Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyasari Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, pada bulan Juni-Agustus 2017, bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani pola rotasi tanaman padi-jagung manis. Desa lokasi penelitian dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan jumlah petani yang paling banyak mengusahakan pola rotasi tanaman tersebut. Responden dipilih secara acak sebesar 35%. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan bantuan kuisioner dan observasi terhadap obyek yang diteliti, sedangkan data sekunder diperoleh dari Instansi yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini mengunakan metode analisa biaya dan pendapatan dengan rumus Pi=TRi-TCi, kemudian dilanjutkan dengan analisis R/C untuk mengetahi kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp. 8.968.001,- per ha per musim tanam dengan R/C sebesar 2,35, pendapatan usahatani jagung manis adalah sebesar Rp. 8.453.804,- per ha per musim tanam dengan R/C sebesar 1,8 dan usahatani pola rotasi tanaman padi- jagung manis-jagung manis adalah sebesar Rp. 17.186.696,- per ha per tahun dengan R/C 2,01.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi kacang tanah di Indonesia. Data infeksi virus pada kacang tanah, prevalensi dan penyebarannya di Sulawesi Selatan masih terbatas. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi jenis virus, prevalensi dan sebarannya pada kacang tanah di Sulawesi Selatan. Sebanyak 747 sampel bergejala terinfeksi virus diambil dari delapan kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Frekuensi virus ditentukan secara serologi dengan metode Dot Blot Immunobinding Assay (DIBA) menggunakan enam antisera spesifik dan dikonfirmasi dengan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Gejala infeksi virus yang ditemukan bervariasi seperti gejala mosaik, belang (mottle dan stripe), pemucatan tulang daun, klorosis interveinal, serta klorosis dengan penebalan tulang daun disertai malformasi daun. Berdasarkan hasil DIBA menunjukkan bahwa Bean common mosaic virus (BCMV) dan Cucumber mosaic virus (CMV) merupakan virus dengan prevalensi tersebar di semua lokasi dengan frekuensi virus berturut-turut dari Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Gowa, Maros, Sinjai, Soppeng dan Wajo berkisar 35–100% dan 30-100%. RT-PCR dengan primer spesifik mengonfirmasi keberadaan BCMV dan CMV, serta Polerovirus dari tanaman bergejala klorosis interveinal, dan klorosis dengan penebalan tulang daun disertai malformasi daun. Bean yellow mosaic virus (BYMV), Peanut mottle virus (PeMoV), Peanut stunt virus (PSV) dan Soybean mosaic virus (SMV) terdeteksi positif secara serologi, namun terdeteksi negatif dengan RT-PCR. Terdeteksinya ketiga virus yang menginfeksi tanaman kacang tanah secara alami menjadi temuan baru di Sulawesi Selatan <br /><br />
The study aimed to determine the growth and production responses of shallot plants to the application of azolla fertilizer and oxifluorfen herbicide. This research was conducted in Balubu Village, Belopa District, Luwu Regency, South Sulawesi (3°23′32″ South latitude and 120°19′56″ East longitude) from February to April 2019. The study site was located at an altitude of 20 meters above sea level with average monthly rainfall of 151-200 mm/month. The study was conducted as experimental research based on a Split Plot Design. Azolla fertilizer was set as the main plot consisted of three levels, namely control, 3, and 6 tons ha−1 and the oxyfluorfen concentration was set as the sub plots consisted of four levels, namely control, 2, 4, and 6 cc L−1. Each treatment combination was repeated 3 times. The results show that the application of 6 ton per hectare of azolla fertilizer resulted in the highest average plant height at 42 days after planting (27.91 cm), bulb diameter (20.78 mm), bulbs fresh weight per plant (24.72 g), bulbs dry weight per plant (19.73 g), bulbs fresh wet per plot (1112.25 g), bulbs dry weight per plot (888 g), and production per hectare of 8.88 ton ha−1. Oxifluorfen treatment with a concentration of 6 cc L−1 effectively controlled the dominant weeds of onion plants such as Synedrella nodiflora, Mimosa pudica, and Stachytarpheta jamaicensis with the lowest average number of individual weed per plot of 6.00 weeds.
