kartu identitas sangat tinggi dapat dilihat dari data yang telah dikumpulkan bahwa tingkat akurasi pembacaan kartu identitas oleh NFC reader menunjukan tidak terjadi error atau kesalahan. Hasil pengujian cek response time pada pembacaan NFC reader hal tersebut dapat dibuktikan secara rumus, dimana nilai waktu rata – rata pengujian cek response time adalah 0,67 menit.
Setelah terjadi bencana, suplai daya listrik terputus dan infrastruktur sistem komunikasi pada umumnya mengalami kerusakan. Tim evakuasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau BASARNAS dan paramedik memerlukan komunikasi untuk kegiatan penyelamatan dan koordinasi. Dengan bantuan balon udara sebagai repeater, fotovoltaik dan baterai cadangan sebagai catu dayanya, maka teknologi komunikasi W-LAN dapat digunakan untuk menggantikan sistem komunikasi lainnya dan menjangkau lebih luas di area bencana. Modifikasi topologi jaringan W-LAN ini di simulasikan menggunakan Network Simulator NS2 untuk mengetahui kelayakan dan kinerjanya. Pada skenario jarak, ketinggian balon udara dari 100 sampai 150 meter memberikan kinerja yang stabil dan pada skenario jumlah host dari 15 sampai 45 user, sistem masih mampu memenuhi trafik transfer dokumen elektronik, komunikasi media sosial dan gambar bergerak sesuai standar yang ditetapkan IEEE_802.11b-1999.
Himbauan untuk menggunakan energi bersih dan berkelanjutan sebagai sumber energi alternatif meningkat dengan pesat lebih dari satu dekade terakhir. Hal itu dipicu oleh isu pencemaran lingkungan yang semakin tinggi, jumlah energi tak terbarukan yang terbatas, dan semakin lama semakin berkurang serta menjadi salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Sesuai prinsip kekekalan energi, energi tidak dapat digunakan sepenuhnya, selalu ada sebagian energi yang terbuang. Teknologi untuk memanfaatkan kembali energi yang “terbuang†tersebut menjadi sumber energi listrik disebut dengan memanen energi. Makalah ini menguraikan tentang rancang bangun purwarupa sistem pemanen energi menggunakan piezoelektrik yang dipasang di lantai dan menghasilkan energi listrik saat mendapat tekanan. Purwarupa sistem tersusun dari deretan 16 piezoelektrik yang dibuat menjadi 4 baris dan dipasang secara paralel. Sistem dilengkapi dengan modul pemanen energi LTC358 dan modul step-up booster MT 3608. Hasil pengujian menunjukkan energi listrik berhasil disimpan dalam baterai. Daya maksimum yang dihasilkan sebesar 3,48 W setelah dilewatkan melalui penyearah gelombang penuh. Untuk jumlah injakan kaki yang sama terhadap deretan piezoelektrik, kenaikan pengisian tegangan baterai Li-Po 150 mAH lebih kecil dibandingkan dengan tipe 250 mAH.
Teknologi komunikasi yang sedang popular saat ini adalah teknologi 4G LTE. Teknologi yang memiliki efesiensi dan kecepatan akses yang sangat tinggi. Antena dengan kinerja bagus diperlukan untuk mendukung teknologi LTE dengan dimensi yang kecil, ringan dan murah untuk dipabrikasi dalam jumlah banyak, dan antena tersebut adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki kelemahan berupa gain yang rendah dan bandwidth yang sempit. Proximity coupled merupakan salah satu metode untuk memperbaiki bandwidth dan gain pada antena mikrostrip. Proximity coupled yaitu teknik pencatuan atau metode feeding dengan cara menambahkan substrat untuk bagian groundplane dan saluran pencatu. Pada simulasi ini selain menggunakan metode pencatuan proximity coupled, pada patch antena yang berbentuk segitiga gerigi akan ditambahkan circular slot untuk meningkatkan kinerja antena. Hasil simulasi serta optimasi diperoleh untuk frekuensi resonansi 2,35 GHz yaitu return loss -24,6419 dB, VSWR 1,0192 dan gain 6,6598 dB serta bandwidth 73,3 MHz dengan rentang 25 – 100 MHz. Spesifikasi ini telah sesuai dengan kebutuhan antena LTE
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.