Rokok merupakan salah satu faktor resiko utama dari beberapa penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kematian. Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Selain dari segi kesehatan, rokok juga mempengaruhi kepribadian perokok itu sendiri. Biasanya remaja usia SMP sudah mengenalrokok. Menurut mereka, kalau tidak merokok maka mereka dianggap tidak gaul. Semua hal tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh remaja yang aktifitas merokok bahkan menjadi salah satu budaya dalam sosial mereka. Kegiatan pengadian masyarakat di SMP Tawakkal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan. Peserta pengabdian masyarakat merupakan siswa sekolah menengah pertama kelas 8 yang berjumlah 64 anak. Berdasarkan jenis kelamin, peserta pengabdian terdiri atas 34 siswa laki-laki (53,13%) dan 30 siswa perempuan (46,87%). Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuisioner pre-test pengetahuan tentang bahaya rokok yang kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan oleh narasumber dan dilakukan kembali pengisian kuisioner post-test. Hasil dari pengisian kuisioner setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan yaitu sebesar 92,89% siswa memahami tentang dampak buruk akibat rokok. Selama melakukan penyuluhan siswa sangat antusias dalam mendengarkan pemateri, untuk itu diharapkan kegiatan ini digalakkan khususnya di dunia Pendidikan. Kata kunci : Rokok, Remaja, Kesehatan
ABSTRAK Pendahuluan: Bolu kukus merupakan jajanan pasar yang digemari oleh semua kalangan masyarakat. Jajanan ini memiliki daya simpan yang singkat. Penyimpanan bolu kukus lebih dari 3 hari dapat meningkatkan faktor resiko pertumbuhan jamur dan bakteri kontaminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cemaran Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) pada bolu kukus yang di produksi oleh prodeusen di Desa Bebalang Bangli dengan lama penyimpanan 3 hari pada suhu ruangan (270C) dan mengidentifikasi jamur apa saja yang mengkontaminasi bolu kukus. Metode: Penelitian yang digunakan adalah eksperimental, sampel yang digunakan adalah bolu kukus yang dibuat oleh produsen yang kurang dari 18 jam. Jumlah sampel yang digunakan adalah 15 buah bolu kukus dari 3 produsen rumah tangga. Hasil: Angka Lempeng Total (ALT) pada produsen A sebanyak 897×104 CFU/mL, Produsen B sebanyak 86×104 CFU/mL, Produsen C sebanyak 167×104 CFU/mL.Hasil penelitian Angka Kapang Khamir (AKK) didapatkan hasil yang melebihi batas standar SNI 7388-2009, menyatakan standar Angka Kapang Khamir (AKK) pada roti yaitu batas maksimum 1×104 koloni/g. Hasil Angka Kapang Khamir (AKK) Produsen A sebanyak 1,85×104 CFU/mL, Produsen B sebanyak 8,4×104 CFU/mL, Produsen C sebanyak 12,5×104 CFU/mL. Hasil pengamatan jamur kontaminan didapatkan 3 spesies jamur yaitu Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus dan Rhizopus stolonifer. Diskusi: Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang melebihi batas standar SNI 7388-2009 yang sudah ditetapkan yaitu ALT dan AKK batas maksimum 1×104 koloni/g. Kata kunci : Angka Lempeng Total (ALT) Angka Kapang Khamir (AKK), bolu kukus, Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus dan Rhizopus stolonifer. Introduction: Steamed cake or “bolu kukus” is one of the most favorite cake in traditional market. Steamed cake has a short shelf life, in more than 3 days of storage it may increase the risk factors of bacteria and mold contamination. The aim of this research is to know bacterial and mold contamination of traditional steam cake using standard plate count and yeast and mold plate count after 3 days of storage (270C) and also to identify type of mold in sample. Method: Type of this study is experimental study, using 15 steamed cake as a sample. Sample was taken from 3 traditional steamed cake producer in Bebalang Village, Bangli and stored in room temperature (270C). Result: Meanwhile in sample the total bacteria using standard plate count are 897x104 colony/ g (A producer), 86x104 colony/ g (B producer) and 167x104 colony/g (producer C). Yeast and mold plate count also show that contamination are more than SNI 7388-2009 (1x104 colony/g). The result shows that yeast and mold contamination are 1.85 × 104 colony /g (A Producer), 8.4 × 104 colony/g (B producer) and 12.5 × 104 colony/g (C Producer). Identification result shows that mold contaminant in traditional steamed cake is Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus and Rhizopus stolonifer. Discussion: The result of this study show that total bacterial and fungi of steamed cake after 3 days of storage are more than standard using Standar National Indonesia 7388-2009 (SNI 7388-2009). The maximum contaminant level of bacteria using SNI 7388-2009 is 1x104 colony/g. Key words : Standard Plate Count, Yeast and Mold Plate Count, Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Rhizopus stolonifer, Traditional Steamed Cake.