Salah satu kecamatan pesisir laut di Kota Palopo adalah Kecamatan Wara Timur, Wilayahnya sebagian tambak dan masyarakat tinggal di rumah-rumah panggung yang dibawahnya terdapat air yang kadang pasang surut. Sebagian pekarangan cukup luas namun kondisi tanah yang berbatu dan berpasir tidak mampu dijadikan lahan yang subur, kondisi tanah yang salin tidak memungkinkan melakukan budidaya tanaman. Oleh karena itu, pemerintah dan perangkat desa setempat, warga, serta kaum ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok Wanita Tani Mattirosompe dan kelompok wanita tani Al, abrar di Kecamatan Wara Timur memikirkan program untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar lebih produktif untuk ditanami berbagai jenis sayuran. Berdasarkan hal tersebut maka masyarakat perlu diberi pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman secara vertikultur, yaitu model pertanaman vertikal dengan pot atau pipa, baik dengan menggunakan media tanah/konvensional atau dengan teknologi sistim hidroponik yaitu menanam tanpa menggunakan tanahTujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat pesisir tentang budidaya tanaman secara vertikultur dan hidroponik. Kelurahan Ponjalae dapat memproduksi sendiri berbagai jenis sayuran dari halaman pekarangan rumahnya, minimal untuk kebutuhan konsumsi keluarga sendiri, atau minimal mengurangi pengeluaran rumah tangga warga nelayan untuk membeli sayuran. Metode yang akan digunakan dalam budidaya tanaman secara vertikultur yang secara konvensional (menggunakan media tanah) dan sistem teknologi hidroponik dengan penyiraman dan hara otomatis. Jenis-jenis tanaman yang akan ditanam adalah kelompok tanaman hortikultura yaitu tanaman sayuran dan buah. Sebelum membudidayakan tanaman secara vertikultur dan hidroponik terlebih dahulu masyarakat akan diberi pelatihan agar masyarakat dapat melakukan secara baik dan benar sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tanaman kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) merupakan tanaman potensial yang sebagai penghasil minyak nabati. Interaksi tanaman kemiri sunan dengan mikrob ditunjukkan dari potensinya sebagai sumber mikrob yang bermanfaat, baik berasal dari filosfer, rizosfer, dan endofit. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Februari sampai Mei 2018. Penelitian meliputi (1) isolasi dan pemurnian bakteri filosfer, rizosfer, dan endofit; (2) uji keamanan hayati, yaitu uji hemolisis dan hipersensitif; (3) karakterisasi isolat bakteri, yaitu uji Gram, pelarut fosfat, dan kitinolitik; serta (4) uji antibiosis sebagai agens biokontrol terhadap patogen Fusarium oxysporum. Hasil isolasi bakteri dari tanaman kemiri sunan diperoleh sebanyak 35 isolat, yang terdiri dari filosfer 12, rizosfer 13, dan endofit 10. Kelimpahan populasi tertinggi adalah bakteri filosfer 75,9–82,0 x 104 cfu/ml. Pengujian keamanan hayati diperoleh informasi sebanyak 9% isolat bakteri berpotensi sebagai patogen mamalia dan 47,2% merupakan patogen tanaman sebesar 47,2%. Hasil uji Gram menunjukkan Gram positif lebih dominan (58,3%) dibandingkan dengan Gram negatif (41,6%). Isolat-isolat bakteri yang diperoleh belum menunjukkan potensinya sebagai pelarut fosfat dan kitinase, namun sebagai agens biokontrol terhadap patogen F. oxysporum penyebab penyakit layu pada tanaman tomat. Reaksi antibiosis dengan daya hambat tinggi adalah isolat bakteri endofit (b dan d), yaitu 72,5% dan 55%, sedangkan bakteri rizosfer (u) sebesar 60%, semuanya adalah Gram positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.