This report presented the characterization of white cement and TiO2-immobilized white cement prior and after photodegradation treatment. The study was aimed at measuring the effectiveness of catalyst during the photodegradation at various different reaction times. The characteristic of the white cement was evaluated by XRD, whereas the effectiveness of the catalyst was evaluated by monitoring the COD values. The results showed that the white cement formed crystals with highest peak at 2θ 29.7990° and crystal size of 36.15 nm. In addition, the highest peak of the TiO2-immobilized white cement before and after photodegradation was 2θ 29.4634° (crystal size 36.52 nm) and 29.4735° (crystal size 45.37 nm) respectively. Moreover, dissolved organic matter in landfill leachate decreased during the seven-hour photodegradation as indicated by the decrement of 71.43% of the COD values.
Peneliatian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menganalisis kekeruhan, kadar LAS (Linier Alkyl Sulfonate) dan fosfat pada limbah cucian rumah tangga di salah satu pemukiman padat penduduk di kawasan Kota Singaraja sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup KEP 51/MENLH/10/1995. Subjek penelitian ini adalah limbah cucian rumah tangga di salah satu pemukiman padat penduduk di kawasan Kota Singaraja, sedangkan objek dari penelitian ini adalah kekeruhan, kadar LAS (Linier Alkyl Sulfonate) dan fosfat. Penelitian ini menggunakan metode koagulasi dengan koagulan FeCl3. Metode koagulasi ini untuk menentukan pH dan konsentrasi optimum FeCl3 dikombinasikan dengan proses AOP sistem UV/H2O2 untuk menurunkan kekeruhan, kadar LAS dan fosfat pada limbah cucian rumah tangga. Sebelum percobaan dilakukan, kekeruhan, kadar LAS dan fosfat ditentukan terlebih dahulu nilai kekeruhan awal limbah cucian rumah tangga tersebut sebelum diberikan perlakuan yaitu 164 NTU, kadar LAS awal tanpa perlakuan yaitu 2,659 mg/L, dan kadar fosfatt awal tanpa perlakuan 0,988 mg/L. Kondisi optimum pada proses koagulasi untuk pengolahan limbah cucian rumah tangga dengan penambahan 25 mL koagulan FeCl3 2% pada pH 4. Efisiensi penurunan kekeruhan LAS dan fosfat berturut-turut pada kondisi tersebut adalah 90,7%, 72,9% dan 89,2%.Efisiensi penurunan kekeruhan, kadar LAS dan fosfat dari proses dengan Proses AOP Sistem UV/H2O2 berturut-turut adalah 72,5% , 93,3% dan 96,2% Efisiensi penurunan nilai kekeruhan, kadar LAS dan fosfat dari kombinasi proses koagulasi dan AOP sistem UV/H2O2 berturut-turut sebesar 97,4%, 98,1% dan 99,5%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penurunan COD pada lindi akibat pengaruh penggunaan fotokatalis TiO2 yang dilapisi pada plat kaca, jenis sinar, waktu penyinaran dan kinetika reaksi fotodegradasi senyawa organik dalam lindi dengan menggunakan katalis semikonduktor TiO2 yang dilapisi pada plat kaca. Fotokatalis TiO2 yang dilapisi pada plat kaca dibuat dari serbuk TiO2 dan TTIP sebagai sumber TiO2. Metode eksperimen digunakan untuk mendegradasi senyawa organik lindi dalam reaktor fotokimia batch yang disertai dengan pengadukan konstan dan dialiri udara selama waktu tertentu. Proses fotodegradasi lindi dijalankan selama 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam yang diberikan sinar matahari maupun UV. Nilai COD ditentukan dengan refluks secara titrimetri menggunakan metode SNI 06-6989.15-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penurunan COD lindi dapat mencapai 71,38% dengan menggunakan fotokatalis TiO2–plat kaca dibandingkan dengan tanpa menggunakan TiO2–plat kaca, dan penggunaan matahari sebagai sumber sinar dapat menurunkan COD lindi hingga 6,21% lebih tinggi dibandingkan sinar UV untuk waktu reaksi 3 jam. Penurunan COD lindi mencapai minimum untuk waktu penyinaran 6 jam yaitu sebesar 1400 mg/L dan mengikuti kinetika reaksi order satu semu dengan harga konstanta kecepatan reaksi sebesar 0,2606 jam-1.
