Dari sekian banyak negara di dunia yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, Indonesia termasuk salah satu dari negara-negara tersebut. Banyak peninggalan bersejarah yang terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya kebudayaan Cina. Cultural mapping merupakan sebuah pendekatan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan pelestarian kawasan. Studi kasus yang diangkat pada cultural mapping kali ini adalah arsitektur Tionghoa di Desa Babagan Lasem. Lasem diangkat karena memiliki sejarah perkembangan salah satu permukiman Cina tertua di Indonesia. Tujuan paper ini adalah untuk mengetahuisejarah perkembangan kawasan Babagan, melakukan pemetaan arsitektur-arsitektur Tionghoa dan memberikan rekomendasi. Dengan pendekatan survey lapangan untuk pengambilan foto dan plot koordinat objek di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa penelusuran referensi-referensi terkait dengan desa Babagan Lasem. Hasil penelitian merekomendasikan ada delapan bangunan yang dapat dimasukkan kedalam pemetaan arsitektur Tionghoa yang ada di Desa Babagan yaitu klenteng Gie Yong Bio, rumah Om King Liang, omah Kim Jong, gedung Hoo Hap, omah Batik Dinar, omah om Jun, omah kerabat Djarum, omah Batik Sekar Kentjana. Dengan mengetahui signifikansi sejarah pembentukan Desa Babagan melalui arsitektur dan tata ruangnya, diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk pemetaan yang bermanfaat untuk pemerintah desa, Pokdarwis dan akademisi (mengembangkan ilmu pengetahuan).
Abstract-Bale Sakenem Building is one of the buildings that were in the order of Traditional Bali House. This study identified Bale Sakenem building located in the Central Singapadu Village and that is observational research by using cross sectional design. This research was done by means of retrospective observational that is considered the factor that can affect Bale Sakenem Building Anthropometry. From the data analyze of research identification, 30% height bataran not in accordance with the average size of an ideal height bataran and 20% height bale-bale also not in accordance with the average of the ideal height bale-bale in Bale Sakenem building in the Central Singapadu Gianyar have not yet undertaken anthropometry users and more dominant to follow measurements that based on the size of Undagi, as a consequence there was uncomfortableness. Height bataran and height bale-bale is based on the tolerance of anthropometry using the 95 percentile and 5 percentile for tolerance limit
Pura Dalem Desa Adat Sebunibus adalah salah satu pura Tri Khayangan di Desa Adat Sebunibus yang belum memiliki fasilitas penunjang yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan persiapan upakara keagamaan seperti memasak, membuat sesajen dan kegiatan servis lainnya. Dari permasalahan tersebut maka harus direncanakan fasilitas penunjang di Pura Dalem Desa Adat Sebunibus yang sesuai dengan kebutuhan fungsi dan standar teknis yang baik. Artikel ini memaparkan tentang pelaksanaaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mitra masyarakat pangempon Pura Dalem Desa Adat Sebunibus. Kegiatan ini merupakan upaya pendampingan dan pemberdayaan potensi masyarakat mitra dalam merencanakan desain arsitektur fasilitas penunjang berupa pewaregan (dapur), bangunan reringgitan dan panggung pertunjukan tari. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu: 1). Tahap persiapan dan identifikasi awal; 2). Tahap penyusunan desain alternatif; 3). Tahap Focus Group Discussion; dan 4). Tahap Finalisasi Desain. Bangunan fasilitas penunjang yang direncanakan menggunakan penerapan arsitektur tradisional Bali modern dengan pendekatan kontekstual berupa memaksimalkan penggunan material lokal. Hasil kegiatan ini adalah gambar rencana desain bangunan – bangunan fasilitas penunjang yang dapat menjadi dokumen perencanaan untuk tahap pembangunan selanjutnya.
Tujuan perencanaan dan perancangan Hotel Resort ini adalah untuk mengembangkan hotel yang adil yang mengarah ke timur, utara dan barat Bali. Karena kesenjangan pembangunan antara pembangunan fasilitas pariwisata yang akan terkonsentrasi di Bali Selatan, maka perlu untuk menyamakan daerah lain di Bali seperti Bali timur, barat dan utara. Ini juga bertujuan untuk mengembangkan pendapatan daerah sebagai tujuan wisata domestik dan asing. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, metode studi literatur, yang merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data yang diperlukan dari literatur terkait. Entah itu dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai masalah yang sedang ditinjau. Dengan melompat langsung ke lokasi dan melihat kondisi fisik daerah itu sendiri. Serta metode dokumentasi, yaitu mengambil gambar untuk memperkuat dan memperjelas data teoritis dengan mengambil foto langsung ke objek. Konsep perencanaan lokasi akan mengacu pada konsep tata ruang berorientasi timur-barat. Implementasinya akan membentuk nilai-nilai area utama, menengah dan transparan. Baik konsep sebagai terbit dan terbenamnya matahari dan utara selatan dihubungkan dengan gunung dan laut dalam pengaturan zonasi, tata letak pintu masuk atau pintu masuk, bentuk dasar massa, sistem massa, pola massa yang akan menghasilkan orientasi dari massa bangunan, sirkulasi dan ruang angkasa. Konsep perencanaan bangunan dimana dalam konsep ini bentuk bangunan resort hotel telah hampir diwujudkan dalam bentuk konsep ruang interior atau disebut interior bangunan yang menampilkan dimensi ruang, bahan dan fungsi dari ruang itu sendiri, di mana ruang dalam akan menghasilkan penampilan bangunan atau wajah fasad eksterior resor hotel ini. Konsep sistem utilitas tidak luput dari bangunan seperti manusia sebagai wadah untuk bangunan utilitas sebagai saluran untuk saraf saluran manusia atau bangunan sehingga sistem utilitas tidak dapat dipisahkan dari yang terhubung ke bangunan seperti untuk sistem utilitas yang kemudian sebagai referensi dasar untuk pembangunan resor hotel ini atau sebagai distribusi pengembangan pariwisata dan meningkatkan pendapatan asli dari wilayah khususnya Kabupaten Karangasem Kata kunci: Hotel Resor; Rekreasi; Tropis modern
The definition of green building is related to the design strategy and use of technology in buildings to create efficient energy utilization and minimize negative impacts on both the environment and the health of its users. User behavior is a significant determinant because to achieve green building parameters in the technical aspects alone is hard and, in the long term, must be supported by user behavior patterns with a responsive understanding of energy efficiency goals. This paper aims to conduct an initial study that focuses on the socio-cultural aspects of green building users’ behavior in Bali. This paper does not discuss quantitative matters on the green building parameters. Instead, it focuses on formulating a basic knowledge about the influence of user behavior with Balinese socio-cultural characteristics to become a reference at the building management level for the specific green building’s success. The method used in this paper is a qualitative descriptive method with literature review approach. The socio-cultural factor that affected Bali’s user behavior was influenced by green building principles’ technical issues and pro-environmental action in general. The more specific element is culture, local wisdom, and the religious value that leads to environmental awareness. The perspective of Bali’s green building user can be defined as the user’s local socio-culture views, the principles of green building perspectives and organization and management level perspective..
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.