Persepsi masyarakat tentang sampah, kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan dan terbatasnya lahan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) menjadi persoalan yang hingga saat ini belum bisa ditangani. Manusia yang menghasilkan sampah maka seharusnya manusia tersebut yang harus bertanggung jawab untuk mengelolanya sendiri. Kebanyakan masyarakat hanya melihat sampah sebagai barang yang remeh, tidak berguna, tidak berharga, menjijikkan, dan sumber kuman serta penyakit. Bank Sampah menjadi salah satu solusi yang efektif untuk bisa mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA. Bank Sampah memberikan manfaat kepada lingkungan sosial dan ekonomi terhadap pengurangan sampah sebelum sampai ke TPA, sekaligus mampu untuk mencipatakan peluang kerja.

This community service aims to improve the status of a “waste bank” for Small and Medium Enterprises (UMKM). Therefore, preparation was needed, such as evaluating financial statement, then conducting training on compiling financial statement for Small and Medium Enterprises (UMKM). Fikriyyah, S. F., & AdiWibowo (2018; 703) state that a “waste bank” forms a community service that cares for the environment and is expected to increase the income. Thus, the existence of a “waste bank” does not significantly affect household income because the average monthly revenue was about 0.4 % to 0.68%. Therefore, the target of the community service was to evaluate the financial statements of “waste bank” adjusting by compiling financial statement for Small And Medium Enterprises, known as UMKM in Indonesia. Furthermore, this community service has been carried out multi-year, which will continue with entrepreneurship training and preparation for establishing a Small And Medium Enterprises (UMKM) to the “waste bank”.