SMA Negeri Bali Mandara merupakan sekolah dengan sistem asrama yang dirancang untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi bagi generasi muda. Sekolah berasrama merupakan model sekolah yang memiliki tuntutan yang lebih tinggi jika dibanding sekolah reguler karena memiliki standar yang ketat dalam hal pendidikan dan disiplin. Motivasi belajar sangat diperlukan untuk dapat mendasari dan mengarahkan aktivitas belajar agar tercapai prestasi yang baik di sekolah berasrama. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Dukungan sosial sangat diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan semangat atau motivasi belajar agar dapat sukses di sekolah berasrama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi belajar. Subjek pada penelitian ini berjumlah 262 siswa SMA Negeri Bali Mandara. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah skala dukungan sosial dan skala motivasi belajar. Hasil uji korelasi Product Moment menunjukan nilai 0,719 (p<0,05) dan R^2=0,517, sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan dengan motivasi belajar dan 51,7% variasi dalam motivasi belajar ditentukan oleh variabel dukungan sosial. Hubungan dukungan sosial dengan motivasi belajar juga positif dan searah, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi juga motivasi belajar. Kata Kunci : dukungan sosial, motivasi belajar, siswa SMA Negeri Bali Mandara
Masa remaja juga merupakan suatu tahap dalam perkembangan individu mengalami perubahan-perubahan yang sangat pesat diantaranya perubahan fisik. Hal ini yang mendasari remaja cenderung lebih banyak memperhatikan penampilan fisik. Pada masa sekarang bentuk tubuh remaja akhir laki-laki adalah bentuk tubuh atletis dan proporsional dengan bentuk tubuh kurus dengan otot. Tak jarang hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan pada tubuh remaja akhir laki-laki, ketidakpuasan ini jika terjadi secara terus menerus maka dapat menyebabkan munculnya kecenderungan Body Dysmorphic Disorder. Individu dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD) biasanya melebih-lebihkan daya tarik dari kecantikan wajah dan merendahkan penampilan sendiri. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah citra tubuh, citra tubuh merupakan pemikiran seseorang tentang bagaimana penilaian dari orang lain terhadap bentuk tubuhnya. Adanya distorsi dan citra tubuh yang negatif yang menyebabkan munculnya ketidakpuasan tubuh pada remaja akhir laki-laki. Berdasarkan pemaparan tersebut tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) pada remaja akhir laki-laki di Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 208 remaja akhir laki-laki dengan rentang usia 17-22 tahun yang merupakan mahasiswa di Denpasar yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster area. Instrumen penelitian terdapat dua, yaitu skala citra tubuh (r= 0,912) dan skala kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) (0,909). Metode analisis menggunakan korelasi product moment dengan hasil signifikansi sebesar 0,007 (p<0,05), sehingga kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) pada remaja akhir laki-laki di Denpasar. Kata kunci: Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD), citra tubuh, remaja akhir laki-laki.
Getting married and starting a new family are one of the developing tasks in the early adulthood. In the first 2 years of marriage, couples need to do a marital adjustment. One of the factors that support the successful of marital adjustment is the ability to express feelings to your partner. Men find it difficult to express their feelings for their traditional views about gender roles in society oriented men and Denpasar most people still follow this view. The traditional view emphasizes men as breadwinners, a figure that is strong, not easy to complain and suppress his feelings. The ability to express emotions have a strong relationship with the marital adjustment so that it takes emotional intelligence in the marriage relationship. The aim of this study is to find out the relation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men in Denpasar.This study is a quantitative correlation study. The amount of the subject in the study is 66 young adult men with the criteria of the age limit is 20 – 40 years old, have been married with the age of marriage is not more than 2 years. The technique of collecting data used was purposive sampling. The measuring instrument used in the study was emotional intelligence scale with the reliability 0,885 and the scale of marital adjustment with the reliability 0,882. The result after examining the hypotheses by using the method of correlation data analysis by Spearman shows that the significance level is 0,008 (sig<0,05). The value is showing that there is a significant correlation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men. The correlation coefficient between emotional intelligence and marital adjustment is 0,323 that means 32,3% variations in marital adjustment are determined by emotional intelligence, meanwhile the other 67,7% are determined by other variables which are not analyzed in this study.Keywords : Emotional Intelligence, Marital Adjustment, Early Adulthood Men
Pendidikan tingkat Sekolah Dasar mempunyai peranan penting bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki, salah satunya yaitu harus menguasai kemampuan membaca. Terdapat mata pelajaran yang mengajarkan cara membaca huruf lain selain abjad yaitu aksara Bali dengan kompetensi dasar yang harus dikuasi adalah mampu membaca permulaan aksara Bali. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa kelas III SDN 1 Batubulan yaitu kesulitan dalam mengingat lambang aksara Bali. Kemampuan dalam mengingat bentuk dan bunyi huruf merupakan dasar untuk membaca. Teknik yang dapat digunakan untuk membantu permasalahan tersebut yaitu teknik mnemonik. Mnemonik merupakan teknik untuk meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik mnemonik terhadap kemampuan membaca aksara Bali pada siswa kelas III SDN 1 Batubulan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang bersifat pre-experimental designs dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah subjek yang diperoleh yaitu 18 siswa. Tahapan penelitian terdiri dari pretest, perlakuan dan post test. Alat ukur yang digunakan adalah tes kemampuan membaca aksara Bali yang terdiri dari 20 soal. Perlakuan diberikan selama tiga kali dalam seminggu selama 6 sesi. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test menunjukkan hasil dengan signifikansi (p = 0.000 ? 0.05) yang artinya Ho ditolak. Adapun nilai effect size (r = 0.5625) menunjukkan bahwa perlakuan memiliki efek yang besar. Dapat disimpulkan bahwa teknik mnemonik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan membaca aksara Bali pada siswa kelas III SDN 1 Batubulan. Kata kunci: mnemonik, kemampuan membaca aksara Bali, siswa kelas III SD
Orangtua dan guru memiliki tantangan dalam mengasuh anak tuna rungu. Tantangan tersebut antara lain seringnya merasakan ketegangan/stres dalam pengasuhan karena sulitnya berkomunikasi dengan anak, butuh waktu cukup lama bagi orangtua untuk bisa menerima kondisi anak serta kurangnya pengetahuan yang dimiliki orangtua tentang perkembangan psikologis anak. Kondisi tersebut bila dibiarkan berlarut-larut dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan psikologis tidak hanya orangtua, tapi juga keluarga. Kesejahteraan psikologis orangtua maupun guru dalam mengasuh anak tuna rungu merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan praktik mindfulness. Mindfulness dapat meningkatkan kesadaran para orangtua maupun para guru serta meningkatkan kesejahteraan psikologis. Pelatihan mindfulness diberikan dalam bentuk aktivitas kelompok terfokus. Hasilnya pelatihan mindfulness memiliki efek yang kuat untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi orangtua dan guru tentang menyadari kondisi fisik dan psikologis dan dapat meningkatkan pengelolaan kesejahteraan psikologis dengan lebih baik. Pelatihan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.