Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat manusia dengan tanda adanya atrofi dan kematian saraf pada beberapa regio di otak. Data dari World Health Orginazation (WHO) pada tahun 2017 menunjukkan angka penderita Alzheimer mencapai 50 juta orang dan di Indonesia mencapai 1,2 juta orang. Tatalaksana yang ada saat ini belum dapat mengobati Alzheimer secara menyeluruh dan tingginya ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatannya membuat angka penderita Alzheimer tetap tinggi. Mengetahui kombinasi memantin dan fitomelatonin yang terenkapsulasi nano-chelator sebagai terapi kuratif Alzheimer. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Penulis menganalisis sumber-sumber terkait yang mayoritas berasal dari jurnal yang diambil dari PubMed, Science Direct, dan Spinger. Memantin merupakan obat yang telah dipakai dalam pengobatan Alzheimer dengan memblok reseptor NMDA sehingga melindungi sel saraf dari reaksi inflamasi dan menghambat pembentukan agregasi β-Amilod. Namun, penggunaan satu bahan tersebut tidak dapat menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, penulis mengkombinasikan memantine dengan fitomelatonin yang didapatkan dari buncis (Phaseolus vulgaris L) dengan peran sebagai antioksidan dan mengurangi agregasi β- Amilod melalui jalur yang berbeda dari memantin. Untuk meningkatkan bioavabilitas, ketepatan terapi, dan kemampuan menembus Blood-Brain Barrier (BBB) dari kedua bahan tersebut maka digunakanlah nano-chelator. Melalui efek penghambatan pembentukan agregasi β- Amilod dan antioksidan dari kombinasi memantin dan melatonin dengan enkapsulasi nano- chelator diharapkan terapi Alzheimer dapat lebih efektif dan efisien.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.