During the learning process, students need to be competence. Group guidance can be used to improve the independency of the students. An experimental pre post-test control group design was utilized to test whether group guidance can better improve theindependency of student’s learning. Two purposive sample classes of student were selected from SMA N 1 and SMA N 2 Sungai Tarab. The findings of this study were: (1) there is a significant difference between pre-test and posttest score of the experimental group and (2) significant difference between the experimental group on the students' independence score with self control group.

This study is an attempt to describe the cultural factors in marital readiness. Marital readiness is an important point in creating happiness in domestic life. This research tries to reveal the marital readiness of student based on cultural background. The study was conducted by using the scale of marital readiness instrument, on 57 students with Minangkabau cultural background and Malay culture with data analysis using one way Anova. The results of the analysis illustrate that there are significant differences in marital readiness between students with Minangkabau cultural background and Malay culture. Where minangkabau superior to Malay culture. So that the need for training or intervention to be able to develop the marital readiness.

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Proses penyatuan kedua insan ini terkadang diwarnai dengan permasalahan, mulai dari permasalahan yang sederhana hingga yang kompleks dan rumit hingga berujung pada perceraian. Banyak hal yang dilakukan agar tidak timbul masalah dalam rumah tangga; salah satunya dengan melakukan konseling keluarga dengan pendekatan keluarga dari Virginia Satir. Model satir adalah pendekatan berbasis kekuatan yang berfokus pada pemberdayaan pertumbuhan manusia. Tujuan terapi Satir adalah untuk menciptakan pengalaman baru. Sehingga diyakini mampu mengatasi berbagai masalah penyebab perceraian dalam rumah tangga

Konseling pranikah telah banyak dilakukan dengan berbagai pendekatan dan teknik di Indonesia, namun belum terlihat konseling pranikah berlandaskan budaya dan kearifan lokal. Sementara Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya yang menyimpan kearifan lokal yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam khidupan terutama dalam pernikahan dan kehidupan berumah tangga. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pentingnya konseling pranikah saat new normal pandemic covid-19 berlandaskan pada budaya dan kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Diharapkan dengan adanya konseling pranikah yang dilandasi kearifan lokal akan mengurangi persoalan pernikahan pada masa sekarang ini, masa dimana masyarakat berjuang melawan pandemi covid-19 yang menyerang seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahkan juga dunia. Dengan demikian, kearifan lokal akan efektif berfungsi sebagai senjata (tidak sekadar pusaka) yang membekali masyarakat dalam merespons dan menjawab arus zaman.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah diarahkan pada ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan konseling. Fungsi preventif yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Kenyataan sekarang tindakan menyimpang dapat terjadi dimana saja, baik pada masyarakat tradisional, desa, kota maupun pada masyarakat modern yang kehidupannya sudah modern.