The purpose of this community service activity is to increase knowledge and understanding of the dangers of smoking for adolescents. Activities are carried out online using the Zoom Meeting application in June 2021. The method of activity by providing socialization of the dangers of smoking to adolescents. The community service participants are 8th grade junior high school students, totaling 64 children. Based on gender, the service participants consisted of 34 male students (53,13%) and 30 female students (46,87%). Based on pre-test, 40,5% of students did not know the dangers of smoking and 59,5% of students knew the dangers of smoking. Based on the results of the post test, it was found that there was an increase in knowledge about the dangers of smoking. As many as 98% know about the dangers of smoking and 2% are less aware of the dangers of smoking. Counselling related to the dangers of smoking can increase adolescent awareness of the magnitude of the adverse effects of smoking on health.
Freshwater prawn (Macrobrachium rosenbergii (de Man)) farming in Bali needs to be supported by the provisionof healthy prawn larvae. Vibriosis infection can be a limiting factor on larval production system which cause highmass mortality in larvae. Therefore a bacteriological study is very important to identify of Vibrio species whichcan cause vibriosis in freshwater prawn larvae. Screening of Vibrio bacteria carried on larval rearing water atUPT Pembenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali which located in Pesinggahan Village, Klungkung.During study, 5 Vibrio isolates can be characterized (VSP01, VSP02, VSP04, VSP05 and VSP06) which wereisolated as dominant Vibrio bacteria in larval rearing water. Koch postulate test results showed that VSP06 cancause vibriosis in freshwater prawn larvae. The result of identification by BBL Cystal™ Identification Systems andidentification book Bergeys’s Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition (Holt et al., 1994), BL6 wasidentified as Vibrio anguillarum.
Sebagian besar kelompok lansia di Indonesia diketahui memiliki pengetahuan dan kesadaran yang kurang terhadap infeksi yang mungkin terjadi pada rongga mulut. Padahal pada fase lansia seseorang mengalami penurunan fungsi imun tubuh yang mendorong infeksi oppurtunistik salah satunya kandidiasis oral. Penyuluhan terkait oral hygiene sangat perlu dilakukan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan lansia dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk melakukan screening Candida albicans penyebab kandidiasis oral dan melakukan edukasi melalui pendekatan personal approach terkait oral hygiene pada lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Bali. Jumlah lansia yang mengikuti kegiatan sebanyak 33 orang dimana sebanyak 12 orang bersedia diambil sampel swab mukosa mulutnya untuk dilakukan isolasi dan identifikasi Candida albicans. Hasil screening terhadap Candida albicans didapatkan 2 hasil kultur positif sehingga diduga terdapat lansia yang terindikasi kandidiasis oral dan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Edukasi terkait oral hygiene yang diberikan kepada lansia meliputi penyuluhan kebersihan gigi dan mulut, menyikat gigi, pemeliharaan gigi palsu, pengaturan diet untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan infeksi pada rongga mulut. Selama pelaksanaan penyuluhan lansia sangat antusias mengikuti kegiatan dan diharapkan lansia bisa terus melaksanakan oral hygiene sebagai kebiasaan sehari-hari. Kata Kunci : Oral hygiene, Candida albicans, Lansia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.