A B S T R A C TThe objective of this research was to determine the efficiency of the creatinine transport using chitosan alginate cross linked by polyvinyl alcohol (PVA) 0.1% with 70, 100, and 130 mg/L of creatinine concentration. The subject of this study was the membranes of chitosan alginate PVA, while the object of this study was the efficiency of the creatinine transport. The PVA 0.1% cross-linking chitosan-alginate membrane (1:0.15) was successfully synthesized. The membrane synthesized was characterized by FTIR, as well as tensile and strain test. The FTIR spectra showed that there is a new peak of the amino group of chitosan and carboxyl group of alginate at ca. 1651 cm-1. The hydroxyl group appears at ca. 1088 cm-1 while ester groups at ca. 1088 cm-1 and ca. 1265 cm-1 which indicate the cross binding between alginate and PVA. The water uptake test of the chitosan alginate PVA membrane reaches 257.76% for 6 hours. The tensile test results of the membrane before and after creatinine transport are 2.77 MPa and 12.56 MPa while the strain tests yield 14.24% and 18.51%, respectively. The maximum efficiency of the creatinine transport using the chitosan-alginate cross linked by PVA is 51.02% at 130 mg/L creatinine. This creatinine transport result using the PVA cross linking chitosan-alginate membrane are more efficient than chitosan-pectin membrane (25.24%) with the same creatinine concentration.Keywords: chitosan-alginate PVA membrane; creatinine; cross-link; synthesis; transportA B S T R A KPenelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai efisiensi transpor kreatinin menggunakan membran kitosan-alginat tertaut silang polivinil alkohol (PVA) 0,1% dengan konsentrasi kreatinin 70, 100 dan 130 mg/L. Subjek dalam penelitian ini adalah membran kitosan-alginat PVA, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh efisiensi transpor pada variasi konsentrasi kreatinin. Membran kitosan alginat (1:0,15) tertaut silang PVA 0,1% telah berhasil disintesis. Karakterisasi membran kitosan-alginat tertaut silang PVA diperoleh untuk spektra FTIR membran menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran serapan gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari alginat pada puncak sekitar 1651 cm-1. Pada bilangan gelombang 3363,86 cm-1 terdapat serapan gugus –OH serta pada bilangan gelombang sekitar 1088 cm-1 dan 1265 cm-1 berasal dari gugus ester yang menunjukkan ikatan silang antara alginat dan PVA. Hasil uji serapan air pada membran kitosan-alginat PVA selama 6 jam mencapai rata-rata 257,76%. Hasil uji tarik membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 2,77 MPa dan 12,56 MPa dan untuk hasil uji regang membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 14,24% dan 18,51%. Efisiensi transpor kreatinin pada membran kitosan-alginat tertaut silang PVA mencapai efisiensi transpor maksimal pada konsentrasi 130 mg/L (51,02%). Efisiensi transpor kreatinin ini lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan membran kitosan-pektin (25,24%) pada konsentrasi yang sama.Kata kunci: kreatinin; membran kitosan-alginat PVA; sintesis; taut silang; transpor
Creatinine was final product of creatine metabolism inskeletal muscle. Increasing of creatinine showed decreasing of kidney function. Kidney fuction decreased could be treated by hemodialysis (HD). One of the natural polymer was cellulose which often used as hemodialysis membrane. Chitosan as natural membrane was used as membrane in this research because the structure was almost similar to cellulose. Chitosan was complexed by pectin and poly(vinil alcohol) (PVA) to fixed mechanical characteristic of membrane. The objective of this research were to synthesize, characterize, and know efficiency of creatinine transport using chitosan/pectin/PVA blend membranes. The functional groups of synthesized membrane were characterized by FTIR spectrophotometer. Efficiency of optimum creatinine transport was known by using membrane with chitosan and pectin ratio70:30 while PVA used 0.5%; 1.0% and 1.5%. The source and acceptor phase resulted were complexed by picric acid and analyzed by Ultraviolet-Visible (UV-Vis) Spectrophotometer. The result of membrane synthesized which was analyzed by FTIR Spectrophotometer shows that there is a band broadening on wave number 3448.72 cm-1. It is indicated that there are an overlapped stretching of hydrogen bond -OH on PVA and NH2 on chitosan. The optimum creatinine 70 ppm transported using membrane with 1.5% PVA addition is 59%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.