Data iklim dianalisis untuk mengidentifikasi perubahan besaran parameter iklim maupun peristiwa iklim ekstrem. Data yang menjadi kajian berasal dari Stasiun Meteorologi Serang, Banten. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakterisktik data cuaca stasiun pengamatan cuaca Serang terutama pada suhu udara dan curah hujan serta mengidentifikasi perubahan pada pola dan nilai kedua parameter tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan RClimdex untuk mengetahui adanya perubahan jangka panjang suhu dan curah hujan. Secara keseluruhan slope indeks suhu udara pada stasiun pengamatan Serang mengalami penurunan diantaranya indeks TX10p dan TN10p, yang mengindikasikan jumlah hari dengan suhu minimum pada siang hari dan malam hari mengalami penurunan. Pada stasiun Serang slope indeks suhu udara (TN90p) cenderung meningkat yang mengindikasikan suhu minimum lebih hangat. Indeks curah hujan hampir seluruhnya mengalami penurunan kecuali CDD yang menunjukkan peningkatan jumlah hari tanpa hujan berturut-turut di wilayah Serang.
Siklon tropis Nock-Ten yang melintasi Filipina pada 25-26 Desember 2016 termasuk dalam kategori super taifun. Dalam skala meteorologi, siklon tropis termasuk dalam fenomena berskala sinoptik. Dampak yang ditimbulkan dapat memengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Indonesia, terutama siklon tropis yang terbentuk di perairan Samudera Pasifik Barat Daya dan Samudera Hindia sebelah utara Australia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan aktivitasnya karena berpengaruh pada dinamika atmosfer yang memicu angin kencang dan tumbuhnya awan hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan, pergerakan, danintensitas Taifun Nock-Ten dengan menggunakan data satelit Himawari 8 kanal IR1. Metode yang digunakan berupa analisis indeks konvektif dengan menggunakan data TBB (Temperature of black body) sebagai suhu puncak awan dan metode pengamatan visual berbasis teknik Dvorak untuk memantau pertumbuhan dan pergerakan siklon, dan untuk mendapatkan T-Number yang dapat digunakan untuk memprakirakan intensitasnya berupa kecepatan angin maksimum dan tekanan minimum pusat siklon. Berdasarkan analisis suhu puncak awan dari siklon tropis Nock-Ten didapatkan nilai indeks konvektif yang tinggi yaitu berkisar dari 49.9 hingga 74.4. Siklon tropis Nock-Ten memiliki masa hidup 8 hari, terbentuk di Samudera Pasifik sebelah utara Papua berupa MCS (Mesoscale Convective System) pada 20 Desember 2016 yang berpropagasi ke barat dan punah pada 28 Desember 2016. Intensitas maksimum terjadi pada 25 Desember 2016 pukul 00.00 UTC dengan T-Number mencapai 7.0 dengan nilai prakiraan kecepatan angin maksimum mencapai 140 knots dan tekanan udara minimum mencapai 898 hPa, setara dengan siklon tropis kategori 5 skala Saffir-Simpson.
This study focused on the influence of El Niño and La Niña on 30 years of rainfall in Tabing, Palembang, and Banjarmasin. 1997-1998 and 1982-1983 period get some particular attention because it is assumed as an important climatological event. Rainfall data from the period 1981-2010 are used. ENSO activities have been analyzed by comparing monthly rainfall with Nino 3.4 index. During El Niño, the monthly rainfall of Banjarmasin and Palembang tends to fall by more than 50%. While in the Tabing down reach 36.83%. At La Niña conditions it is likely to have a positive impact on monthly rainfall in the three areas of which more than 40%. Rainfall in Banjarmasin increased to 122 mm in July. While the area of Tabing and Palembang increased 163.3 mm in September. Correlation analysis between monthly rainfall and Nino 3.4 index during the period revealed that ENSO activities gave a negative impact on Banjarmasin monthly rainfall with the highest correlation coefficient occurred in October, reaching -0.64. Seasonal analysis shows no anti-theory because of the increasing dry period on El Niño and increasing uncertainty on the wet period on La Nina.
<p><em>The development of tourism is quite rapid in several parts of Indonesia. No exception in East Nusa Tenggara which offers a beautiful part of the beach. Most tourists will use this information in the form of the climate comfort index to determine the right travel time. The Climate Comfort Index can be searched using the Tourism Climate Index (TCI) method including weather parameters such as maximum air temperature and minimum air humidity (Daytime Comfort Index), average air temperature and average air humidity (Daily Comfort Index), rainfall, length of sunshine and average wind speed). Monthly data for the years 1991 - 2015 were provided from eight BMKG meteorological stations. The results showed that the Rote and Maumere regions were in the 'Very Good' category in the summer (June and July). Meanwhile, Sabu and Rote had the most comfortable seven months. In general, during the summer (June - August) the TCI value (≥ 70) has increased so as to provide comfort for beach tourism destinations. The best time for traveling is best visited during the peak of the dry season (June to August) while in the rainy season (November - February) is the worst time to travel.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.