Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that requires a lifelong treatment to maintain the quality of life of the patient. Treatment that can be done by Type II DM patients is self care for the aim of blood sugar control. Research Purposes: Describe the relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in Type II DM patients at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Method: This research uses an analytic descriptive method with a cross sectional approach at Kelet Regional Hospital, Central Java Province. Sampling techniques using purposive sampling techniques and obtained the number of research samples 120 respondents based on inclusion and exclusion criteria. The research instrument uses the DSMQ (Diabetes Self-Management Questionnaire) questionnaire and the measurement of fasting blood glucose. Data analysis was carried out by univariate and bivariate analysis which was then analyzed using the Spearman-Rank test. Results: The results showed that 88.3% of respondents had enough self care activities with 96.6% of respondents had GDP results > 100 mg/dl. In addition, all components of self care activities are in a sufficient category with 85%blood sugar monitor details, eating patterns 74.2%, physical activity 64.2%, treatment 89.2%. The Spearman-Rank test results showed the relationship between self care activities and fasting blood glucose with the value of P=0.036. The self care component associated with fasting blood glucose is the regulation of diet (P=0.028) and physical activity (P=0.036). Conclusion: There is a relationship between self-care activities and fasting blood glucose levels in type II DM patients at Kelet Hospital, Central Java Province. The self care component associated with GDP is the arrangement of diet and physical activity. Keyword: DM type II, DSMQ, GDP, self-care
Latar belakang:. Harapan merupakan faktor prediktor independen yang berhubungan langsung dengan kualitas hidup PGKTA. Harapan memiliki peran penting untuk meningkatkan motivasi, koping, kemauan menjalani pengobatan dan outcome positif PGKTA.Tujuan: Tujuan dari sistematic review ini adalah untuk mengidentifikasi konsep harapan berdasarkan definisi dan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur harapan PGKTA, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi harapan PGKTA.Metode: Metode pencarian melalui PUBMED dan Google Schoolar dengan kata kunci “hope, End Stage Renal Disease, End Stage Renal Failure, Hemodialysis”. Hanya jurnal dalam Bahasa Inggris, full text, dipublikasikan tahun 2000-2019 dan menggunakan harapan sebagai tema utama dalam pembahasan yang digunakan dalam pembuatan sistematik review ini.Hasil : Harapan di definisikan sebagai kekuatan dalam diri individu yang membantu pasien keluar dari zona sakitnya dan meningkatkan derajat kesehatannya. Alat ukur yang dapat dipakai antara lain Herth Hope Index, The Trait Hope Scale, Adult Hope Scale, Miller Hope Scale, Basic Hope Inventory.Kesimpulan: Perlu kajian lebih dalam mengenai faktor dominan yang mempengaruhi harapan untuk membantu penentuan asuhan keperawatan yang tepat terkait harapan.
Pendahuluan: Hemodialisis sebagai salah satu metode pengobatan pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir menimbulkan banyak dampak psikologis yang mempengaruhi kebahagiaan pasien. Kondisi tidak bahagia menyebabkan turunnya imunitas, ketidakpatuhan regimen terapeutik dan rendahnya kualitas hidup pasien hemodialisis. Intervensi harapan diperlukan sebagai salah satu metode dalam meningkatkan kebahagiaan pasien hemodialisis. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena intervensi harapan dalam mempengaruhi kebahagiaan pada pasien penyakit ginjal tahap akhir. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pemaparan studi kasus melalui pendekatan asuhan keperawatan yakni pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Tindakan keperawatan non farmakologis berupa intervensi harapan dilakukan sebanyak 8 sesi dan di ukur menggunakan alat ukur kebahagiaan yaitu Oxford Happiness Questionnaire. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil pengukuran awal kebahagiaan menggunakan Oxford Happiness Questionnaire didapatkan hasil bahwa level kebahagiaan pasien adalah 3 (tidak bahagia) dan meningkat menjadi 5 (bahagia) setelah dilakukan intervensi. Kebahagiaan pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisa dipengaruhi oleh kondisi psikologis, status pernikahan, hubungan seksual, tingkat ekonomi, kondisi fisik dan sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan. Kesimpulan: Intervensi harapan merupakan intervensi mandiri keperawatan yang dapat dilakukan baik secara mandiri dan berkelompok demi meningkatkan kebahagiaan pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisa. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis; Hemodialisis; Intervensi Harapan; Kebahagiaan; Penyakit Ginjal Tahap Akhir.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.